Gerhana Matahari dan Proses Terjadinya

ASTALOG.COM – Matahari adalah pusat tata surya yang berbentuk nyaris bulat dan terdiri dari plasma panas bercampur medan magnet. Konon matahari terbentuk sekitar 4,6 miliar tahun yang lalu akibat peluruhan gravitasi suatu wilayah di dalam sebuah awan molekul besar. Sebagian besar materi berkumpul di tengah, sementara sisanya memipih menjadi cakram beredar yang kelak menjadi tata surya. 

Secara kimiawi, sekitar 3/4 massa matahari terdiri dari hidrogen, sedangkan sisanya didominasi helium. Sisa massa lainnya yang hanya sekitar 1,69% itu setara dengan 5.629 kali massa bumi yang terdiri dari elemen-elemen berat seperti oksigen, karbon, neon, besi, dan lain-lain. Diameter matahari sekitar 1.392.684 km atau sekitar 109 kali diameter bumi, dan massanya sekitar 2×1030 kilogram atau sekitar 330.000 kali massa bumi, yang mewakili kurang lebih 99,86 % massa total tata surya.

Ciri Khas Matahari

  1. Prominensa (lidah api), yaitu berupa bagian matahari yang menyerupai lidah api yang sangat besar dan terang yang mencuat keluar dari bagian permukaan serta seringkali berbentuk loop (putaran). Prominensa disebut juga sebagai filamen matahari karena meskipun julurannya sangat terang bila dilihat di angkasa yang gelap, namun tidak lebih terang dari keseluruhan matahari itu sendiri.
  2. Bintik matahari, yaitu granula-granula cembung kecil yang ditemukan di bagian fotosfer matahari dengan jumlah yang tak terhitung. Bintik matahari tercipta saat garis medan magnet matahari menembus bagian fotosfer. Ukuran bintik matahari dapat lebih besar daripada Bumi. Bintik matahari memiliki daerah yang gelap bernama umbra, yang dikelilingi oleh daerah yang lebih terang disebut penumbra.
  3. Angin matahari. Angin matahari terbentuk aliran konstan dari partikel-partikel yang dikeluarkan oleh bagian atas atmosfer matahari, yang bergerak ke seluruh tata surya. Partikel-partikel tersebut memiliki energi yang tinggi, namun proses pergerakannya keluar medan gravitasi matahari pada kecepatan yang begitu tinggi belum di mengerti secara sempurna.
  4. Badai matahari. Badai matahari terjadi ketika ada pelepasan seketika energi magnetik yang terbentuk di atmosfer matahari. Plasma matahari yang meningkat suhunya hingga jutaan Kelvin beserta partikel-partikel lainnya berakselerasi mendekati kecepatan cahaya. Total energi yang dilepaskan setara dengan jutaan bom hidrogen berukuran 100 megaton. Jumlah dan kekuatan badai matahari bervariasi.
PELAJARI:  Jelaskan Perubahan Sifat Protoplasma Bakteri Pada Saat Pembentukan Endospora

Proses Terjadinya Gerhana Matahari

 

Gerhana matahari terjadi pada siang hari ketika posisi bulan terletak di antara bumi dan matahari sehingga menutup sebagian atau seluruh cahaya matahari. Walaupun bulan lebih kecil, bayangan bulan mampu melindungi cahaya matahari sepenuhnya karena bulan yang berjarak rata-rata jarak 384.400 kilometer dari bumi lebih dekat dibandingkan matahari yang mempunyai jarak rata-rata 149.680.000 kilometer. Adapun prosesnya adalah sebagai berikut:

  1. Diawali dengan bulan menutupi matahari sehingga keadaan terang benderang berangsur-angsur menjadi gelap. Gerhana matahari terjadi karena sinar matahari pada siang hari terhalang oleh bulan. Akibatnya, selama beberapa saat sinar matahari tertutup dan tidak tampak dari bumi.
  2. Pada saat terjadi gerhana matahari kedudukan, matahari, bulan, dan bumi berada pada satu garis. Akibatnya bayangan bulan akan mengenai bumi.
  3. Karena bulan lebih kecil dari matahari maka hanya sebagian tempat permukaan bumi yang terkena bayangan bulan. Atau hanya sebagian tempat saja yang mengalami gerhana matahari.
PELAJARI:  Mengapa di Indonesia Sering Terjadi Gempa?

Jenis-jenis Gerhana Matahari

  1. Gerhana matahari total. Terjadi apabila saat puncak gerhana, piringan matahari ditutup sepenuhnya oleh piringan bulan. Saat itu, piringan bulan sama besar atau lebih besar dari piringan matahari. Ukuran piringan matahari dan piringan bulan sendiri berubah-ubah tergantung pada masing-masing jarak bumi-bulan dan bumi-matahari.
  2. Gerhana matahari sebagian. Terjadi apabila piringan bulan di saat puncak gerhana, hanya menutup sebagian dari piringan matahari. Pada gerhana ini, selalu ada bagian dari piringan matahari yang tidak tertutup oleh piringan bulan.
  3. Gerhana matahari cincin. terjadi apabila piringan bulan di saat puncak gerhana, hanya menutup sebagian dari piringan matahari. Gerhana jenis ini terjadi bila ukuran piringan bulan lebih kecil dari piringan matahari. Sehingga ketika piringan bulan berada di depan piringan matahari, tidak seluruh piringan matahari akan tertutup oleh piringan bulan. Bagian piringan matahari yang tidak tertutup oleh piringan bulan, berada di sekeliling piringan bulan dan terlihat seperti cincin yang bercahaya.
  4. Gerhana matahari hibrida. Terjadi karena adanya pergeseran antara gerhana matahari total dan gerhana matahari cincin. Pada titik tertentu di permukaan bumi, gerhana ini muncul sebagai gerhana total, sedangkan pada titik-titik lain muncul sebagai gerhana cincin. Gerhana jenis ini relatif jarang terjadi.