Untuk Mengusir Hama Tanaman Lebih Baik Menggunakan Apa?

ASTALOG.COM –

Apa Itu Hama?
Hama adalah organisme perusak tanaman pada akar, batang, daun atau bagian tanaman lainnya sehingga tanaman tidak dapat tumbuh dengan sempurna atau mati.

 

Serangga dikatakan hama apabila serangga tersebut mengurangi kualitas dan kuantitas bahan makanan, pakan ternak, tanaman serat, hasil pertanian atau panen, pengolahan dan dalam penggunaannya serta dapat bertindak sebagai vektor penyakit pada tanaman, binatang dan manusia, dapat merusak tanaman hias , bunga serta merusak bahan bangunan dan milik pribadi lainnya.

Sedangkan menurut Smith (1983) hama adalah semua organisme atau agens biotik yang merusak tanaman dengan cara yang bertentangan dengan kepentingan manusia.

 

Dalam arti yang luas bahwa hama adalah makhluk hidup yang mengurangi kualitas dan kuantitas beberapa sumber daya manusia yang berupa tanaman atau binatang yang dipelihara yang hasil dan seratnya dapat diambil untuk kepentingan manusia.

Konsep timbulnya hama dapat digolongkan menjadi tiga kelompok yaitu :
1. Adanya proses pembukaan lahan baru.
Pembukaan lahan baru akan membuat perubahan pada ekosistem sehingga menjadi tidak seimbang, misalnya terjadinya penurunan populasi atau bahkan musnahnya musuh alami sehingga populasi hama meningkat dan menimbulkan kerusakan. Pembukaan lahan baru akan mengakibatkan kondisi ekosistem pada lahan pertanian menjadi tidak stabil.

Selanjutnya apabila penanaman pada lahan tersebut dilakukan secara monokultur akan berpotensi terjadinya dominasi suatu organisme pada ekosistem. Penanaman monokultur akan menyediakan sumber makanan yang sangat berlimpah untuk suatu organisme, sehingga populasi organisme tersebut akan berkembang dengan cepat sementara faktor pembatas seperti musuh alami mungkin sangat kurang.

2. Introduksi tanaman baru ke suatu lokasi.
Kejadian ini dapat dipahami dari dua arah, yang pertama yaitu tanaman yang diintroduksikan memang tidak membawa hama namun perkembangan yang cepat dari tanaman tersebut dapat merubah status tanaman tersebut menjadi gulma dan keberadaannya menjadi sangat membahayakan bagi tanaman budidaya yang lain seperti kasus introduksi eceng gondok.

PELAJARI:  Mengapa Pemerintah Jepang Berusaha Menarik Simpati Rakyat Indonesia?

Yang kedua adalah introduksi tanaman budidaya dengan membawa hama tanaman namun tidak musuh alami hama tersebut tidak ikut terbawa. Pada saat tanaman tersebut dibudidayakan dan hama dapat berkembang dengan balk, maka tindakan pengendalian menjadi sulit dilakukan. Ini sangat penting untuk dipahami sebagai tindakan pencegahan penyebaran hama yang lebih luas.

3. Perubahan persepsi manusia.
Ini juga dapat menentukan status hama, salah satunya dapat diukur dari ambang ekonomi. Hewan dapat berubah statusnya menjadi hama jika populasinya sudah melebihi atau diatas ambang ekonomi, atau tingkat kerusakan yang ditimbulkannya sudah merugikan secara ekonomi. Dengan semakin meningkatnya pemahaman konsumen terhadap kualitas produk, maka pihak produsen akan berusaha memenuhi keinginan konsumen tersebut.

Ciri-ciri Hama.

– Hama dapat dilihat oleh mata telanjang.
– Umumnya berasal dari golongan hewan ( tikus, serangga, ulat, dan lain-lain).
– Hama cenderung merusak bagian tanaman tertentu sehinggatanaman menjadi mati atau tetap hidup tetapi tidak banyak memberikan hasil.
– Organisme hama biasanya lebih mudah diatasi karena hama tampak oleh mata dan dapat dilihat secara langsung.

Macam-macam Hama Tanaman:
* Mamalia, misal : tikus sawah (Rattus argentiventer), babi hutan (Sus scrofa), kera (Hominoidea).

* Serangga, misal : kutu daun (Myzus persicae dan Aphis gossypii), walang sangit (Leptocorisa acuta), belalang, ulat, kumbang.

PELAJARI:  Apa Tujuan Dibuatnya Iklan?

* Burung, misal : gelatik (Padda oryzivora) dan pipit (Estrildidae)

Contoh Hama Tanaman – yang merusak tanaman padi :
* Tryporyza innotata (ulat penggerek).
* Nilaparvata lugens (wereng cokelat ).
* Leptocorisa acuta (walang sangit ).
* Aphis sp (kutu daun )

Tips Membasmi Hama.
Jika tanaman terserang hama atau penyakit tanaman, maka hal pertama yang terfikir di dalam benak kita yaitu membasminya menggunakan pestisida. Namun aplikasi penggunaan pestisida dalam kehidupan sehari-hari. seringkali tidak tepat guna. Seringkali penggunaan pestisida dilakukan dengan kadar pestisida yang berlebih sehingga tanpa disadari dapat menyebabkan kerusakan pada tanah, dan menjadi salah satu penyebab kekebalan pada hama dan penyakit tanaman.

Adapun contoh cara pembasmian hama dan penyakit tanaman tanpa menggunakan pestisida antara lain:

* Mengatasi serangan hama tikus dengan cara Membongkar dan menutup lubang tempat bersembunyi para tikus

* Mengatasi hama wereng, dengan pengaturan pola tanam, yaitu dengan melakukan penanaman secara serentak maupun dengan pergiliran tanaman. Pergiliran tanaman dilakukan untuk memutus siklus hidup wereng dengan cara menanam tanaman palawija atau tanah dibiarkan selama 1-2 bulan.

* Mengatasi hama ulat, yaitu dengan menggenangi tempat persemaian dengan air dalam jumlah banyak sehingga ulat akan bergerak ke atas sehingga mudah untuk dikumpulkan dan dibasmi.

* Mengatasi hama tungau, Hama ini dapat diatasi dengan cara mengumpulkan daun – daun yang terserang hama pada suatu tempat dan dibakar.

* Penyakit pada ruas batang dan butir padi disebabkan oleh jamur Pyricularia oryzea, penyakit yang menyebabkan daun pedi menguningb disebabkan oleh jamur Magnaporthegrisea, Penyakit yang disebabkan oleh jamur Peronospora parasitica yang kadang – kadang menyerang biji yang sedang berkecambah sehingga biji menjadi keropos dan akhirnya mati, semuanya dapat dibasmi dengan cara memisahkan tanaman yang terserang penyakit. Namun hal ini harus dilakukan sejak dini sebelum penyakit menyebar ketanaman yang da disekitarnya.

Adapun pengendalian hama dan penyakit secara biologis yaitu pada beberapa kasus, seperti:

* membasmi hama tikus dengan menggunakan musuh alami tikus, yaitu ular, elang, dan lain-lain.
* Pengendalian hayati hama walang sangit dengan cara melepaskan predator alami beruba laba – laba dan menanam jamur yang dapat menginfeksi walang sangit.
* Memelihara burung, semua burung taman kecil berkontribusi untuk menjaga kebun Anda dari siput dan ulat. Burung tidak cocok untuk daerah persawahan.
* Katak dan kodok adalah pengendali yang sangat baik – terutama semut, tetapi jika Anda meletakkan ke kebun anda, ingatlah bahwa, mereka amfibi dan memerlukan akses ke air bersih dan lingkungan yang lembab, dan dengan kulit berpori mereka, sangat rentan terhadap bahan kimia.
* Menanam bawang putih akan melindungi tanaman lainnya yang ada disampingnya. Hama dari segala jenis akan menjauh. Namun Jangan tanam kacang berdekatan dengan bawang putih.
* Menanam tomat dekat dengan Basil akan mengusir cacing dan lalat.

Pada dasarnya akan ada banyak cara alami yang dapat dilakukan untuk melindungi tanaman anda dari hama dan penyakit tanaman tanpa harus menggunakan Pestisida.

PELAJARI:  Apa Pengertian Jaringan Adiposa?

Gunakan Pestisida untuk membasmi hama dan penyakit tanaman. Jangan lupa patuhi tata cara penggunaan pestisida itu sendiri.