Apa Yang Dimaksud Dengan Katarak? Apa Penyebabnya dan Bagaimana Mengatasinya?

ASTALOG.COM –  Katarak merupakan penyakit mata yang dicirikan dengan adanya kabut pada lensa mata. Lensa mata normal transparan dan mengandung banyak air, sehingga cahaya dapat menembusnya dengan mudah. Walaupun sel-sel baru pada lensa akan selalu terbentuk, banyak faktor yang dapat menyebabkan daerah di dalam lensa menjadi buram, keras, dan pejal. Lensa yang tidak bening tersebut tidak akan bisa meneruskan cahaya ke retina untuk diproses dan dikirim melalui saraf optik ke otak.

Dalam perkembangannya katarak yang terkait dengan usia penderita dapat menyebabkan pengerasan lensa, menyebabkan penderita menderita miopi, berwarna kuning menjadi coklat/putih secara bertahap dan keburaman lensa dapat mengurangi persepsi akan warna biru. Katarak biasanya berlangsung perlahan-lahan menyebabkan kehilangan penglihatan dan berpotensi membutakan jika katarak terlalu tebal. Kondisi ini biasanya memengaruhi kedua mata, tapi hampir selalu satu mata dipengaruhi lebih awal dari yang lain.

 

Penyebab Katarak.

Penyakit katarak banyak terjadi di negara-negara tropis seperti Indonesia. Hal ini berkaitan dengan faktor penyebab katarak, yakni sinar ultraviolet yang berasal dari sinar matahari. Penyebab lainnya adalah kekurangan gizi yang dapat mempercepat proses berkembangnya penyakit katarak.

 

Katarak adalah suatu penyakit mata yang erat hubungannya dengan mereka yang berusia lanjut. Namun demikian, katarak juga dapat menimpa pada pasien usia kurang dari 1 tahun. Hal ini disebabkan faktor bawaan pada saat di kandungan (karena rubella ataupun kelainan metabolic seperti galactosemia) dan juga faktor turunan. Katarak jenis ini disebut congenital cataracts.

PELAJARI:  Apa yang Dimaksud dengan Peristaltik?

Ada tiga jenis katarak, diantaranya adalah :

A. Nuclear
Katarak terjadi tengah lensa. Pada tahap awal akan ada perubahan pada fokus cahaya. Untuk sementara waktu anda akan mengalami kemajuan penglihatan khususnya dalam membaca. Tetapi kemudian penglihatan akan mejadi menguning dan terbentu noda putih pada lensa. Lebih lanjut lagi daya lihat akan memburuk dengan penglihatan menjadi coklat. Pada tahap yang parah akan sulit membedakan warna karena pandangan akan menjadi biru atau ungu.

B. Cortical
Katarak ini dimulai dengan terbentuknya noda pada lapisan luar mata. Proses ini berjalan dengan lambat. Kemudian noda ini dapat menjalar ke bagian tengah lensa dan mengganggu aliran cahaya ke pusat lensa. Orang dengan katarak jenis ini akan mengalami silau ketika melihat cahaya.

C. Subcapsular
Katarak jenis ini dimulai dengan terbentuknya area buram dibawah lensa. Katarak ini biasanya terbentuk di belakang lensa yang merupakan jalan cahaya ke retina mata. Katarak ini sering mempengaruhi kemampuan baca, mengurangi kemampuan melihat dalam cahaya terang dan menyebabkan silau atau lingkaran cahaya ketika melihat sinar di malam hari.

Ilmuan tidak mengetahui dengan jelas mengapa usia mempengaruhi perubahan lensa mata. Satu kemungkinan adalah rusaknya lensa karena molekul yang tidak stabil yang merupakan radikal bebas. Asap dan terkena sinar ultraviolet adalah dua sumber radikal bebas tersebut.

PELAJARI:  Jelaskan Pergerakan Semu Matahari

Usia bukanlah satu-satunya penyebab mengapa lensa mata mengalami perubahan. Beberapa orang lahir dengan katarak bawaan atau mengalaminya saat masa kanak-kanak. Katarak juga dapat disebabkan sang ibu terkena German measles (rubella) pada saat kehamilan. Penyakit ini juga dapat menyebabkan gangguan metabolisme tubuh.

Penyebab katarak lainnya meliputi :

– Faktor keturunan.
– Cacat bawaan sejak lahir.
– Masalah kesehatan, misalnya diabetes.
– Penggunaan obat tertentu, khususnya steroid.
– Mata tanpa pelindung terkena sinar matahari dalam waktu yang cukup lama.
– Operasi mata sebelumnya.
– Trauma (kecelakaan) pada mata.
– Faktor-faktor lainya yang belum diketahui.

Gejala umum gangguan katarak meliputi :

– Penglihatan tidak jelas, seperti terdapat kabut menghalangi objek.
– Peka terhadap sinar atau cahaya.
– Dapat melihat dobel pada satu mata.
– Memerlukan pencahayaan yang terang untuk dapat membaca.
– Lensa mata berubah menjadi buram seperti kaca susu.

Pengobatan Katarak.
Penggunaan obat-obatan yang ada saat ini hanya bertujuan untuk memperlambat penebalan katarak. Katarak merupakan masalah di masyarakat yang menimbulkan kebutaan, tetapi bisa diatasi terutama dengan operasi.

Jika katarak tidak mengganggu pekerjaan sehari-hari atau menimbulkan penyulit seperti glaucoma, uveitis dan bila tidak mengganggu kehidupan sosial atau atas indikasi medik lainnya, maka biasanya tidak perlu dilakukan pembedahan. Dalam banyak kasus, menunda operasi katararak tidak akan menyebabkan kerusakan permanen pada mata atau menyebabkan operasi menjadi lebih sulit.

PELAJARI:  Apa Nama Organisasi Pada Sepak Bola?

Upaya penyembuhan katarak yang paling efektif adalah dengan operasi pengangkatan lensa yang keruh dan diganti dengan lensa buatan yang disebut sebagai keratoplasty.

Dikenal dua jenis operasi pada katarak yaitu:
1. Operasi katarak ekstrakapsuler (ECCE): tindakan pembedahan pada lensa katarak, di mana dilakukan pengeluaran isis lensa dengan memecah atau merobek kapsul lensa anterior sehingga masa lensa atau korteks lensa dapat keluar melalui robekan terebut. Teknik ini bisa dikerjakan pada semua stadium katarak kecuali pada luksasio lentis. Memungkinkan diberi lensa tanam (IOL) untuk pemulihan visus. Komplikasi lebih jarang timbul durante operasi dibanding ICCE.

2. Phacoemulsification (PE) atau phaco: teknik operasi ini tidak berbeda jauh dengan cara ECCE, tetapi nucleus lensa diambil dengan menggunakan gelombang suara berfrekuensi tinggi (emulsifier). Dibanding ECCE, maka irisan luka operasi lebih kecil sehingga setelah diberi IOL rehabilitasi visus lebih cepat, di samping itu penyulit pascabedah lebih sedikit ditemukan.

Pada saat operasi katarak, dokter akan membuka daerah depan mata dengan bantuan mikroskop untuk mengangkat lensa yang keruh untuk digantikan dengan lensa buatan. Operasi tidak menimbulkan rasa sakit karena pasien akan diberi anestasi lokal berupa tetes mata.