Sistem Ekonomi yang Dianut Jepang

ASTALOG.COM – Sistem ekonomi adalah cara suatu negara mengatur kehidupan ekonominya dengan menggunakan perangkat tertentu, seperti peraturanperaturan dan kebijakan-kebijakan. Sistem ekonomi yang dianut oleh setiap negara berbeda-beda.

Sistem ekonomi yang dianut oleh suatu negara bergantung pada keputusan dari lembaga tertinggi atau yang paling berkuasa dari negara tersebut yang didasarkan pada pertimbangan filsafat, budaya, sejarah, cita-cita rakyat serta motif-motif tertentu dari pemerintah. Sistem ekonomi suatu negarapun bisa berubah bergantung pada keputusan tertinggi dari negara tersebut.

 

Sebagai contoh, Indonesia pernah menganut sistem ekonomi terpimpin untuk kemudian berubah menganut sistem ekonomi kerakyatan (sesuai Tap MPR No. IV/MPR/1999).

Sistem Ekonomi Tradisional, Komando, Liberal dan Campuran
Berikut ini akan diuraikan secara terperinci macam-macam sistem ekonomi.

 

Sistem Ekonomi Tradisional
Sistem ekonomi tradisional banyak dimanfaatkan manusia pada zaman dulu. Pada zaman ini cara berproduksi masih mengandalkan tenaga manusia dan sumber daya alam. Jadi hanya menggunakan faktor produksi asli. Dan kalaupun menggunakan alat produksi, bentuk alatnya masih sangat sederhana seperti kapak batu, sumpit, dan sejenisnya.

Di zaman modern, sistem ekonomi tradisional masih dipakai oleh sukusuku yang terasing di pedalaman atau oleh suku-suku yang sengaja mengasingkan diri dan tidak mau menerima pengaruh dunia luar. Di Indonesia, masih terdapat suku-suku seperti ini.

PELAJARI:  Sebutkan 3 Sungai yang Ada Di Riau

Adapun ciri-ciri yang dimiliki sistem ekonomi tradisional, yaitu:
a. belum ada pembagian kerja yang jelas;
b. kehidupan masyarakat sangat bersifat kekeluargaan;
c. pertukaran dilakukan dengan cara barter (belum mengenal uang);
d. adat (kebiasaan turun-temurun) sangat berperan dalam mengatur kehidupan sehari-hari;
e. teknologi yang digunakan masih sangat sederhana;
f. belum ada pemisahan yang tegas antara rumah tangga konsumsi dengan rumah tangga produksi sehingga tidak akan ditemukan adanya pabrikpabrik.

Sistem Ekonomi Komando
Sistem ekonomi komando (terpusat atau terpimpin) adalah sistem ekonomi yang segala sesuatunya diatur oleh pemerintah pusat. Dalam hal ini pemerintah pusat memiliki kewenangan penuh untuk menentukan apa, bagaimana, dan untuk siapa barang dan jasa diproduksi. Sistem ekonomi komando dijalankan berdasarkan ajaran Karl Mark (1818-1883) yang tercantum dalam bukunya Das Kapital dan Manifesto Komunis. Menurut Karl Mark, dengan sistem ekonomi yang direncanakan dan dikendalikan oleh pemerintah pusat maka fungsi-fungsi produksi akan lebih efisien dibandingkan dengan sistem ekonomi bebas.

Sistem ekonomi komando memiliki ciri-ciri, sebagai berikut.
a. Segala kegiatan ekonomi diatur pemerintah.
b. Hak milik perorangan tidak diakui, kecuali yang sudah dibagikan.
c. Semua sumber dan alat produksi adalah milik negara.
d. Tidak ada kebebasan berusaha bagi individu, karena pembagian kerja diatur oleh pemerintah.
e. Harga-harga ditentukan oleh pemerintah.

PELAJARI:  Apa yang Dimaksud dengan Narasumber

Pada sistem ekonomi komando terdapat kebaikan dan keburukan. Kebaikan sistem ekonomi komando, yaitu:
a) Pemerintah bertanggung jawab penuh atas segala kegiatan ekonomi.
b) Pengendalian dan pengawasan kegiatan ekonomi lebih mudah dilaksanakan.
c) Dapat mengurangi kesenjangan antara si kaya dan si miskin.

Adapun keburukan sistem ekonomi komando, yaitu:
a. Potensi, kreativitas, dan inisiatif masyarakat tidak bisa berkembang.
b. Milik perorangan tidak diakui.
c. Tidak ada kebebasan berusaha.
d. Keberhasilan sistem ini sangat tergantung pada baik buruknya kualitas pemerintah.

Sistem ekonomi komando pernah dianut oleh negara-negara Eropa Timur, seperti Rusia, Rumania, dan Polandia. Akan tetapi, karena dirasakan tidak memberikan kemakmuran seperti yang diharapkan oleh mereka, sistem ekonomi komando akhirnya direformasi (perbarui) secara besar-besaran. Di Rusia reformasi tersebut dikenal dengan gerakan glasnost (keterbukaan) dan perestroika (pembaruan) yang diprakarsai oleh Presiden Mikhail Gorbachev pada tahun 1987.

Sistem Ekonomi Liberal
Apabila pada sistem ekonomi komando pemerintah yang memegang peran utama dalam mengatur kehidupan ekonomi maka pada sistem ekonomi liberal pengaturan kegiatan ekonomi sepenuhnya diserahkan pada masyarakat. Masyarakatlah yang menentukan apa, bagaimana, dan untuk siapa barang dan jasa diproduksi.

PELAJARI:  Bentuk-bentuk Transmigrasi di Indonesia

Sistem Ekonomi Campuran
Sistem ekonomi campuran merupakan gabungan atau campuran dari sistem ekonomi komando dengan sistem ekonomi liberal. Pada sistem ini masyarakat diberi kebebasan untuk melakukan kegiatan ekonomi, tetapi pemerintah masih berperan untuk mengendalikan dan mengawasi kegiatan ekonomi masyarakat. Tujuan sistem ini adalah agar tidak terjadi dampak negatif (keburukan) dari sistem ekonomi komando dan sistem ekonomi liberal.

Sistem EKonomi Jepang
Jepang adalah negara yang menganut sistem ekonomi kapitalis, sebagai negara maju di bidang ekonomi Jepang memiliki produk domestik bruto terbesar nomer dua setelah Amerika Serikat.

Jepang merupakan negara kepulauan di Asia Timur yang sangat maju. Tingkat ekonomi, teknologi, dan kegiatan ekspor dan impornya sangat tinggi. GDP yang dihasilkan jepang dalam setahun adalah kedua tertinggi di dunia. Industri manufaktur adalah salah satu kekuatan jepang, tapi negara ini miskin akan sumber daya alam.

Sistem perekonomian yang dianut Jepang adalah mekanisme pasar bebas dan mengadopsi kapitalisme model Inggris dan Amerika. Sistem ini digunakan sejak Jepang mengalami Restorasi Meiji pada tahun 1868.

Perekonomian yang terbuka dan ideologi demokrasi yang dianut Jepang telah mendorongnya sebagai salah satu negara tujuan investasi asing dari berbagai negara di penjuru dunia.