Upaya Pemanfaatan Potensi Lokasi Indonesia

ASTALOG.COM – Indonesia memiliki lokasi yang strategis sehingga hal itu melahirkan potensi. Berdasarkan lokasinya, ada 3 potensi lokasi yang dimiliki Indonesia, yaitu:

  1. Potensi lokasi astronomis
  2. Potensi lokasi geografis
  3. Potensi lokasi geologis

1) Potensi Lokasi Astronomis

 

Ditinjau dari sisi astronomis, Indonesia terletak di garis lintang antara 6°LU – 11°LS, dan di garis bujur antara 95°BT dan 141°BT. Posisi ini menempatkan Indonesia berada pada kawasan beriklim tropis di belahan timur bumi. Sebagai kawasan yang beriklim tropis, Indonesia selalu disinari sinar matahari sepanjang tahun. Meskipun begitu, Indonesia mengalami 2 kali pergantian musim dalam setahun, yaitu musim kemarau dan musim hujan. Selain itu, karena beriklim tropis, Indonesia juga dilimpahi dengan hasil kekayaan alam yang luar biasa. Curah hujannya yang tinggi membuaat Indonesia memiliki tanah yang subur. Ditambah lagi dengan keanekaragaman flora dan fauna.

Upaya Pemanfaatan Potensi Lokasi Astronomis:

 

Dengan limpahan sinar matahari sepanjang tahun, penduduk Indonesia dapat melakukan kegiatan pertanian dan perkebunan sepanjang tahun. Ini adalah upaya untuk pemenuhan kebutuhan pangan di Indonesia.

PELAJARI:  Apa yang Dimaksud dengan Spesies Endemik?

2) Potensi Lokasi Geografis

Posisi geografis ditentukan berdasarkan posisi nyata dibanding dengan posisi lainnya. Secara nyata, Indonesia memiliki posisi geografis yang strategis, dimana terletak di antara benua Asia dan benua Australia, serta di antara samudera Hindia dan samudera Pasifik. Posisi ini tentunya sangat penting dalam kaitannya dengan kegiatan perekonomian. Dalam hal ini, posisi Indonesia berada di persimpangan lalu lintas dunia. Selain itu, posisi geografis merupakan salah satu determinan yang menentukan masa depan dari suatu negara dalam melakukan hubungan internasional.

Upaya Pemanfaatan Potensi Lokasi Geografis:

Pemerintah Indonesia bisa membuat fasilitas transit dan pelayaran yang memadai agar kapal atau pesawat dari negara lain bisa berhenti atau transit di Indonesia dalam hal menunjang kegiatan perekonomian lintas negara.

3) Potensi Lokasi Geologis

Posisi geologis adalah letak suatu wilayah berdasarkan keadaan geologinya. Berdasarkan keadaan geologinya, kepulauan di Indonesia dapat dibagi menjadi 3 wilayah, yaitu :

  1. Wilayah dangkalan Sunda
  2. Wilayah dangkalan Sahul
  3. Wilayah antara dangkalan Sunda dan dangkalan Sahul
PELAJARI:  Tuliskan Pengertian Besaran Pokok dan Contohnya

Perlu diketahui bahwa Indonesia bagian barat merupakan bagian dari Benua Asia, sedangkan Indonesia bagian timur merupakan bagian dari Benua Australia. Lalu Indonesia bagian tengah merupakan peralihan yang disebut daerah Wallace.

Dilihat dari segi jalur pegunungan yang ada, kepulauan Indonesia terletak di antara 2 rangkaian pegunungan muda. Pegunungan di Indonesia bagian barat merupakan bagian dari rangkaian pegunungan Sirkum Mediterania, sedangkan pegunungan Indonesia bagian timur merupakan bagian dari rangkaian pegunungan Sirkum Pasifik.

Upaya Pemanfaatan Potensi Lokasi Geologis:

Karena terletak di pertemuan 3 lempeng, Indonesia memiliki banyak gunung berapi yang membuat tanahnya subur. Karena itulah Indonesia dapat mengelola pertanian dan kegiatan pertambangan untuk meningkatkan pendapatan per kapita.

Selain itu, laut di bagian Indonesia barat dan Indonesia timur merupakan laut yang dangkal, sementara di bagian Indonesia tengah merupakan laut yang dalam, sehingga Indonesia memiliki kekayaan hasil laut yang tidak terbatas.

PELAJARI:  Bentuk Pemerintahan Negara-negara Anggota ASEAN

UPAYA PEMANFAATAAN POTENSI LOKASI INDONESIA

Dari ke-3 potensi lokasi yang dimiliki Indonesia, berikut ini upaya pemanfaatan potensi lokasi Indonesia secara umum:

  • Meningkatkan konektivitas nasional dengan menghubungkan berbagai wilayah di Indonesia, sehingga dapat mengekspor hasil sumber daya alam tanpa hambatan transportasi dan komunikasi.
  • Memanfaatkan potensi sumber daya alam dengan mengembangkan dan menggunakan teknologi, sehingga memiliki nilai tambah bagi Indonesia.
  • Meningkatkan kemampuan IPTEK untuk mengolah SDA dan menghasilkan berbagai produk industri yang dapat diterima pasar Internasional.
  • Menyiapkan infrastruktur perhubungan seperti pelabuhan dan bandara, serta kebijakan untuk kelancaran pemasaran.
  • Menjalin kerjasama dengan negara-negara di ASEAN untuk mengelola lalu lintas pelayaran, sehingga memberi keuntungan dalam pengembangan dan pembangunan kawasan.
  • Meningkatkan kualitas sumber daya manusia dalam mengelola sarana dan prasarana perhubungan, sehingga memenuhi standar pelayanan.