2 Cara Pencegahan Influenza

ASTALOG.COM – Untuk mencegah tertularnya tubuh dari virus influenza yang menyiksa, berikut ini ada 2 cara pencegahan influenza yang bisa dilakukan:

1) Vaksinasi

 

Vaksinasi terhadap influenza dengan vaksin influenza sering direkomendasikan pada kelompok penderita berisiko tinggi, seperti anak-anak dan lansia, atau pada penderita asma, diabetes, penyakit jantung, atau orang-orang yang mengalami gangguan imun. Vaksin influenza dapat diproduksi lewat beberapa cara. Misalnya saja cara yang paling umum adalah dengan menumbuhkan virus pada telur ayam yang telah dibuahi dengan proses sebagai berikut:

Setelah dimurnikan, virus kemudian akan diaktivasi (misalnya, dengan detergen) untuk menghasilkan vaksin virus yang tidak aktif. Sebagai alternatif, virus dapat ditumbuhkan pada telur sampai kehilangan virulensinya kemudian virus yang avirulen diberikan sebagai vaksin hidup.

Efektivitas dari vaksin influenza beragam. Karena tingkat mutasi virus yang sangat tinggi, vaksin influenza tertentu biasanya memberikan perlindungan selama tidak lebih dari beberapa hari.

PELAJARI:  Apa Saja yang Ditetapkan dalam Perjanjian Bongaya?
 

Setiap tahunnya, WHO memprediksikan galur virus mana yang paling mungkin bersirkulasi pada tahun berikutnya, sehingga memungkinkan perusahaan farmasi untuk mengembangkan vaksin yang akan menyediakan kekebalan yang terbaik terhadap galur tersebut.

Vaksin juga telah dikembangkan untuk melindungi ternak unggas dari flu burung. Vaksin ini dapat efektif terhadap beberapa galur dan dipergunakan baik sebagai strategi preventif, atau dikombinasikan dengan pemuliaan (culling) sebagai usaha untuk melenyapkan wabah.

Meskipun begitu, terdapat kemungkinan terkena influenza walaupun telah divaksin. Vaksin akan diformulasi ulang tiap musim untuk galur flu spesifik namun tidak dapat mencakup semua galur yang secara aktif menginfeksi seluruh manusia pada musim tersebut.

Diperlukan waktu selama 6 bulan bagi pabrik farmasi untuk memformulasikan dan memproduksi jutaan dosis yang diperlukan untuk menghadapi penularan musiman. Kadangkala, galur baru atau galur yang tidak diduga menonjol pada waktu tertentu dan menginfeksi orang-orang walaupun mereka telah divaksinasi (seperti yang terjadi pada Flu Fujian H3N2 pada musim flu 2003-2004).

PELAJARI:  Status dan Kedudukan Bank Indonesia

Selain itu, juga terdapat kemungkinan mendapatkan infeksi sebelum vaksinasi dan menjadi sakit oleh galur yang seharusnya dicegah oleh vaksinasi, karena vaksin memerlukan waktu sekitar 2 minggu sebelum menjadi efektif.

2) Pengendalian Infeksi

Cara yang cukup efektif untuk menurunkan penularan influenza adalah dengan menjaga kesehatan pribadi dan kebiasaan higienis yang baik, yang bisa dilakukan dengan beberapa cara berikut:

  • Tidak menyentuh mata, hidung, dan mulut.
  • Sering mencuci tangan dengan air dan sabun, atau dengan cairan pencuci berbasis alkohol.
  • Menutup mulut dan hidung saat batuk dan bersin.
  • Menghindari kontak dekat dengan orang yang sakit.
  • Tetap berada di rumah sendiri saat sedang sakit.
  • Tidak meludah sembarangan.
  • Mengurangi bahkan menghentikan kebiasaan merokok karena merokok dapat meningkatkan risiko penularan influenza, dan juga menimbulkan gejala penyakit yang lebih berat.
PELAJARI:  Contoh Sikap Positif Di Lingkungan Bangsa dan Negara

Selain itu, karena influenza dapat menyebar melalui aerosol dan kontak dengan permukaan yang terkontaminasi, pembersihan permukaan tersebut dapat membantu mencegah sebagian dari infeksi. Dalam hal ini, alkohol merupakan bahan sanitasi yang efektif terhadap virus influenza, sementara senyawa amonium kuarterner dapat dipergunakan bersamaan dengan alkohol sehingga efek sanitasi tersebut dapat bertahan lebih lama.

Itulah sebabnya, senyawa amonium kuarterner dan bahan pembersih yang mengandung alkohol sering digunakan untuk membersihkan ruangan dan peralatan yang sebelumnya dipakai oleh pasien dengan gejala influenza di rumah sakit. Sementara itu untuk di rumah, hal tersebut dapat dilakukan dengan efektif menggunakan bahan pembersih yang mengandung klorin yang telah diencerkan.