Perbedaan antara Kritik Seni dan Apresiasi Seni

ASTALOG.COM – Dalam seni rupa kita mengenal istilah kritik seni dan apresiasi seni. Kedua hal tersebut sering ditanyakan mengenai perbedaan antara keduanya. Lalu apakah perbedaannya? Untuk menjawabnya, kita akan membahasnya lebih dulu untuk memudahkan pemahaman kalian tentunya.

Perlu diketahui bahwa dalam seni rupa, kritik seni dan apresiasi seni memiliki makna yang sangat penting. Melalui kritik seni, kita bisa melihat kelebihan dan kekurangan yang tampak dalam sebuah karya seni. Melalui apresiasi seni, kita bisa mengetahui bentuk penghargaan atau penilaian terhadap suatu karya seni. 


 

Kritik Seni

Kritik seni merupakan kegiatan menanggapi karya seni untuk menunjukkan kelebihan dan kekurangan suatu karya seni. Keterangan mengenai kelebihan dan kekurangan ini dipergunakan dalam berbagai aspek, terutama sebagai bahan untuk menunjukkan kualitas dari sebuah karya seni.

 

Kritik seni tidak hanya mengarah pada karya seni semata, tetapi juga seorang kritikus seni dapat juga memberikan kritikan mengenai tulisan tentang karya seni, serta dapat mempertimbangkan dan membuat penilaian berdasarkan pada kriteria atau tolak ukur tertentu. Secara umum kriteria itu terbagi 2, yaitu intrinsik dan ekstrinsik.

PELAJARI:  Jelaskan 2 Aspek Geografi Beserta Contoh

Pada kriteria intrinsik, yaitu kriteria yang berhubungan dengan nilai estetik karya seni rupa, kriterianya telah melekat  pada intra-estetik yang terkandung di dalam karya seni. Pada kriteria ekstrinsik atau ekstra-intrinsik, kritik ini mengacu pada bidang kehidupan di luar seni, antara lain bidang agama, politik, bisnis, etika, kesehatan, pendidikan, dan lain sebagainya.

Selain itu, kritik seni memiliki perbedaan tujuan dan kualitas. Karena perbedaan tersebut, maka kritik seni dapat dibedakan menjadi 4 jenis berdasarkan pendekatannya yang disampaikan oleh Feldman, yaitu :

  1. Kritik kependidikan adalah kegiatan kritik yang bertujuan mengangkat atau meningkatkan kepekaan artistik serta estetika subjek belajar seni. Jenis kritik ini umumnya digunakan di lembaga-lembaga pendidikan seni terutama untuk meningkatkan kualitas karya seni yang dihasilkan peserta didiknya. Kritik jenis ini termasuk yang digunakan oleh guru di sekolah umum dalam penyelenggaraan mata pelajaran pendidikan seni.
  2. Kritik keilmuan adalah jenis kritik yang bersifat akademis dengan wawasan pengetahuan, kemampuan dan kepekaan yang tinggi untuk menilai /menanggapi sebuah karya seni. Kritik jenis ini umumnya disampaikan oleh seorang kritikus yang sudah teruji kepakarannya dalam bidang seni, atau kegiatan kritik yang disampaikan mengikuti kaidah-kaidah atau metodologi kritik secara akademis. Hasil tanggapan melalui kritik keilmuan seringkali dijadikan referansi bagi para kolektor atau kurator institusi seni seperti museum, galeri dan balai lelang.
  3. Kritik jurnalis adalah jenis kritik seni yang hasil tanggapan atau penilaiannya disampaikan secara terbuka kepada publik melalui media massa khususnya surat kabar. Kritk ini hampir sama dengan kritik populer, tetapi ulasannya lebih dalam dan tajam. Kritik jurnalistik sangat cepat mempengaruhi persepsi masyarakat terhadap kualitas dari sebuah karya seni, terutama karena sifat dari media massa dalam mengkomunikasikan hasil tanggapannya.
  4. Kritik populer adalah jenis kritik seni yang ditujukan untuk konsumsi massa/umum. Tanggapan yang disampaikan melalui kritik jenis ini biasanya bersifat umum saja dan lebih kepada pengenalan atau publikasi sebuah karya. Dalam tulisan kritik populer, umumnya dipergunakan gaya bahasa dan istilah-istilah sederhana yang mudah dipahami oleh orang awam.
PELAJARI:  Apa yang Dimaksud dengan Zoidiogami?

Apresiasi Seni

Apresiasi seni merupakan suatu penilaian terhadap suatu karya seni, baik mengenali, menilai, dan menghargai bobot-bobot seni atau nilai-nilai seni yang terkandung dalam karya seni tersebut.

Tujuan pokok dari kegiatan apresiasi seni adalah menjadikan masyarakat agar tahu tentang apa, bagaimana, dan apa maksud dan tujuan dari karya seni itu. Dengan kata lain masyarakat dapat menanggapi, menghayati serta menilai suatu karya seni.

Ada 3 jenis sikap dari suatu apresiasi seni, yaitu :

  • Apresiasi empatik, yaitu sikap apresiasi yang menilai suatu karya seni sebatas tangkapan indrawi.
  • Apresiasi estetis, yaitu sikap apresiasi yang menilai suatu karya seni dengan melibatkan pengamatan dan penghayatan yang mendalam.
  • Apresiasi kritik, yaitu sikap apresiasi karya seni dengan mengklasifikasikan, mendeskripsikan, menjelaskan, menganalisis, menafsirkan dan mengevaluasi, serta menyimpulkan hasil pengamatannya. Sikap apresiasi ini dapat dilakukan secara langsung dengan mengamati suatu benda seni.
PELAJARI:  Sistem Imuniasi Pada Manusia

Nah, dari pembahasan mengenai karya seni dan apresiasi seni tersebut, maka dapat disimpulkan perbedaan keduanya, yaitu :

Kritik Seni merupakan kegiatan menanggapi karya seni untuk menumbuhkan kelebihan dan kekurangan pada suatu karya seni. Sedangkan, Apresiasi Seni merupakan kegiatan penilaian terhadap suatu karya seni yang diawali dengan cara mengamati, memahami, kemudian menghargai hasil karya seni tersebut.