Agama Samawi dan Agama Budaya

ASTALOG.COM
 
A. Pengertian Agama
 
Kata agama, oleh sebagian ahli dikatakan berasal dari bahasa Sansekerta, yang berarti: a= tidak, gama= kacau. Jadi agama adalah tidak kacau. Selain itu adapula yang mengatakan bahwa agama berasal dari akar kata gam, yang mendapat awalan a dan akhiran a, sehingga jadilah agama yang berarti : jalan. Di samping itu, ada ahli yang mengatakan bahwa kata agama bukan berasal dari bahasa Sansekerta, tapi justru berasal dari bahasa Arab, yaitu dari kata aqamah, yang berarti pendirian. Dari ketiga pengertian menurut bahasa ini, sekalipun kelihatannya berbeda, namun mengandung makna yang sejalan. Orang yang beragama ialah orang yang tidak kacau dalam hidupnya, karena ia menempuh jalan/aturan (gam) dengan pendirian yang kokoh kuat (aqamah).
 
Dari segi istilah, agamapun mempunyai beberapa pengertian, yaitu :
1. Religion is belief in God as creator and controller of the Universe. Agama ialah kepercayaan kepada Tuhan sebagai pencipta dan pemelihara alam semesta.
 
2. Religion is system of faith and worship based on such belief. Agama ialah suatu sistem kepercayaan dan penyembuhan yang didasarkan atas keyakinan tertentu.
 
3. Agama ialah kepercayaan kepada yang kudus, menyatakan hubungan dengan DIA dalam bentuk ritus, kultus dan permohonan serta membentuk sikap hidup berdasarkan doktrin tertentu.
 
Dari tiga pengertian di atas dapat dipahami bahwa agama mengandung tiga unsur pokok, yaitu: kepercayaan, penyembahan, dan pembentukan sikap hidup berdasarkan ketentuan yang dipercaya (Tuhan).
 
B. Macam – Macam Agama
 
Sekalipun di dunia ini dikenal banyak agama, nmun pada dasarnya ada dua macam, yaitu: agama wahyu dan agama budaya (alamiah).
Yang dimaksud dengan agama wahyu ialah agama yang berdasarkan atas wahyu ALLAH yang disampaikan oleh Rasul-Rasul ALLAH kepada manusia. Secara jelas disebutkan dalam Al-Qur’an bahwa agama yang berdasarkan wahyu itu ada tiga, yaitu: agama Yahudi yang disampaikan oleh Nabi Musa A.S, agama Nasrani yang disampaikan oleh Nabi Isa A.S, dan agama Islam yang disampaikan oleh Nabi Muhammad SAW. Sedangkan yang dimaksud dengan agama budaya /alamiah ialah ajaran yang dihasilkan oleh pikiran dan atau perasaan manusia secara kumulatif. Ia bukan berdasar wahyu ALLAH, melainkan berdasar atas pikiran manusia.
 
Untuk lebih mempertajam perbedaan antara kedua macam agama ini, maka berikut ini dikemukakan ciri-ciri dari keduanya:
 
1. Agama wahyu (agama samawi/agama langit) mempunyai ciri-ciri sebagai berikut :
 
a. Secara pasti dapat ditentukan lahirnya, dari tidak ada menjadi ada. Ia bukan tumbuh dari dalam masyarakat, tapi diturunkan kepadanya.
b. Disampaikan oleh manusia yang ditunjuk oleh ALLAH sebagai utusan-NYA, dan utusan itu bukan menciptakan agama, melainkan hanya menyampaikannya.
c. Sistem merasa dan berpikirnya tidak inheren dengan sistem merasa dan berpikir tiap segi kehidupan masyarakat, malahan menuntut agar sistem berpikir dan merasa berbudaya mengabdikan diri kepda sistem agama.
d. Memiliki kitab suci yang keasliannya tetap (bandingkan bagaimana agama Yahudi dan Nasrani sekarang yang telah berubah kitab sucinya).
e. Konsep Ketuhanannya serba Esa/Tunggal
f. Ajarannya serba tetap, tapi tafsirannya dan pandangannya dapat berubah sesuai dengan perkembangan akal manusia.
g. Kebenaran prinsip-prinsip ajarannya bertahan terhadap kritikan akal. Dalam perkembangan ilmu pengetahuan, satu demi satu dapat dibuktikan kebenarannya dan dapat diterima akal.
 
2. Agama budaya/alamiah, mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:
a. Tumbuh secara evolusi dalam masyarakat penganutnya, tidak diketahui kapan lahirnya.
b. Tidak disampaikan oleh utusan Tuhan
c. Umumnya tidak mempunyai kitab suci, kalaupun ada, kitabnya mengalami perubahan dalam sejarah agama.
d. Sistem merasa dan berpikirnya inheren dengan sistem merasa dan berpikir tiap segi kehidupan masyarakat penganutnya.
e. Ajarannya berubah dengan perubahan akal masyarakat yang menganutnya atau oleh filosofisnya
f. Konsep ketuhanan, dinamisme, animisme, politheisme, henoteisme dan paling tinggi monotheisme nisbi
g. Kebenaran prinsip ajarannya tidak tahan atas kritikan akal
 
Dengan menelaah secara seksama ciri-ciri dari tiap agama seperti di atas, maka dapat dibedakan mana agama wahyu dan mana agama budaya, dan sekaligus dapat mengetahui agama yang pada mulanya adalah berdasar atas wahyu ALLAH, tapi karena sesuatu hal, maka ia menjadi agama budaya.
 
C. Sumber dari Tiap-tiap Agama
 
Dengan memperhatikan uraian tersebut di atas, maka jelaslah bagi kita bahwa pada dasarnya sumber agama itu hanya ada dua, yaitu wahyu dari ALLAH dan hasil otak manusia (pikiran).
Karena itu dapatlah ditebak yang mana berdasar/bersumber dari wahyu ALLAH & yang mana bersumber dari hasil otak manusia (pikiran).
 
Agama yang bersumber dari pikiran manusia (agama budaya) selalu mengalami perubahan dalam sejarahnya sebagainya akibat dari perubahan pikiran manusia yang bersifat relatif itu, sehingga kebenaran suatu masalah pada suatu waktu, mungkin kali yang lain akan jadi salah.
 
Apa yang dianggap baik oleh pikiran pada saat sekarang ini, mungkin pada saat yang akan datang hal itu oleh pikirn dianggap buruk. Karena itu prinsip ajaran agama yang bersumber dari akal pikiran manusia, sudah dikritik, sekaligus ditemukan kelemahannya oleh akal pikiran itu sendiri. Lain halnya dengan agama yang bersumber dari wahyu ALLAH dimana wahyu itu bukan hasil pemikiran manusia, termasuk bukan hasil pikiran nabi yang membawanya, maka ia tidak dapat dikritik oleh akal manusia, bahkan akal kadang-kadang tidak mampu menjangkau apa yang diberitakan oleh wahyu itu. Kebenaran wahyu adalah mutlak, karena ia berasal dari Yang Maha Benar, yaitu ALLAH SWT.