Faktor Pendukung Asimilasi Sosial

ASTALOG.COM – Dalam ilmu sosial dikenal istilah Asimilasi. Asimilasi adalah pembauran 2 kebudayaan yang disertai dengan hilangnya ciri khas kebudayaan asli sehingga membentuk kebudayaan baru. Suatu asimilasi ditandai oleh usaha-usaha mengurangi perbedaan antara orang atau kelompok. Untuk mengurangi perbedaan itu, asimilasi meliputi usaha-usaha mempererat kesatuan tindakan, sikap, dan perasaan dengan memperhatikan kepentingan serta tujuan bersama.

Hasil dari proses asimilas,i yaitu semakin tipisnya batas perbedaan antar individu dalam suatu kelompok, atau bisa juga batas-batas antar kelompok. Selanjutnya, individu melakukan identifikasi diri dengan kepentingan bersama. Artinya, menyesuaikan kemauannya dengan kemauan kelompok. Demikian pula antara kelompok yang satu dengan kelompok yang lain.

 

SYARAT TERBENTUKNYA ASIMILASI SOSIAL

  • Terdapat sejumlah kelompok yang memiliki kebudayaan berbeda
  • Terjadi pergaulan antarindividu atau kelompok secara intensif dan dalam waktu yang relatif lama
  • Kebudayaan masing-masing kelompok tersebut saling berubah dan menyesuaikan diri
PELAJARI:  Keanekaragaman Hayati

FAKTOR PENDUKUNG ASIMILASI SOSIAL

 

1) Toleransi Antar Sesama Kelompok yang Berbeda Kebudayaan

Toleransi adalah sikap dan tindakan yang saling memberikan peluang atau kesempatan kepada pihak lain untuk melakukan sesuatu sehingga benih-benih pertentangan antar individu ataupun antar kelompok dapat terhindarkan.

2) Kesempatan yang Sama dalam Bidang Ekonomi

Kesempatan ataupun peluang dalam bidang ekonomi yang seimbang akan mengurangi peluang terjadinya ketimpangan antarkelompok secara ekonomi, sehingga pertentangan dan konflik dapat dicegah. Hadirnya celah atau jurang pemisah antara negara miskin dan negara maju sampai saat ini kita alami telah menimbulkan bibit bibit perpecahan seperti kecurigaan akan adanya neo kolonialisme, eksploitasi, dan berbagai hal lainnya. Apabila hal ini terus terjadi, maka unsur saling benci akan semakin terlihat, serta unsur saling curiga akan lebih terlihat lagi.

3) Kesediaan Menghormati dan Menghargai Orang Asing dan Kebudayaan yang Dibawanya

PELAJARI:  Pemilihan Umum (Pemilu) Pertama di Indonesia

Dalam hal ini, asimilasi akan semakin gampang terjadi apabila memiliki sikap yang saling menghargai kebudayaan antar kelompok itu sendiri.

4) Sikap Terbuka dari Golongan yang Berkuasa dalam Masyarakat

Dalam hal ini, dibutuhkan dorongan dari para elit pemerintahan khususnya Presiden serta anggota DPR untuk meramu undang-undang yang memberikan keterbukaan terhadap mereka yang berbeda, seperti diijinkannya perayaan Hari Imlek untuk warga keturunan Tionghoa yang sebelumnya sempat dilarang.

5) Persamaan dalam Unsur-unsur Kebudayaan Universal

Dalam hal ini, asimilasi akan semakin mudah terjadi apabila adanya kesamaan budaya ataupun unsur-unsurnya. Oleh karena itu, kebudayaan dari Arab mudah berasimilasi dengan masyarakat Indonesia dikarenakan kesamaan ajaran tentang hal gaib.

6) Perkawinan Antar Kelompok yang Berbeda Budaya

Salah satu jalan terjadinya asimilasi adalah perkawinan antara 2 insan manusia yang berbeda seperti pribumi dan non pribumi, berbeda ras, berbeda kelompok, berbeda golongan, berbeda negara, dan bahkan berbeda agama. Tidak bisa dipungkiri jika perkawinan campuran akan mampu mengurangi perbedaan diantara mereka apalagi bila sudah banyak diantara kedua kelompok tersebut yang melakukan perkawinan campuran tersebut sehingga mau tidak mau kedua ras ataupun kelompok yang berbeda lambat laun akan menjadi satu kelompok. Dari situlah asmilasi terjadi.

PELAJARI:  Kelebihan dan Kekurangan dari Metode Pengelolaan Sampah

7) Mempunyai Musuh yang Sama dan Meyakini Kekuatan Masing-masing untuk Menghadapi Musuh Tersebut

Persatuan dan asimilasi akan terjadi bila terjadi situasi dimana terdapat ancaman dari luar berupa musuh bersama. Contoh, Malaysia dan Indonesia biasanya sering berkonflik, akan tetapi apabila Amerika Serikat (USA) menyerang negara Muslim seperti Pakistan ataupun Afganistan, maka Malaysia dan Indonesia akan bersatu untuk membebaskan sesama negara muslim dari musuh bersama mereka. Umumnya asimilasi musuh bersama diikat oleh ajaran agama.