Morfologi Laba-laba

ASTALOG.COM – Laba-laba adalah sejenis hewan berbuku-buku (arthropoda) dengan 2 segmen tubuh, 4 pasang kaki, tak bersayap, dan tak memiliki mulut pengunyah. Semua jenis laba-laba digolongkan ke dalam ordo Araneae. Araneae adalah ordo terbesar dalam arachnida dan peringkat ke-7 dalam total keragaman spesies di antara seluruh ordo organism. Laba-laba dapat ditemukan di seluruh dunia di setiap benua kecuali di Antarktika, dan telah bertahan lama di hampir semua habitat dengan pengecualian kolonisasi udara dan laut.

Laba-laba merupakan hewan pemangsa (karnivora), bahkan kadang-kadang kanibal. Mangsa utamanya adalah serangga. Hampir semua jenis laba-laba, dengan perkecualian sekitar 150 spesies dari suku Uloboridae dan Holarchaeidae, dan subordo Mesothelae, mampu menginjeksikan bisa melalui sepasang taringnya kepada musuh atau mangsanya. Meski demikian, dari puluhan ribu spesies yang ada, hanya sekitar 200 spesies yang gigitannya dapat membahayakan manusia.

 

Tidak semua laba-laba membuat jaring untuk menangkap mangsa, akan tetapi semuanya mampu menghasilkan benang sutera, yaitu helaian serat protein yang tipis namun kuat dari kelenjar (spinneret) yang terletak di bagian belakang tubuhnya. Serat sutera ini amat berguna untuk membantu pergerakan laba-laba, berayun dari satu tempat ke tempat lain, menjerat mangsa, membuat kantung telur, melindungi lubang sarang, dan lain-lain.

PELAJARI:  Makna dan Pelajaran yang Kita Peroleh tentang Perjanjian Bongaya di Sulawesi

KLASIFIKASI ILMIAH LABA-LABA

  • Kerajaan : Animalia
  • Filum : Arthropoda
  • Kelas : Arachnida
  • Ordo : Araneae
 

Ordo laba-laba selanjutnya terbagi atas 3 golongan besar atau sub-ordo, yaitu:

  1. Mesothelae merupakan kelompok laba-laba primitif tak berbisa, dengan ruas-ruas tubuh yang nampak jelas, memperlihatkan hubungan kekerabatan yang lebih dekat dengan leluhurnya, yaitu artropoda beruas-ruas.
  2. Mygalomorphae (Orthognatha) merupakan kelompok laba-laba yang membuat liang persembunyian dan juga yang membuat lubang jebakan di tanah. Banyak jenisnya yang bertubuh besar, seperti tarantula dan lancah maung.
  3. Araneomorphae merupakan kelompok laba-laba ‘modern’. Kebanyakan laba-laba yang ditemui termasuk ke dalam sub-ordo ini, mengingat bahwa anggotanya terdiri dari 95 suku dan mencakup kurang lebih 94% dari jumlah spesies laba-laba. Taring dari kelompok ini mengarah agak miring ke depan (dan bukan tegak seperti pada kelompok tarantula) dan digerakkan berlawanan arah seperti capit dalam menggigit mangsanya.
PELAJARI:  4 Aspek Penting dalam Pembinaan Keluarga Sejahtera

MORFOLOGI LABA-LABA

  1. Tidak seperti serangga yang memiliki 3 bagian tubuh, laba-laba hanya memiliki 2. Segmen bagian depan disebut cephalothorax atau prosoma yang sebetulnya merupakan gabungan dari kepala dan dada (toraks). Sedangkan segmen bagian belakang disebut abdomen (perut) atau opisthosoma. Antara cephalothorax dan abdomen terdapat penghubung tipis yang dinamai pedicellus (pedicle).
  2. Pada cephalothorax melekat 4 pasang kaki, dan 1 sampai 4 pasang mata. Selain sepasang rahang bertaring besar (chelicera), terdapat pula sepasang atau beberapa alat bantu mulut serupa tangan yang disebut pedipalpus. Pada beberapa jenis laba-laba, pedipalpus pada hewan jantan dewasa membesar dan berubah fungsi sebagai alat bantu dalam perkawinan.
  3. Laba-laba tidak memiliki mulut atau gigi untuk mengunyah. Sebagai gantinya, mulut laba-laba berupa alat pengisap untuk menyedot cairan tubuh mangsanya.
PELAJARI:  Apa yang Dimaksud dengan Kelangkaan?

Mata pada laba-laba umumnya merupakan mata tunggal (mata berlensa tunggal), dan bukan mata majemuk seperti pada serangga. Kebanyakan laba-laba memiliki penglihatan yang tidak begitu baik, tidak dapat membedakan warna, atau hanya sensitif pada gelap dan terang. Laba-laba penghuni gua bahkan ada yang buta. Pengecualiannya terdapat pada beberapa jenis laba-laba pemburu yang mempunyai penglihatan tajam dan bagus, termasuk dalam mengenali warna. Untuk menandai kehadiran mangsanya pada umumnya laba-laba mengandalkan getaran, baik pada jaring-jaring suteranya maupun pada tanah, air, atau tempat yang dihinggapinya. Ada pula laba-laba yang mampu merasai perbedaan tekanan udara. Indera peraba laba-laba terletak pada rambut-rambut di kakinya.