Apa yang Dimaksud dengan Adaptasi Tingkah Laku?

ASTALOG.COM – Dalam ilmu Biologi dikenal pula istilah adaptasi. Adaptasi adalah suatu cara dari bagaimana organisme mengatasi tekanan lingkungan sekitarnya untuk tetap bisa bertahan hidup. Adaptasi ini diperlukan oleh makhluk hidup di bumi, karena setiap lingkungan di bumi memiliki karakteristik sendiri.

Misalnya saja di wilayah kutub yang suhunya sangat dingin serta banyak terdapat air, sedangkan di daerah gurun suhunya panas, gersang, dan sulit untuk mendapatkan air. Oleh karena itu pula, di tempat tersebut makhluk hidupnya memiliki bentuk dan karakteristik berbeda untuk menyesuaikan diri dengan lingkungannya. Seperti, beruang kutub yang memiliki bulu yang lebat untuk melindungi tubuhnya dari suhu dingin, dan di gurun, unta memiliki punuk atau bagian yang menonjol di punggungnya sebagai penyimpan cadangan air karena di gurun sulit untuk mendapatkan air.

 

Organisme yang mampu beradaptasi terhadap lingkungannya mampu untuk:

  • memperoleh air, udara dan nutrisi (makanan).
  • mengatasi kondisi fisik lingkungan seperti temperatur, cahaya dan panas.
  • mempertahankan hidup dari musuh alaminya.
  • bereproduksi.
  • merespon perubahan yang terjadi di sekitarnya.
PELAJARI:  Jelaskan Cara Reproduksi Alga Biru

Pada umumnya, makhluk hidup yang sudah beradaptasi di lingkungan tertentu akan sulit untuk beradaptasi ditempat lain. Kecuali manusia, karena manusia memiliki otak dan pikiran sebagai alat untuk beradaptasi dengan berbagai lingkungan yang ada. Otak dan pikiran inilah yang digunakan untuk menyesuaikan lingkungan dengan kemauannya. Jadi, organisme yang mampu beradaptasi akan bertahan hidup, sedangkan yang tidak mampu beradaptasi akan menghadapi kepunahan atau kelangkaan jenis.

Jenis-jenis Adaptasi

  1. Adaptasi morfologi adalah adaptasi yang meliputi bentuk tubuh dan  dapat dilihat dengan jelas.
  2. Adaptasi fisiologi adalah adaptasi yang meliputi fungsi alat-alat tubuh. Adaptasi ini bisa berupa enzim yang dihasilkan suatu organisme.
  3. Adaptasi tingkah laku adalah adaptasi berupa perubahan tingkah laku.
 

*****

Sekilas Mengenai Adaptasi Tingkah Laku

Sebagaimana telah diuraikan secara singkat di atas bahwa adaptasi tingkah laku itu merupakan adaptasi yang berupa perubahan tingkah laku. Adaptasi tingkah laku ini berhubungan dengan tindakan makhluk hidup untuk beradaptasi atau melindungi diri dari pemangsa. Selain itu juga adaptasi tingkah laku berhubungan dengan kebiasaan makhluk hidup untuk beradaptasi dan mempertahankan hidupnya di suatu lingkungan.

Adaptasi tingkah laku mudah ditebak karena adaptasi ini bertujuan untuk menghindarkan diri dari kematian, yaitu kematian dari serangan predator, kematian dari perubahan iklim, ataupun kematian dari perubahan pada proses fisiologis.

PELAJARI:  Struktur Anatomi pada Akar Tumbuhan

Contoh Adaptasi Tingkah Laku

1) Mimikri pada Bunglon

Bunglon melakukan mimikri, yaitu mengubah-ubah warna kulitnya sesuai dengan warna lingkungan atau tempat hinggapnya. Dengan mengubah warna kulitnya sesuai dengan lingkungan, bunglon terlindung dari pemangsanya sekaligus tersamar dari hewan yang akan dimangsanya. Jika berada di dedaunan, warna kulit bunglon menjadi hijau. Sebaliknya, apabila berada di tanah, warna kulit bunglon menjadi seperti tanah (kecokelatan). Dengan demikian, bunglon dapat terhindar dari bahaya dan sekaligus lebih mudah menangkap mangsanya.

2) Autotomi pada Cecak

Dalam keadaan bahaya, cecak akan melakukan autotomi, yaitu memutuskan ekornya. Ekor cecak yang terputus tetap dapat bergerak sehingga perhatian pemangsanya beralih pada ekor tersebut dan cecak dapat menyelamatkan diri.

3) Kamuflase pada Cumi-cumi dan Gurita

Cumi-cumi dan gurita memiliki kantong tinta yang berisi cairan hitam. Bila musuh datang, maka tinta akan disemprotkan ke dalam air sekitarnya sehingga musuh tidak dapat melihat kedudukan cumi-cumi dan gurita. Cumi-cumi mengeluarkan tinta atau cairan hitam ketika ada bahaya yang mengancamnya. Cumi-cumi juga mampu mengubah-ubah warna kulitnya sesuai dengan warna lingkungannya.

PELAJARI:  Ciri-ciri Ras Negroid

4) Mengeluarkan Bau

Pada beberapa hewan seperti walang sangit, musang, dan hewan lainnya yang mengeluarkan bau, maka hewan-hewan tersebut dapat mensekresikan bau busuk dengan cara menyemprotkan cairan melalui sisi lubang dubur. Sekresi tersebut berfungsi untuk menghindarkan diri dari musuhnya.

5) Mengeluarkan Racun/Bisa

Kalajengking akan melindungi dirinya dari musuh dengan menggunakan sengatnya. Sengatnya ini mengandung racun yang dapat membunuh musuhnya. Selain kalajengking, hewan lain yang menggunakan zat racun untuk melindungi dirinya dari serangan musuh antara lain: kelabang, lebah, ular, dan beberapa lainnya.

6) Berpura-pura Tidur/Mati

Beberapa hewan akan berpura-pura tidur atau mati, misalnya tupai virginia. Hewan ini sering berbaring tidak berdaya dengan mata tertutup bila didekati seekor anjing.

7) Berlindung di Balik Cangkang/Karapax

Siput memiliki pelindung tubuh yang keras dan kuat yang disebut cangkang. Hewan jenis ini melindungi diri dari musuhnya dengan cara memasukkan tubuhnya ke dalam cangkang. Selain siput, kura-kura dan penyu juga memiliki cangkang atau karapax sisi dorsal dan plastron dididi ventral, yang digunakan untuk melindungi diri dari musuhnya.