Mengapa Bali Disebut Pulau Dewata?

ASTALOG.COM – Bali yang merupakan salah satu propinsi yang ada di Indonesia yang terletak di antara Pulau Jawa dan Pulau Lombok, merupakan sebuah pulau yang sangat terkenal di dunia sebagai tempat yang memiliki kekayaan dan eksotisme alam dan budaya sehingga hal tersebut telah mengundang sejumlah wisatawan baik lokal maupun mancanegara untuk mengunjungi Pulau Bali. Sebagai sebuah kepulauan, Bali juga memiliki sejumlah pulau-pulau kecil di sekitarnya, sebut saja Pulau Nusa Penida, Pulau Nusa Lembongan, Pulau Nusa Ceningan, dan Pulau Serangan. Provinsi Bali yang beribukota di Denpasar ini juga terkenal dengan penduduknya yang mayoritas beragama Hindu. Karena mayoritas Hindu itulah yang sehingga melatarbelakangi Pulau Bali sebagai pulau yang dijuluki sebagai negeri Dewata.

Dalam ajaran Hindu dan Buddha dikenal istilah “Dewa” yang digunakan untuk penyebutan keberadaan spiritual yang memiliki kekuatan supranatural. Lalu bagaimana dengan istilah “Dewata“? Dewata atau Dewanagari adalah dewa dengan kedudukan yang lebih rendah daripada dewa-dewa utama. Istilah Dewata juga sering digunakan untuk penyebutan kata Dewa dalam bentuk jamak, dimana Dewa-dewa atau para Dewa tersebut dapat berjenis kelamin laki-laki atau perempuan. Dalam ajaran Hindu, terdapat banyak Dewata seperti:

  • Wanadewata adalah Dewata penjaga hutan (mungkin aslinya merupakan pemujaan terhadap roh-roh yang melambangkan kekuatan alam)
  • Gramadewata atau Dewa Desa, merupakan dewata penjaga penyeberangan sungai, gua, gunung, dan tempat-tempat keramat lainnya.
  • Dewata Lokapala atau Dewata Nawa Sanga adalah Dewata penjaga penjuru mata angin.
  • Apsara atau bidadari adalah makhluk atau gadis surgawi yang bertugas menguji keteguhan iman para pertapa.
  • Gandarwa adalah makhluk atau pria surgawi yang memainkan musik.
PELAJARI:  Bagaimana Perkembangan Organisme Bersel Satu?
 

Penganut agama Hindu memiliki sistem kasta dalam tatanan kehidupannya dimana masing-masing kasta memiliki dewata pelindung, dan setiap aktivitas manusia memiliki dewata perwujudannya dalam ranah spiritual atau aspek rohani. Oleh karena itulah, mengingat kentalnya budaya Hindu yang ada di Pulau Bali yang diwujudkan dengan banyaknya sesaji yang dipersembahkan untuk dewata penjaga di berbagai tempat di pulau Bali, maka pulau Bali pun akhirnya mendapat julukan sebagai pulau Dewata.

Sejarah Singkat Pulau Bali

Berdasarkan catatan sejarah, penghuni pertama Pulau Bali diperkirakan datang pada 3000-2500 SM yang bermigrasi dari Asia. Hal ini dibuktikan dari adanya peninggalan peralatan batu dari masa tersebut yang ditemukan di desa Cekik yang terletak di bagian barat Pulau Bali. Kemudian zaman prasejarah pun berakhir dengan datangnya ajaran Hindu dan tulisan Bahasa Sanskerta dari India pada 100 SM.

PELAJARI:  Manfaat Biologi dalam Bidang Pertanian
 

Pada abad ke-1 Masehi, kebudayaan di Pulau Bali mendapat pengaruh kuat dari kebudayaan India, dimana prosesnya berlangsung sangat cepat. Hal ini dibuktikan dengan ditemukannya nama “Balidwipa” atau Pulau Bali pada berbagai prasasti, diantaranya Prasasti Blanjong yang dikeluarkan oleh Sri Kesari Warmadewa pada 913 M dan menyebutkan kata Walidwipa.  Pada masa itu juga diperkirakan bahwa sistem irigasi subak untuk penanaman padi mulai dikembangkan, bersamaan dengan dikembangkannya tradisi keagamaan dan budaya.

Selain itu, diketahui pula bahwa Kerajaan Majapahit (1293–1500 AD) yang beragama Hindu dan berpusat di pulau Jawa, pernah mendirikan kerajaan bawahan di Bali sekitar tahun 1343 M. Hal itu terjadi karena di saat bumi nusantara hampir seluruhnya menjadi tempat yang menganut agama Hindu, pengaruh Islam juga mulai datang dan memasuki wilayah nusantara dan tak lama kemudian mulailah berdiri kerajaan-kerajaan Islam di nusantara yang menjadi salah satu penyebab keruntuhan Kerajaan Majapahit. Karena itulah banyak bangsawan, pendeta, seniman, dan masyarakat Hindu lainnya yang ketika itu menyingkir dari Pulau Jawa ke pulau Bali dan membangun kerajaan serta menjaga keberadaan budaya agama Hindu di sana.

PELAJARI:  Sumber Sejarah dari Kerajaan Tarumanegara

******

Pengaruh agama Hindu yang sangat kuat itulah yang menjadikan Pulau Bali hingga sekarang memiliki ciri khas dan mendapat julukan sebagai pulau Dewata. Berdasarkan sensus terbaru pada Januari 2014 lalu, agama Hindu tetap menjadi agama mayoritas di sana dengan persentase sekitar 84,5%. Sedangkan agama minoritas dengan jumlah penganut terbesar adalah Islam dengan persentase sekitar 13,3%.

Selain itu, Bali adalah primadona pariwisata Indonesia yang sudah terkenal di seluruh dunia. Selain terkenal dengan keindahan alamnya terutama pantainya, Bali juga terkenal dengan kesenian dan budayanya yang unik dan menarik. Bali sebagai tempat tujuan wisata yang lengkap dan terpadu memiliki banyak sekali tempat wisata menarik, antara lain: Pantai Kuta, Pura Tanah Lot, Pantai Padang-padang, Danau Beratan Bedugul, Garuda Wisnu Kencana (GWK), Pantai Lovina dengan lumba-lumbanya, Pura Besakih, Uluwatu, Ubud, Munduk, Kintamani, Amed, Tulamben, Pulau Menjangan, dan masih banyak yang lainnya.