Pengertian Bumi

ASTALOG.COM – Bumi adalah tempat yang dihuni oleh manusia di dunia ini. Dalam bahasa Inggris modern, bumi disebut dengan Earth yang merupakan pengembangan dari kata bahasa Inggris di abad pertengahan, yaitu erthe. Penggunaan kata ini tercatat sejak tahun 1137 dimana sebelumnya digunakan kata eorthe dari bahasa Inggris kuno yang digunakan sebelum tahun 725. 

Tetapi, jika ditelaah lebih jauh lagi, sebenarnya kata eorthe itu sendiri berasal dari kata proto-Jermanik, yaitu ertho. Earth sendiri merupakan perumpamaan untuk dewi paganisme Jermanik yang bernama Joro dalam mitologi Norse, yang juga merupakan ibu dari dewa Thor.

 

Dalam bahasa Indonesia, kata bumi berasal dari bahasa Sanskerta, yaitu bhumi, yang berarti tanah. Dalam penulisan bahasa Indonesia yang baik dan benar, ada aturan untuk menuliskan kata bumi, yairu:

  1. Huruf awal dari kata bumi selalu ditulis dengan huruf kapital (Bumi) untuk menuliskan nama “planet Bumi”.
  2. Huruf awal dari kata bumi cukup ditulis dengan huruf kecil jika ingin menuliskan tentang permukaan dunia atau tanah.

Bumi adalah planet ketiga dari 8 planet dalam sistem Tata Surya yang dapat dihuni oleh makhluk hidup (manusia, hewan, dan tumbuhan), dan diperkirakan usianya telah mencapai 4,6 milyar tahun.

PELAJARI:  Ciri-Ciri Makhluk Hidup

Bentuk Muka Bumi

  1. Bentuk Bumi kira-kira menyerupai sferoid pepat, bola yang bentuknya tertekan pipih di sepanjang sumbu dari kutub ke kutub sehingga terdapat tonjolan di sekitar khatulistiwa. Tonjolan ini muncul akibat rotasi Bumi, yang menyebabkan diameter khatulistiwa 43 km (kilometer) lebih besar dari diameter kutub ke kutub.
  2. Karena hal ini pula, titik terjauh permukaan Bumi dari pusat Bumi adalah gunung api Chimborazo di Ekuador, yang berjarak 6.384 kilometer dari pusat Bumi, atau sekitar 2 kilometer lebih jauh jika dibandingkan dengan Gunung Everest.
  3. Diameter rata-rata bulatan Bumi adalah 12.742 km, atau kira-kira setara dengan 40.000 km /π, karena satuan meter pada awalnya dihitung sebagai 1/10.000.000 jarak dari khatulistiwa ke Kutub Utara melewati Paris, Perancis.
  4. Topografi Bumi mengalami deviasi dari bentuk sferoid ideal, meskipun dalam skala global deviasi ini tergolong kecil: Bumi memiliki tingkat toleransi sekitar 584, atau 0,17% dari sferoid sempurna, lebih kecil jika dibandingkan dengan tingkat toleransi pada bola biliar (0,22%).
  5. Deviasi tertinggi dan terendah pada permukaan Bumi terdapat di Gunung Everest (8.848 m di atas permukaan laut) dan Palung Mariana (10.911 m di bawah permukaan laut).
  6. Karena adanya tonjolan khatulistiwa, lokasi di permukaan Bumi yang berada paling jauh dari pusat Bumi adalah puncak Chimborazo di Ekuador dan Huascaran di Peru.
PELAJARI:  Alat-alat Pencernaan Makanan pada Manusia

Sejarah Geologi Bumi

 

Sejarah geologi Bumi meliputi peristiwa besar yang terjadi di Bumi pada masa lalu sesuai dengan skala waktu geologi, sistem pengukuran kronologis berdasarkan penelitian terhadap lapisan batuan planet (stratigrafi). Berdasarkan sejumlah penelitian oleh para ahli, bumi diperkirakan telah terbentuk sekitar 4,54 miliar tahun yang lalu akibat adanya akresi nebula surya, massa berbentuk cakram debu dan gas yang merupakan sisa-sisa dari pembentukan matahari, yang juga menciptakan seluruh Tata Surya. Adapun prosesnya dapat dijelaskan secara lebih singkat berikut ini:

  1. Permukaan Bumi pada awalnya meleleh akibat aktivitas vulkanisme ekstrem dan sering bertabrakan dengan benda langit lainnya. Pada akhirnya, lapisan luar planet ini mendingin dan mengeras, yang kemudian membentuk kerak padat setelah uap air mulai terkumpul di atmosfer.
  2. Bulan terbentuk tak lama setelah pembentukan Bumi, diduga akibat terjadinya tabrakan antara benda langit seukuran Mars dengan Bumi, yang menyebabkan beberapa massa benda langit ini menyatu dengan Bumi dan secara signifikan mengubah komposisi internal Bumi.
  3. Akibat tabrakan ini, sebagian materi Bumi terlepas ke luar angkasa, yang pada akhirnya membentuk Bulan. Pelepasan gas dan aktivitas vulkanis menciptakan atmosfer primordial. Kondensasi uap air, dipadukan dengan es yang berasal dari komet dan asteroid, menciptakan lautan.
  4. Permukaan Bumi terus mengalami proses pembentukan kembali selama ratusan juta tahun. Akibatnya, benua terbentuk dan terbelah berulang kali.
  5. Benua bergerak di seluruh permukaan Bumi dan bergabung untuk membentuk Super Benua. Sekitar 750 juta tahun silam, super benua paling awal yang diketahui adalah Rodinia yang kemudian mulai terpisah. Benua yang terpisah ini kemudian membentuk Pannotia, sekitar 600 juta tahun silam, dan pada akhirnya membentuk Pangaea, yang kemudian terpisah lagi sekitar 180 juta tahun silam.
  6. Kemudian zaman es pun dimulai sekitar 40 juta tahun silam, dan kemudian mencapai puncaknya pada akhir Pleosen. Wilayah kutub juga telah mengalami siklus glasiasi dan pencairan es berulang kali, yang berulang setiap 40.000-100.000 tahun. Periode glasial terakhir pada zaman es berakhir sekitar 10.000 tahun yang lalu.
PELAJARI:  Apa yang Dimaksud Dengan Parthenogenesis?