Pembentukan Sel Sperma

ASTALOG.COM – Sperma adalah sel kelamin jantan pada manusia ataupun hewan. Sperma dibentuk pada testis, tepatnya pada Tubulus seminiferous. Struktur dari sel sperma meliputi kepala, badan atau bagian tengah, ekor atau flagellum. Bagian kepala pada sperma terdapat acrosome yang mengandung enzim untuk membantu proses fertilisasi. Bagian tengah terdiri dari organela mitokondria sebagai penghasil energi. Bagian ekor atau flagellum berfungsi sebagai alat pergerakan sperma.

Proses pembentukan sel sperma disebut spermatogenesis,  di mana sel-sel germinal primordial jantan yang disebut spermatogonium menjalani meiosis, dan menghasilkan sejumlah sel yang disebut spermatozoa. Salah satu sel awal dalam jalur ini disebut spermatosit primer. Setiap spermatosit primer membelah menjadi 2 spermatosit sekunder, dan masing-masing spermatosit sekunder menjadi 2 spermatid atau spermatozoa muda. Sel ini berkembang menjadi spermatozoa matang, yang disebut sel sperma. Dengan demikian, spermatosit primer menghasilkan 2 sel, yaitu spermatosit sekunder, dengan subdivisi yang menghasilkan 4 spermatozoa.

PELAJARI:  Bentuk Pemerintahan Negara-negara Anggota ASEAN

Alat Reproduksi pada Pria

 

Sistem reproduksi pada pria berfungsi  untuk menghasilkan sel kelamin jantan yang disebut sperma. Sperma  merupakan sel tunggal  yang tersusun atas kepala dan ekor. Ekor berfungsi  menggerakkan sperma, sedangkan kepala mengandung informasi genetik.

Sistem reproduksi pada pria terdiri atas kelenjar-kelenjar dan saluran-saluran untuk mengeluarkan sperma. Kelenjar  dan saluran yang menyusun  sistem  reproduksi pada pria  adalah sebagai berikut:

  1. Testis : Menghasilkan sel sperma  dan hormon kelamin
  2. Skrotum : Kantung yang di dalamnya terdapat testis dan mengatur suhu yang cocok bagi kehidupan sperma
  3. Tubulus Seminiferus : Saluran yang terdapat di testis dan berfungsi sebagai tempat pembentukan sperma
  4. Sel Interstisial : Sel yang berfungsi untuk menghasilkan hormon kelamin pria dan terdapat di testis
  5. Sel Sertori : Sel yang terdapat di testis dan berfungsi untuk menyediakan makanan bagi sperma
  6. Penis : Alat kopulasi
  7. Vasa Deferensia : Menyalurkan sperma ke kantong sperma
  8. Duktus Epididimis : Tempat pematangan dan penyimpanan  sementara  sperma
  9. Kantung Sperma : Tempat menampung sperma
  10. Kelenjar Prostat dan Cowper : Menghasilkan cairan semen untuk memberi  nutrisi  dan mempermudah gerak sperma
PELAJARI:  Penggunaan Energi Listrik Alternatif dengan Global Warming
 

Pria  memiliki sepasang testis. Masing-masing testis mengandung saluran-saluran yang disebut tubulus seminiferus. Tubulus seminiferus menghasilkan gamet yang disebut sperma. Pada saat embrio, testis dibentuk di dalam rongga perut pria. Setelah seorang  bayi laki-laki dilahirkan, testis turun dalam skrotum. Skrotum merupakan kulit pelindung testis yang berada di luar tubuh. Sperma dari testis bergerak menuju epididimis. Di dalam epididimis inilah sperma di simpan, dari epididimis, sperma menuju vas deverens dan selanjutnya uretra. Vas deverens merupakan saluran yang menghubungkan testis dengan uretra, dalam perjalanan menuju uretra, sperma bercampur dengan larutan yang dihasilkan oleh vesikula seminalis, kelenjar prostat, dan kelenjar Cowper. Sperma dan larutan ini disebut semen. Semen selanjutnya menuju penis untuk dikeluarkan. Penis merupakan organ kopulasi pada pria yang berfungsi untuk memasukkan sperma ke dalam alat reproduksi wanita.

PELAJARI:  Apa yang Dimaksud Homonim dan Homofon?

Proses Pembentukan Sel Sperma

  1. Mula-mula sel induk sperma (spermatogonium) membelah secara mitosis beberapa kali sehingga dihasilkan lebih banyak spermatogonium .
  2. Sebagian dari sel-sel spermatogonium tersebut terus membelah secara mitosis, sedangkan sebagian yang lain membesar  menjadi spermatosit primer.
  3. Oleh karena pembelahan terjadi secara mitosis maka spermatogonium dan spermatosit primer mempunyai 2n kromosom, kemudian spermatosit primer membelah secara meiosis (tahap 1) menghasilkan  spermatosit sekunder.
  4. Oleh karena membelah secara meiosis, maka spermatosit sekunder mempunyai n kromosom (haploid), spermatosit sekunder membelah lagi  secara meiosis (tahap II) dan menghasilkan 2 sel yang juga haploid (n). Hasil pembelahan ini disebut spermatid  dan diperoleh 4 spermatid.
  5. Sel-sel spermatid akan mengalami diferensiasi menjadi sel spermatozoa atau sperma, peristiwa ini disebut spermiogenesis. Diferensiasi tersebut meliputi adanya kepala, badan (bagian tengah), dan ekor (flagella).