Keanekaragaman Kebudayaan Suku Dayak

ASTALOG.COM –  Banyaknya jumlah suku yang ada di indonesia dan keanekaragamannya sudah tidak diragukan lagi. Luasnya pulau indonesia menjadi alasan begitu banyak jumlah suku yang tumbuh dan terbentuk di indonesia. Banyaknya suku di indonesia tidak hanya menjadi kebanggaan indonesia melainkan menjadi daya tarik tersendiri untuk warga asing datang berkunjung ke indonesia.

Warga asing paling banyak kita jumpai di pelosok-pelosok kota yang merupakan tempat beradanya suku-suku yang memenuhi indonesia. Salah satu suku yang paling banyak ingin di temui warga asin adalah suku dayak. 

 

Suku dayak adalah suku asli dari Kalimantan yang hidup berkelompok yang tinggal di pedalaman, di gunung, dan lokasi lainnya.  Kata Dayak sendiri diberikan oleh orang-orang Melayu yang datang ke Kalimantan. Awalnya masyarakat asli keberatan dengan nama tersebut karena diartikan negatif. Selain itu alasan lainnya karena semboyan masyarakat dayak yaitu “Menteng Ueh Mamut”, yang berarti seseorang yang memiliki kekuatan gagah berani, serta tidak kenal menyerah atau pantang mundur.

Itulah sedikit pembahasan mengenai asal mula suku dayak. Selanjutnya maribahas lebih lanjut mengenai kebudayaan dari suku dayak.

 

Kebudayaan Suku Dayak

Berbicara mengenai kebudayaan yang di miliki oleh suku dayak tentunya sangat beragam. Kebudayaan tersebut bahkan tetap terjaga hingga sekarang. Apa saja kebudayaan suku dayak ? Mari bahas lebih lanjut.

  • Pakaian Adat Suku Dayak
PELAJARI:  Kota Tertua di Indonesia

Pakaian adat suku dayat terliat sangat khas karena tersirat sebuah kehidupan, baik itu ekosistem alam maupun ekosistem binatang yang di bentuk dari sebuah pernak pernik. Pakaian adat suku dayak disebut dengan Bulang dan ada juga nama lain buat pakaian adat pria (sapaq) dan nama lain pakaian adat wanita (Ta a). Pakaian adat suku dayak ini biasa digunakan pada acara – acara khusus.

Ada juga nama bagian dari pakaian adat dayak yaitu bulang kurung, modelnya terdiri dari sapu tangan (tanpa lengan), kemudian dokot tangan (lengan pendek), dan langke (lengan panjang). Pakaian ini biasanya dipakai oleh para dukun / balien.

Selain itu ada juga nama pakaian adat yang dimiliki oleh semua suku dayak yaitu bulang burai king.

  • Kesenian Suku Dayak

Mungkin hanya mereka yang pernah mengunjungi suku dayak yang tahu kalau suku ternyata sangat gemar dengan kesenian. Terdapat beberapa jenis kesenian yang di miliki suku dayak antara lain berupa :

1. Seni Tari

Tari Nganjan adalah salah satu cotoh dari seni tari yang berlaku di suku dayak. Jenis tarian ini dilakukan baik oleh lelaki maupun wanita yang menari mengelilingi binatang kerbau atau sapi yang akan di bunuh untuk upacara pesta adat mengantar arwah nenek moyangnya ke surga.

2. Seni Suara

Bentuk seni suara yang hidup dan berkembang di lingkungan masyarakat dayak berupa nyanyian-nyanyian yang berhubungan dengan kehidupan religi yang mereka yakini. Conothnya seperti nyanyi-nyanyian saat memotong padi, berladang, dan menumbuk padi.

PELAJARI:  Peran Antropologi dalam Bidang Sosial

3. Seni Ukir

Kesenian dalam bentuk seni ukir yaitu berupa ukiran pada hulu Mandau yang terbuat dari kayu, patung, atau sarung Mandau. Semua ukiran-ukiran memiliki nama dan makna tersendiri.

4. Seni Lukis

Seni lukis seluruh badan manusia (tato) dengan menggunakan alat bernama “tutang” yang dilakukan sangat teliti dan hati-hati adalah salah satu seni lukis yang akan kamu jumpai saat mengunjungi suku dayak

Adat Istiadat Suku Dayak

Terdapat beberapa jenis adat istiadat di suku Dayak yang masih bisa terlihat hingga kini bahkan masih terpelihara dengan baik. Adat istiadat tersebut berfungsi  untuk mengelola, mengendalikan, dan memberikan arahan bagi orang Dayak dalam berperilaku sehari hari.

Selain itu terdapat pula kebudayaan suku dayak dari segi religius seperti :

1. Upacara Tiwah

Upacara Tiwah adalah upacara adat suku dayak yang dilakukan untuk pengantaran tulang orang yang sudah meninggal ke Sandung yang sudah di buat.

Sandung adalah tempat semacam rumah kecil yang memang dibuat khusus untuk mereka yang sudah meninggal dunia.

Upacara Tiwah bagi Suku Dayak sangatlah sakral. Sebelum tulang-tulang orang yang sudah mati di antar dan diletakkan ke tempatnya (sandung), banyak sekali acara-acara ritual, tarian, suara gong maupun hiburan lain. Sampai akhirnya tulang-tulang tersebut di letakkan di tempatnya (Sandung).

PELAJARI:  Faktor-faktor yang Menghambat Asimilasi

2. Dunia Supranatural

Dunia Supranatural bagi Suku Dayak memang sudah ada sejak jaman dulu yang merupakan ciri khas kebudayaan Dayak. Karena supranatural ini pula orang asing menyebut Dayak sebagai pemakan manusia ( kanibal ). Namun pada kenyataannya Suku Dayak adalah suku yang sangat cinta damai jka mereka tidak di ganggu dan ditindas dengan semena-mena.

Banyak contoh kekuatan supraatural dari suku dayak seperti Manajah Antang. Manajah Antang merupakan cara suku Dayak untuk mencari petunjuk seperti mencari keberadaan musuh yang sulit di temukan dari arwah para leluhur dengan media burung Antang dan pasti akan ditemukan.

3. Mangkok merah.

Mangkok merah merupakan media persatuan Suku Dayak. Mangkok merah beredar jika orang Dayak merasa kedaulatan mereka dalam bahaya besar. “Panglima” atau sering suku Dayak sebut Pangkalima biasanya mengeluarkan isyarat siaga atau perang berupa mangkok merah yang di edarkan dari kampung ke kampung dengan cepat. Dari penampilan sehari-hari banyak orang tidak tahu siapa panglima Dayak itu. Orangnya biasa-biasa saja, hanya saja ia mempunyai kekuatan supranatural yang luar biasa. Percaya atau tidak, panglima mempunyai ilmu terbang kebal dari apa saja seperti peluru, senjata tajam dan sebagainya.