Apa yang Dimaksud Dengan Gerak Fotonasti?

ASTALOG.COM – Gerak fotonasti pasti masih sangat asing di telinga kalian. Apasih itu gerak fotonasti? Kalian penasaran? Oke kalau begitu langsung saja kita simak artikel berikut ini.

Ciri dari mahluk hidup salah satunya adalah bergerak. Dengan demikian tumbuhan sebagai mahluk hidup juga melakukan gerak. Jika hewan dan manusia dapat melakukan gerakan secara aktif dan berpindah tempat, tapi gerakan pada tumbuhan sangat terbatas. Sehingga tumbuhan dikatakan melakukan gerak pasif. Gerakan yang dilakukan oleh tumbuhan hanya dilakukan pada bagian tertentu. Misalnya bagian ujung tunas, bagian ujung akar, ataupun pada bagian lembar daun tertentu.

 

Pada prinsipnya, gerakan tumbuhan terjadi karena adanya proses pertumbuhan dan adanya kepekaan terhadap rangsang atau irritabilitas yang dimiliki oleh tumbuhan tersebut. Sebagai tanggapan terhadap rangsang terebut, tumbuhan melakukan gerakan yang mungkin menuju kearah rangsang atau menjauhi, atau melakukan gerak tanpa menunjukan arah tertentu.

PELAJARI:  Jenis-jenis Lembaga Sosial
 

Pengertian Gerak Nasti

Gerak nasti adalah gerak bagian tumbuhan yang dipengaruhi oleh rangsangan namun arahnya tidak dipengaruhi oleh arah datangnya rangsangan. Kata nasti berasal dari bahasa Yunani, yaitu nastos yang berarti dipaksa mendekat. Oleh karena itu, arah gerak dari bagian tubuh tumbuhan yang melakukan gerak nasti ditentukan oleh tumbuhan itu sendiri.

Contoh:

1. Menutupnya daun putri malu dan tumbuhan Venus karena sentuhan.

2. Menutupnya daun-daun majemuk pada tanaman polong-polongan saat malam hari.

3. Membuka dan menutupnya bunga pukul empat.

4. Membuka serta menutupnya stomata.

Ditinjau dari macam sumber rangsangannya, gerak nasti dibedakan menjadi:

1. Fotonasti
2. Niktinasti
3. Tigmonasti
4. Termonasti
5. Haptonasti
6. Nasti Kompleks

Fotonasti

Fotonasti adalah gerak nasti pada tumbuhan yang disebabkan oleh rangsangan cahaya matahari. Misalnya:

1. Bunga pukul sembilan yang mekar sekitar pukul sembilan.
2. Bunga pukul empat (Mirabilis jalapa) yang akan mekar pada sore hari dan menutup esok paginya.

PELAJARI:  Sistem Pemerintahan Satu Kamar

Niktinasti

Niktinasti adalah gerak nasti yang disebabkan oleh suasana gelap. Istilah niktinasti berasal dari bahasa Yunani, nux yang berarti malam. Umumnya, daun-daun tumbuhan polong-polongan (Leguminosaceae) akan menutup pada waktu malam. Daun-daun tersebut akan membuka kembali pada pagi hari. Selain disebabkan oleh suasana gelap, gerak “tidur” daun-daun tersebut dapat terjadi akibat perubahan tekanan turgor di dalam persendian daun.

Misalnya:

Gerak tidur daun pohon turi di malam hari, yang mengatupkan daunnya saat hari mulai gelap.

Tigmonasti

Tigmonasti adalah gerak nasti yang disebabkan oleh rangsangan mekanis berupa sentuhan atau tekanan. Istilah tigmonasti berasal dari bahasa Yunani, yaitu thigma yang berarti sentuhan. Gerak tigmonasti disebut juga dengan seismonasti.

Misalnya:

Gerak mengatupnya daun putri malu karena terkena sentuhan. Respon mengatup (seperti layu) akan terjadi dalam waktu singkat sekitar 1-2 detik. Untuk kembali ke posisi semula, tumbuhan putri malu membutuhkan waktu lebih kurang 10 menit. Mekanisme gerak ini juga disebabkan oleh pengaruh perubahan tekanan turgor di dalam sel-sel pada persendian daun.

PELAJARI:  Cara Singapura Menyiasati Wilayahnya yang Sempit

Termonasti

Termonasti adalah gerak nasti yang disebabkan oleh rangsangan suhu.

Misalnya:

Mekarnya bunga tulip pada saat suhu udaranya sesuai.

Haptonasti

Haptonasti adalah gerak nasti yang terjadi pada tumbuhan insektivora yang disebabkan oleh sentuhan serangga.

Misalnya:

Menutupnya daun tanaman kantung semar dan Venus ketika tersentuh serangga kecil. Jika seekor serangga mendarat di permukaan daun, daun akan cepat menutup. Akibatnya, serangga tersebut terperangkap dan tidak dapat keluar.

Nasti Kompleks

Nasti kompleks adalah gerak nasti yang disebabkan oleh beberapa faktor sekaligus. Rangsangan yang diterima dapat berupa: cahaya matahari, suhu, air dan zat kimia.

Misalnya:

Gerak membuka dan menutupnya sel-sel penjaga pada stomata.