Nama Ilmiah Jagung

ASTALOG.COM – Selain padi dan gandum, jagung adalah salah satu tanaman pangan penghasil karbohidrat yang terpenting di dunia. Jagung menjadi makanan pokok bagi penduduk di Amerika Tengah dan Selatan. Bulir jagung juga menjadi makanan pokok bagi sebagian besar penduduk di Afrika dan beberapa daerah di Indonesia.

Namun di masa kini, jagung sudah menjadi komponen penting pakan ternak. Penggunaan jagung lainnya adalah sebagai sumber minyak pangan dan bahan dasar tepung maizena. Berbagai produk turunan hasil jagung menjadi bahan baku berbagai produk industri

Klasifikasi Ilmiah Jagung

 

Jagung yang termasuk jenis tumbuhan monokotil (berbiji tunggal), memiliki klasifikasi ilmiah sebagai berikut:

  • Kerajaan: Plantae
  • Ordo: Poales
  • Famili: Poaceae
  • Genus: Zea
  • Spesies: Zea Mays

Asal Usul Jagung

Berdasarkan penelitian arkeologi, jagung yang bernama latin Zea Mays telah dibudidayakan secara primitif di bagian selatan Meksiko, Amerika Tengah sejak 7000 tahun. Penelitian ini menunjukkan sisa-sisa tongkol jagung kuna yang ditemukan di gua Guila Naquitz, lembah Oaxaca yang telah berusia sekitar 6250 tahun yang lalu.

 

Sementara itu, tongkol jagung utuh tertua ditemukan di gua-gua dekat Tehuacan, Puebla, Meksiko, yang berusia sekitar 3450 SM. Diprediksikan bahwa suku Olmek dan Maya yang telah membudidayakannya di seantero Amerika Tengah sejak 10.000 tahun yang lalu dan mengenal berbagai teknik pengolahan hasil.

PELAJARI:  Uraian Tentang Kabinet Burhanuddin Harahap

Teknologi ini lalu dibawa ke Ekuador, Amerika Selatan sekitar 7.000 tahun yang lalu, dan mencapai daerah pegunungan di selatan Peru pada 4.000 tahun yang lalu. Pada saat itu tengah berkembang jagung yang bisa beradaptasi dengan suhu rendah di kawasan Pegunungan Andes. Akhirnya sejak 2.500 SM, tanaman jagung telah dikenal di berbagai penjuru Benua Amerika.

Ciri-ciri Jagung

  1. Jagung merupakan tanaman semusim (annual) yang dalam budidaya menyelesaikan satu daur hidupnya dalam jangka waktu sekitar 80-150 hari. Jadi istilah “seumur jagung” menggambarkan usia rata-rata jagung yang berkisar antara 3-4 bulan.
  2. Sekitar paruh pertama dari daur hidupnya, jagung mengalami tahap pertumbuhan vegetatif dan di paruh kedua mengalami tahap reproduktif.
  3. Sebagian jagung merupakan tanaman hari pendek yang pembungaannya terjadi jika mendapat penyinaran di bawah panjang penyinaran matahari tertentu, biasanya 12,5 jam.
  4. Tinggi tanaman jagung sangat bervariasi. Rata-rata dalam budidaya mencapai tinggi sekitar 2,0-2,5m, meskipun ada kultivar yang dapat mencapai tinggi hingga 12m pada lingkungan tumbuh tertentu. Tinggi tanaman biasa diukur dari permukaan tanah hingga ruas teratas sebelum rangkaian bunga jantan (malai).
  5. Tangkai batangnya beruas-ruas dengan tiap ruas sekitar 20cm. Dari buku melekatlah pelepah daun yang memeluk tangkai batang.
  6. Daunnya tidak memiliki tangkai, dimana helai daun biasanya memiliki lebar sekitar 9cm dan panjang hingga mencapai sekitar 120cm.
  7. Sebagai jenis tumbuhan monokotil, jagung berakar serabut dan dapat mencapai hingga kedalaman sekitar 80cm meskipun sebagian besar berada pada kisaran 20cm.
  8. Jagung yang sudah cukup dewasa akan memunculkan akar adventif dari buku-buku batang bagian bawah yang membantu dalam menyangga tumbuh tegaknya tanaman jagung.
  9. Batang jagung tegak dan mudah terlihat, dimana terdapat mutan yang batangnya tidak tumbuh pesat sehingga tanamannya akan berbentuk roset.
  10. Batang jagung beruas-ruas. Ruas terbungkus pelepah daun yang muncul dari buku.
  11. Batang jagung cukup kokoh namun tidak banyak mengandung zat kayu (lignin).
  12. Jagung memiliki daun yang sempurna yang berbentuk memanjang , dimana daunnya memiliki pelepah, tangkai, dan helai daun.
  13. Antara pelepah dan tangkai daun jagung terdapat lidah-lidah (ligula).
  14. Tulang daun jagung sejajar dengan ibu tulang daunnya.
  15. Permukaan daun jagung ada yang licin dan ada yang berambut.
  16. Stoma pada daun jagung berbentuk halter, yang khas dimiliki oleh suku Poaceae (rumput-rumputan). Setiap stoma dikelilingi sel-sel epidermis berbentuk kipas. Struktur ini berperan penting dalam respon tanaman menanggapi defisit air pada sel-sel daun. Jika tanaman mengalami kekeringan, sel-sel kipas akan mengerut, menutup lubang stomata, dan membuat daunnya melipat ke bawah sehingga mengurangi transpirasi.
  17. Susunan bunga jagung adalah diklin, yaitu memiliki bunga jantan dan bunga betina yang terpisah dalam satu tanaman (berumah satu/monoecious).
  18. Bunga jagung tersusun secara majemuk, dimana bunga jantan tersusun dalam bentuk malai, sedangkan betina dalam bentuk tongkol.
  19. kuntum bunga jagung (floret) tersusun berpasangan yang dibatasi oleh sepasang glumae (gluma).
  20. Rangkaian bunga jagung jantan tumbuh di bagian puncak tanaman, dimana serbuk sarinya berwarna kuning dan beraroma wangi yang khas.
  21. Bunga jagung jantan cenderung siap untuk penyerbukan sekitar 2-5 hari lebih cepat dibandingkan bunga betinanya (protandri).
  22. Bunga jagung betina tersusun dalam tongkol, dimana tangkai tongkolnya tumbuh dari buku, di antara batang dan pelepah daun.
  23. Pada umumnya, satu tanaman hanya dapat menghasilkan satu tongkol produktif yang memiliki puluhan hingga ratusan bunga betina. Beberapa kultivar unggul dapat menghasilkan lebih dari satu tongkol produktif, dan disebut sebagai  jagung prolifik.