Apa yang Disebut Monogastrik?

ASTALOG.COM –  Berdasarkan alat pencernaannya atau tipe lambung yang dimilikinya, hewan dibagi dalam dua kelompok yakni : hewan monogastrik dan hewan poligastrik.

Hewan Monogastrik.
Hewan monogastrik adalah hewan-hewan yang memiliki lambung sederhana atau lambung tunggal seringkali disebut hewan non-ruminansia.

 

Hewan non ruminansia (unggas) memiliki pencernaan monogastrik (perut tunggal) yang berkapasitas kecil. Makanan ditampung di dalam crop kemudian empedal/gizzard terjadi penggilingan sempurna hingga halus. Makanan yang tidak tercerna akan keluar bersama ekskreta, oleh karena itu sisa pencernaan pada unggas berbentuk cair.

Unggas mengambil makanannya dengan paruh dan kemudian terus ditelan. Makanan tersebut disimpan dalam tembolok untuk dilunakkan dan dicampur dengan getah pencernaan proventrikulus dan kemudian digiling dalam empedal. Tidak ada enzim pencernaan yang dikeluarkan oleh empedal unggas. Fungsi utama alat tersebut adalah untuk memperkecil ukuran partikel-partikel makanan.

 

Dari empedal makanan yang bergerak melalui lekukan usus yang disebut duodenum, yang secara anatomis sejajar dengan pankreas. Pankreas tersebut mempunyai fungsi penting dalam pencernaan unggas seperti hanya pada spesies-spesies lainnya. Alat tersebut menghasilkan getah pankreas dalam jumlah banyak yang mengandung enzim-enzim amilolitik, lipolitik dan proteolitik. Enzim-enzim tersebut berturut-turut menghidrolisa pati, lemak, proteosa dan pepton. Empedu hati yang mengandung amilase, memasuki pula duodenum.

PELAJARI:  Cara Kerja Jantung pada Manusia

Bahan makanan bergerak melalui usus halus yang dindingnya mengeluarkan getah usus. Getah usus tersebut mengandung erepsin dan beberapa enzim yang memecah gula. Erepsin menyempurnakan pencernaan protein, dan menghasilkan asam-asam amino, enzim yang memecah gula mengubah disakharida ke dalam gula-gula sederhana (monosakharida) yang kemudian dapat diasimilasi tubuh. Penyerapan dilaksanakan melalui villi usus halus.

Unggas tidak mengeluarkan urine cair. Urine pada unggas mengalir kedalam kloaka dan dikeluarkan bersama-sama feses. Warna putih yang terdapat dalam kotoran ayam sebagian besar adalah asam urat, sedangkan nitrogen urine mammalia kebanyakan adalah urine. Saluran pencernaan yang relatif pendek pada unggas digambarkan pada proses pencernaan yang cepat (lebih kurang empat jam).

PELAJARI:  Sebutkan Teknik Gerakan Kaki Dalam Permainan Tennis Meja?

Saluran pencernaan non ruminansia. Pada ternak non ruminansia atau hewan yang mempunyai lambung tunggal alat pencernaanya terdiri dari :

a. Mulut ( cawar oris )
b. Tekak ( pharing )
c. Kerongkongan ( esophagus )
d. Gastrium ( lambung )
e. Intestinum tenue ( usus halus: duodenum, ileum ,jejunum ) usus kasar ( caecum dan rektum)
f. Anus.

Hewan Ruminansia atau Hewan Poligastrik
Hewan poligastrik adalah hewan-hewan yang mempunyai lambung jamak atau banyak, yaitu mempunyai empat bagianlambung rumen, retikulum, omasum, dan abomasum disebut juga hewan ruminansia.

Hewan-hewan herbivora (pemakan rumput) seperti domba, sapi, dan kerbau inilah yang disebut sebagai hewan memamah biak (ruminansia). Sistem pencernaan makanan pada hewan ini lebih panjang dan kompleks. Makanan hewan ini banyak mengandung selulosa yang sulit dicerna oleh hewan pada umumnya sehingga sistem pencernaannya berbeda dengan sistem pencernaan hewan lain.

PELAJARI:  Siklus Hidup Myxomycota

Perbedaan sistem pencernaan makanan pada hewan ruminansia, tampak pada struktur gigi, yaitu terdapat geraham belakang (molar) yang besar, berfungsi untuk mengunyah rerumputan yang sulit dicerna. Di samping itu, pada hewan ruminansia terdapat modifikasi lambung yang dibedakan menjadi 4 bagian, yaitu: rumen (perut besar), retikulum (perut jala), omasum (perut kitab), dan abomasum (perut masam).

Apa perbedaan antara monogastrik dan Ruminansia?

* Monogastrik memiliki perut dengan bilik tunggal, tapi ruminansia memiliki perut empat bilik.
* Ruminansia selalu herbivora sementara monogastrik menampilkan semua jenis kebiasaan makanan.
* Sistem pencernaan ruminansia lebih efisien daripada sistem monogastrik dalam mengurai makanan dan menyerap nutrisi.
* Ruminansia memuntahkan makanan tertelan selama proses pencernaan, tetapi monogastrik tidak.
* Ruminansia adalah fermentor foregut sementara herbivora monogastrik adalah fermentor hindgut.
* Jumlah spesies monogastrik lebih tinggi dari spesies ruminansia.