Apa Itu TBC?

ASTALOG.COM – TBC merupakan singkatan dari Tuberculosis yang merupakan penyakit infeksi pada saluran pernafasan yang disebabkan oleh bakteri. Bakteri ini merupakan bakteri basil yang sangat kuat sehingga memerlukan waktu lama untuk mengobatinya. Bakteri ini lebih sering menginfeksi organ paru-paru (90%) dibandingkan bagian lain tubuh manusia.

Tuberculosis (TBC) merupakan penyakit menular yang masih menjadi perhatian dunia. Hingga saat ini, belum ada satu negara pun yang bebas TBC. Angka kematian dan kesakitan akibat kuman mycobacterium tuberculosis ini pun sangat tinggi.

Cara Penularan TBC.

 

TBC sangat mudah menular melalui udara yang tercemar dengan bakteri Mikobakterium Tuberkulosa yang keluar ketika penderita TBC batuk atau bersin dan tanpa sengaja terhidup oleh orang-orang yang ada di sekitarnya. Namun penting untuk diketahui bahwa tidak semua orang yang tanpa sengaja menghirup udara yang tercemar oleh bakteri tersebut akan ikut terjangkit. Hal ini juga bergantung pada tingkat daya tahan seseorang. Biasanya yang mudah tertular adalah orang-ornag yang lemah serta kekurangan gizi. Selain itu, lingkungan yang kurang baik juga akan berdampak negatif bagi orang-orang yang memang memiliki daya tahan tubuh yang lemah sehingga mereka akan dengan mudah terinfeksi bakteri Mikobakterium Tuberkulosa

Gejala Penyakit TBC.

Penderita yang terserang basil tersebut biasanya akan mengalami demam tapi tidak terlalu tinggi yang berlangsung lama, biasanya dirasakan malam hari disertai keringat malam. Kadang-kadang serangan demam seperti influenza dan bersifat hilang timbul. Gejala lain, penurunan nafsu makan dan berat badan, batuk-batuk selama lebih dari 3 minggu (dapat disertai dengan darah), perasaan tidak enak (malaise), dan lemah.

PELAJARI:  Jelaskan Fungsi Bagian Mikroskop Tabung!
 

Agar bisa mengantisipasi penyakit ini sejak dini, berikut gejala-gejala penyakit tuberculosis yang perlu Anda ketahui.

A. Gejala utama
Batuk terus-menerus dan berdahak selama tiga pekan atau lebih.

B. Gejala tambahan yang sering dijumpai

– Dahak bercampur darah/batuk darah
– Sesak nafas dan rasa nyeri pada dada
– Demam/meriang lebih dari sebulan
– Berkeringat pada malam hari tanpa penyebab yang jelas
– Badan lemah dan lesu
– Nafsu makan menurun dan terjadi penurunan berat badan

 

Diagnosis dan Pengobatan Tuberkulosis.

Tuberkulosis termasuk penyakit yang sulit untuk dideteksi, terutama pada anak-anak. Dokter biasanya menggunakan beberapa cara untuk mendiagnosis penyakit ini, antara lain:

– X-ray Atau CT scan Dada.
Jika Anda mengidap TB, foto hasil tes akan menunjukkan perubahan pada paru-paru. X-ray biasanya digunakan terlebih dahulu dan jika dibutuhkan pencitraan yang lebih mendetail, barulah digunakan CT scan.

– Tes Mantoux.
Dalam tes ini, dokter akan menyuntikkan substansi tuberkulin PPD ke lapisan kulit lalu reaksi kulit akan dipantau dalam 2-3 hari berikutnya. Ukuran pembengkakan pada bagian yang disuntik akan mengindikasikan kemungkinan Anda menderita TB. Penderita TB laten akan mengalami pembengkakan. Jika seseorang mengalami infeksi TB yang aktif, reaksi kulit akan lebih signifikan. Berbeda dengan orang yang telah menerima vaksin TB, dia hanya akan mengalami reaksi kulit yang tergolong ringan.

PELAJARI:  Jelaskan Macam-Macam Plastida!

– Pemeriksaan Sampel Dahak.
Selain untuk memeriksa keberadaan bakteri TB, tes ini juga bisa memberitahu jika bakteri TB yang menyerang itu bersifat resistan terhadap obat antibiotik.

– Tes Darah.
Tes ini digunakan untuk memeriksa keberadaan antibodi TB dalam tubuh dan dapat mendeteksi tuberkulosis aktif dan laten.

Penyakit yang tergolong serius ini dapat disembuhkan jika diobati dengan benar. Langkah pengobatan yang dibutuhkan adalah dengan mengonsumsi beberapa jenis antibiotik yang harus diminum selama jangka waktu tertentu.

Pengobatan TBC.

Obat yang digunakan untuk TBC digolongkan atas dua kelompok yaitu obat primer dan sekunder. Obat primer untuk TBC adalah isoniazid (INH), Rifampisin, Etambutol, Streptomisin, dan Pirazinamid. Sebagian besar penderita TBC sembuh dengan obat-obat ini. Selain itu ada juga obat sekunder untuk TBC yaitu Exionamid, Paraaminosalisilat, Sikloserin, Amikasin, Kapreomisin dan Kanamisin. Penggunaan obat-obat primer dan sekunder tergantung dari tingkat keparahan TBC yang diderita.

Biasanya penderita TBC dapat sembuh total selama kurang lebih enam bulan dengan mengonsumsi obat-obatan primer setiap hari.

Pembedahan
Jaringan-jaringan paru-paru yang sudah parah kerusakannya harus dikeluarkan dengan pembedahan (jika memungkinkan). Namun sayang, tidak semua penderita TBC memiliki ketahanan untuk dibedah, karena umumnya kondisi mereka sudah lemah. Kesembuhan akan terjadi lebih cepat bila jaringan-jaringan rusak tersebut dikeluarkan dari tubuh. Dalam keadaan yang sudah parah, kombinasi obat-obatan dan pembedahan masih menjadi cara terbaik. Seperti halnya saran-saran untuk penyakit paru-paru lain, penderita TBC hendaknya jangan merokok.

PELAJARI:  Bahaya Penyalahgunaan Narkoba

Cara mencegah penyakit TBC.

Penyakit TBC merupakan penyakit yang berbahaya karena berkaitan dengan pernapasan. Oleh karena itu Anda harus berusaha mencegah sedini mungkin agar penyakit ini tidak menghinggapi tubuh. Untuk Anda yang memiliki kebiasaan merokok, berhentilah mulai sekarang juga. Kebiasaan merokok sangat merusak kesehatan tubuh dan memicu timbulnya berbagai penyakit berbahaya termasuk penyakit TBC ini.

Anda juga dapat melakukan upaya pencegahan penyakit TBC dengan rutin menjalani olahraga. Olahraga akan membuat tubuh semakin bugar dan meningkat kesehatannya dan menjaga kekebalan tubuh. Dengan begitu penyakit tidak mudah bersarang sehingga Anda terhindar dari penyakit berbahaya. Yang jelas, melakoni gaya hidup sehat sangat penting untuk menjaga kesehatan dan pencegahan penyakit.

Penyakit TBC umumnya ditularkan melalui udara. Solusinya, Anda bisa menggunakan masker ketika akan pergi ke tempat-tempat keramaian atau tempat yang memiliki udara kotor. Masker dapat melindungi pernapasan dari udara jahat yang kotor akibat polusi.

Jika dalam beberapa waktu Anda mengalami gejala-gejala seperti disebutkan dalam ciri-ciri penyakit TBC, sebaiknya waspadai gejala tersebut. Tidak ada salahnya Anda periksa dokter untuk mengetahui kondisi kesehatan yang sebenarnya.