Ciri-ciri Gunung Berapi yang Akan Meletus

ASTALOG.COM – Secara umum, istilah gunung berapi atau gunung api dapat didefinisikan sebagai suatu sistem saluran fluida panas (batuan dalam wujud cair atau lava) yang memanjang dari kedalaman sekitar 10 km di bawah permukaan bumi sampai ke permukaan bumi, termasuk endapan hasil akumulasi material yang dikeluarkan pada saat meletus.

Letusan gunung berapi merupakan peristiwa yang terjadi akibat endapan magma di dalam perut bumi yang didorong keluar oleh gas yang bertekanan tinggi. Magma adalah cairan pijar yang terdapat di dalam lapisan bumi dengan suhu yang sangat tinggi, yaitu diperkirakan lebih dari 1.000°C.

 

Cairan magma yang keluar dari dalam bumi disebut lava. Suhu lava yang dikeluarkan bisa mencapai 700-1.200 °C. Letusan gunung berapi yang membawa batu dan abu dapat menyembur sampai sejauh radius 18 km atau lebih, sedangkan lavanya bisa membanjiri sampai sejauh radius 90 km.

Ciri-ciri Gunung Berapi yang Akan Meletus

  1. Suhu di sekitar gunung naik.  Suhu panas dapat mengubah suhu air menjadi lebih hangat.
  2. Mata air menjadi kering. Suhu panas yang disebabkan oleh gunung berapi dapat membuat air menjadi mengering.
  3. Sering mengeluarkan suara gemuruh, kadang disertai getaran (gempa). Hal ini terjadi karena desakan dari dalam perut gunung yang memaksa untuk keluar dari dalam kawah, sehingga timbullah getaran dan kemudian disertai dengan gemuruh.
  4. Tumbuhan di sekitar gunung layu. Suhu panas yang dikeluarkan oleh gunung berapi menyebabkan tumbuhan yang ada di sekitar gunung menjadi layu.
  5. Binatang di sekitar gunung bermigrasi, kelihatan gelisah. Salah satu hewan yang merasa gelisah hingga melakukan migrasi saat gunung berapi akan meletus adalah burung. Beberapa burung memang ada yang masih tinggal di atas pegunungan, namun jika burung tersebut mulai merasakan gunung yang mengeluarkan hawa tak nyaman bagi mereka, burung-burung tersebut akan melakukan migrasi ke tempat lain.
PELAJARI:  Pengaruh Glasiasi Terhadap Flora dan Fauna di Indonesia

Hasil Letusan Gunung Berapi

  1. Gas Vulkanik. Gas yang dikeluarkan gunung berapi pada saat meletus. Gas tersebut antara lain Karbon monoksida (CO), Karbon dioksida (CO2), Hidrogen Sulfida (H2S), Sulfur dioksida (S02), dan Nitrogen (NO2) yang dapat membahayakan manusia.
  2. Lava dan aliran pasir serta batu panas. Lava adalah cairan magma dengan suhu tinggi yang mengalir dari dalam Bumi ke permukaan melalui kawah. Lava encer akan mengalir mengikuti aliran sungai sedangkan lava kental akan membeku dekat dengan sumbernya. Lava yang membeku akan membentuk bermacam-macam batuan.
  3. Lahar. Lahar adalah lava yang telah bercampur dengan batuan, air, dan material lainnya. Lahar sangat berbahaya bagi penduduk di lereng gunung berapi.
  4. Hujan abu. Hujan abu adalah material yang sangat halus yang disemburkan ke udara saat terjadi letusan. Karena sangat halus, abu letusan dapat terbawa angin dan dirasakan sampai ratusan kilometer jauhnya. Abu letusan ini bisa menganggu pernapasan.
  5. Awan panas. Awan panas adalah hasil letusan yang mengalir bergulung seperti awan. Di dalam gulungan ini terdapat batuan pijar yang panas dan material vulkanik padat dengan suhu lebih besar dari 600 °C. Awan panas dapat mengakibatkan luka bakar pada tubuh yang terbuka seperti kepala, lengan, leher atau kaki dan juga dapat menyebabkan sesak napas.
PELAJARI:  Pohon yang Memiliki Akar Tunggang

Dampak Negatif dan Positif Letusan Gunung Berapi

1. Dampak Negatif

  1. Tercemarnya udara dengan abu gunung berapi yang mengandung bermacam-macam gas mulai dari Sulfur Dioksida (SO2), gas Hidrogen sulfide (H2S),  Nitrogen Dioksida (No2), serta beberapa partik debu yang berpotensial meracuni makhluk hidup di sekitarnya.
  2. Dengan meletusnya suatu gunung berapi bisa dipastikan semua aktifitas penduduk di sekitar wilayah tersebut akan lumpuh termasuk kegiatan ekonomi.
  3. Semua titik yang dilalui oleh material berbahaya seperti lahar dan abu vulkanik panas akan merusak pemukiman warga.
  4. Lahar yang panas juga akan membuat hutan di sekitar gunung rusak terbakar dan hal ini berarti ekosistem alamiah hutan terancam.
  5. Material yang dikeluarkan oleh gunung berapi berpotensi menyebabkan sejumlah penyakit misalnya saja ISPA.
  6. Desa yang menjadi titik wisata tentu akan mengalami kemandekan dengan adanya letusan gunung berapi.
PELAJARI:  Sejarah Klasifikasi Protista
 

2. Dampak Positif

  1. Tanah yang dilalui oleh hasil vulkanis gunung berapi sangat baik bagi pertanian sebab tanah tersebut secara alamiah menjadi lebih subur dan bisa menghasilkan tanaman yang jauh lebih berkualitas.
  2. Terdapat mata pencaharian baru bagi rakyat sekitar gunung berapi yang telah meletus, yaitu sebagai penambang pasir. Material vulkanik berupa pasir tentu memiliki nilai ekonomis.
  3. Bebatuan yang disemburkan oleh gunung berapi saat meletus bisa dimanfaatkan sebagai bahan bangungan warga sekitar gunung.
  4. Meski ekosistem hutan rusak, namun dalam beberapa waktu, akan tumbuh lagi pepohonan yang membentuk hutan baru dengan ekosistem yang juga baru.
  5. Setelah gunung meletus, biasanya terdapat geyser atau sumber mata air panas yang keluar dari dalam bumi dengan berkala atau secara periodik. Geyser ini baik bagi kesehatan kulit.
  6. Muncul mata air bernama makdani, yaitu jenis mata air dengan kandungan mineral yang sangat melimpah.
  7. Pada wilayah yang sering terjadi letusan gunung berapi, sangat baik didirikan pembangkit listrik.