Mengapa Istilah Pra Aksara Lebih Tepat daripada Pra Sejarah?

ASTALOG.COM – Ada sebuah pertanyaan yang kerap ditanyakan di kalangan pelajar mengenai istilah yang tepat untuk menggambarkan kehidupan manusia purba di masa lampau di mana pada masa itu manusia purba belum mengenal tulisan. Pra aksara atau pra sejarah?

Sebelumnya para ahli sejarah telah mempopulerkan istilah ‘pra sejarah’ untuk mendeskripsikan kehidupan manusia purba di masa lampau. Pada saat itu tentunya manusia purba belum mengenal adanya tulisan tetapi mereka masih bisa bertahan hidup dengan melakukan segala upaya yang mengandalkan alam. 

 

Mereka melakukan sejumlah kegiatan seperti bercocok tanam, berburu, membuat peralatan untuk kehidupan sehari-hari, juga berpindah-pindah tempat tinggal sesuai dengan kondisi alam.

Meskipun mereka belum mengenal tulisan, tetapi mereka sudah menjalani kehidupan sehari-hari. Lalu jika memaknai kata ‘pra sejarah’ yang berarti masa sebelum adanya sejarah, maka penggunaan istilah ‘pra sejarah’ untuk mendeskripsikan kehidupan manusia purba di masa itu, rasanya kurang tepat.

 

Pra sejarah artinya masa sebelum adanya sejarah. Sejarah tidak akan pernah ada jika sebelumnya tidak ada kehidupan. Apa yang mau diceritakan jika tidak ada kehidupan? Tidak ada sejarah kan?

PELAJARI:  Peranan Pendidikan Islam Dalam Proses Integrasi bangsa

Sedangkan, pada saat itu manusia purba telah menjalani kehidupannya dan hal itu menandakan bahwa sejarah telah terjadi meskipun belum mengenal tulisan, dan meskipun mereka belum bisa mencatat setiap detil peristiwa kehidupan yang mereka jalani pada saat itu. Tetapi mereka telah melakukan sejumlah usaha yang meninggalkan jejak sejarah.

Jejak kehidupan mereka itulah yang berguna untuk kehidupan manusia di masa selanjutnya, sebab dari situ banyak hal yang bisa dipelajari. Bisa dikatakan jika mereka mungkin adalah pelopor sejumlah budaya kehidupan sehari-hari saat ini.

Misalnya saja memasak dengan menggunakan api. Jika pada saat itu mereka tidak melakukan kegiatan memasak dengan hanya mengandalkan bahan yang tersedia di alam, mungkin saja sampai hari ini kita tidak pernah mengenal istilah dan dasar dari cara memasak.

Jadi dapat disimpulkan bahwa, penggunaan istilah yang tepat untuk menggambarkan kehidupan manusia purba di masa awal kehidupan mereka adalah dengan menggunakan istilah pra aksara dan bukan pra sejarah.

PELAJARI:  5 Faktor Penyebab Perbedaan Jenis Tanah di Indonesia

Pra aksara artinya masa sebelum mengenal tulisan tetapi telah terjadi kehidupan yang menciptakan suatu budaya. Sedangkan pra sejarah artinya masa sebelum adanya sejarah yang berarti belum ada kehidupan. Peristiwa sejarah tidak akan pernah terjadi jika tidak ada kehidupan sebab sejarah sendiri berarti melihat atau mempelajari kembali kehidupan yang pernah terjadi sebelumnya.

Pentingnya mempelajari masa pra aksara

Sebelumnya, telah dibahas mengenai tiga masa penting pada zaman pra aksara, dimana pada masa itu manusia purba melakukan 3 fase penting dalam kehidupannya, yaitu :

  1. berburu dan mengumpulkan makanan
  2. bercocok tanam
  3. perundagian (membuat barang-barang kehidupan sehari-harinya)

Mungkin sebagian dari kita ada yang merasa tidak perlu mempelajari atau setidaknya tidak perlu mencari tahu tentang kehidupan di masa pra aksara karena dianggap tidak begitu penting. Padahal sejarah masa lalu termasuk kehidupan di masa pra aksara mempunyai hubungan yang signifikan dengan kehidupan yang dijalani masyarakat sekarang.

Pola hunian, pola pertanian subsistensi, teknologi tradisional, serta sejumlah mitos tentang hubungan harmoni antara manusia dan alam adalah sebagian dari peninggalan kehidupan di masa pra aksara.

PELAJARI:  Tuliskan Isi Proklamasi

Dari sejumlah uraian di atas maka dapat dituliskan secara lebih mendetail tentang alasan pentingnya mempelajari kehidupan dari masa pra aksara, antara lain :

  • Agar manusia memiliki kesadaran akan asal usul kehidupannya. Hal ini akan menunjukkan seorang manusia yang berbudaya karena tak lupa akan asal usul serta menghargai tradisi masa lalu. Ini bisa menjadi identitas diri sekaligus dasar bagi manusia agar tidak mudah terpengaruh oleh budaya asing yang negatif.
  • Sebagai inspirasi untuk pengembangan nalar kehidupan sekaligus sebagai peringatan, sebab kita bisa belajar banyak dari keberhasilan serta kegagalan mereka.

Lalu kapankah masa pra aksara itu berakhir? Perlu diketahui bahwa berakhirnya masa pra aksara belum diketahui secara pasti hingga saat ini. Sejauh ini baru bisa disimpulkan bahwa masa pra aksara berakhir begitu manusia telah mengenal tulisan.

Di Indonesia sendiri, masa aksara baru dimulai sekitar abad ke-5 M. Hal ini diperkuat dengan adanya fakta temuan prasasti peninggalan kerajaan Kutai di Muara Kaman, Kalimantan Timur.