Jelaskan Bagian-bagian Struktur dari Enzim

ASTALOG.COM – Enzim merupakan senyawa protein dengan berat molekul sekitar 10.000 sampai dengan 2.000.000 D. Sebagian besar enzim dalam molekulnya memiliki bagian-bagian yang bukan merupakan polipeptida yang biasanya memegang peran penting dalam mekanisme kerja enzim.

Bagian bukan enzim ini disebut kofaktor, sedangkan bagian enzim yang merupakan rantai polipeptida disebut apoenzim. Keseluruhan molekul enzim, yaitu meliputi apoenzim dan kofaktor disebut holoenzim.

 

Pengertian Enzim
Enzim adalah biokatalis berupa zat organik (protein) yang dihasilkan oleh jaringan yang meningkatkan laju reaksi kimia atau mengaktifkan senyawa lain secara spesifik.

Karakeristik Enzim / Sifat-sifat Enzim
Enzim memiliki beberapa sifat, antara lain:

 

1. Enzim tidak berubah masuk ke dalam reaksi kimia dan bertindak hanya sebagai katalisator.
2. Komponen utamanya adalah protein
3. Enzim merupakan senyawa yang jauh lebih kecil sehingga reaksi dapat berlangsung di dalam sel, Seperti halnya protein lain, enzim memiliki BM antara 12,000 – 1 juta kilodalton.
4. Dalam proses katalisis suatu reaksi, enzim bereaksi terlebih dahulu dengan substrat sehingga terbentuklah senyawa baru atau kompleks enzim substrat. Kerja enzim mengunakan prisip : Enzyme + Substrate = Product + Enzyme ( E + S —– ES —— E + P)
5. Enzim dapat menurunkan energi aktivasi suatu reaksi. Enzim tidak mengubah keseimbangan yang konstan pada reaksi kimia tersebut, enzim ini hanya meningkatkan kecepatan dimana reaksi mendekati keseimbangan.
6. Enzim mempunyai sifat spesifitas yang menyebabkan enzim sangat memilih substrat yang akan dikenali, diikat dan diolah lebih lanjut.

PELAJARI:  Makna Proklamasi Kemerdekaan bagi Bangsa Indonesia

Struktur Enzim
Pada mulanya, enzim dianggap hanya terdiri dari protein dan memang ada enzim yang ternyata hanya tersusun dari protein saja (apoenzim). Misalnya pepsin dan tripsin. Tetapi ada juga enzim-enzim yang selain protein juga memerlukan komponen selain protein.

Komponen tersebut bernama gugus kofaktor yang terdiri dari gugus prostetik dan gugus koenzim. Untuk lebih jelasnya, struktur enzim terdiri dari komponen utama sebagai berikut:

1. Apoenzim (Tidak Aktif)
Merupakan bagian protein dari enzim, sebagai tempat melekatnya substrat, bersifat thermolabil (peka terhadap suhu tinggi), dan berfungsi menentukan kekhususan dari enzim. Setiap jenis enzim memiliki apoenzim yang sama sekali berbeda struktur molekulnya dari enzim lainnya. Apoenzim menentukan reaksi kimia spesifik yang dikatalisa. Sifat spesifik dari apoenzim ini ditentukan oleh susunan asam aminonya.

PELAJARI:  Klasifikasi dan Penggolongan Bahan-Bahan Pangan

2. Kofaktor
Merupakan bagian non protein dari enzim, bersifat stabil pada suhu tinggi, dan tidak berubah pada akhir reaksi. Kofaktor terdiri dari aktivator, gugus prostetik, dan koenzim.

a. Aktivator
Adalah ion-ion anorganik yang biasanya berikatan lemah dengan suatu enzim. Contoh beberapa logam berperan sebagai aktivator dalam sistem enzim adalah Cu, Mn, Zn, Ca, K, dan Co.

b.. Gugus prostetik
Adalah kofaktor yang membentuk ikatan sangat erat baik secara kovalen maupun non kovalen dengan apoenzim dan sukar terurai dalam larutan. Gugus prostetik dapat berupa senyawa organik tertentu, vitamin, atau ion logam. Misal FAD yang mengandung riboflavin yang merupakan bagian FAD yang menerima atom hidrogen.

PELAJARI:  Kedudukan Dan Peran Pemerintah Pusat Dalam Penerapan Otonomi Daerah

c. Koenzim
Enzim yang tidak mempunyai gugus prostetik memerlukan senyawa organik lain untuk aktivitasnya yaitu koenzim. Koenzim adalah kofaktor yang berupa molekul organik kecil yang merupakan bagian enzim yang tahan panas, mengandung ribose dan fosfat, larut dalam air dan bisa bersatu dengan apoenzim membentuk holoenzim. Koenzim tidak terikat kuat pada bagian apoenzim sehingga mudah terurai dalam larutan.

Koenzim memiliki fungsi aktif sebagai katalisator yang dapat meningkatkan kemampuan katalitik suatu enzim. Selain itu koenzim juga berfungsi untuk menentukan sifat dari suatu reaksi dan dapat bertindak sebagai transpor elektron dari satu enzim ke enzim yang lain.

Contoh koenzim adalah NADH, NADP dan adenosin trifosfat. Koenzim merupakan bagian enzim yang bersifat reaktif.

Koenzim tidak bersifat spesifik, suatu koenzim dapat berikatan dengan apoenzim yang berbeda untuk melakukan reaksi katalisa yang sama terhadap substrat yang berbeda. Koenzim mempunyai struktur kimia tertentu yang telah diketahui.