Siapakah Itu Petterson?

ASTALOG.COM – Dilansir dari wikipedia, Petterson atau yang memiliki nama lengkap Clair Cameron Patterson (2 Juni 1922 – 5 Desember 1995) adalah seorang geokimiawan yang lahir di Mitchellville, Iowa, Amerika Serikat. Ia lulus dari Grinnell College di Grinnell, Iowa, mendapatkan gelar Ph.D. dari University of Chicago, dan menghabiskan seluruh karier profesionalnya di California Institute of Technology.

Bersama George Tilton, Patterson mengembangkan metode penanggalan uranium-timbal menjadi penanggalan timbal-timbal. Menggunakan data isotop timbal dari meteorit Canyon Diablo, ia menetapkan usia Bumi di angka 4,55 miliar tahun, jumlah yang lebih akurat ketimbang yang sudah beredar pada waktu itu dan menjadi permanen sejak 1956.

 

Cara petterson mengukur umur bumi persis sama dengan cara mengukur umur fosil. Teknik ini namanya radiometric dating. Radiometric dating adalah metode untuk mengetahui umur suatu material alam. Teknisnya, radiometric dating dilakukan pada benda-benda radioaktif yang berubah menjadi unsur lain.

PELAJARI:  Jomblo? So What Gitu Loh!

Contohnya, untuk mengukur umur fosil, kita hitung kecepatan meluruh atom karbon-14. Atom ini ga stabil karena punya 6 proton, 6 elektron, dan 8 buah neutron, padahal jumlah neutron pada karbon biasa cuman 6. Akibatnya, atom ini akan berubah menjadi unsur lain untuk mencapai kestabilan. Atom C-14 adalah zat sisa metabolisme.

 

Oleh karena itu, selama suatu organisme masih hidup, jumlah C-14 di tubuhnya akan tetap sebesar jumlah tertentu. Dengan mengetahui jumlah C-14 awal (saat organisme masih hidup), jumlah C-14 akhir (yang ada di fosil), dan laju peluruhan/perubahan atom (diketahui dari eksperimen di lab), kita bisa hitung sudah berapa lama peluruhan terjadi. Dengan kata lain, kita bisa hitung berapa tahun yang lalu organisme yang udah jadi fosil ini hidup.

PELAJARI:  Cerita Calon Arang Berasal dari?

Tahun 1940an, Patterson mengumpulkan sampel meteorit tua radioaktif yang diperkirakan sudah ada sejak bumi terbentuk. Dengan metode yang sama seperti penjelasan di atas, Patterson mencoba mengukur sudah berapa lama meteorit tersebut meluruh. Dengan upaya tersebut, dia akan menjadi orang yang pertama kali mengetahui suatu rahasia terbesar yang sudah menghantui para ilmuwan sebelumnya, yaitu “Berapa lama sih usia bumi ini sebenarnya?”

Upaya dia untuk mengetahui berapa lama umur planet bumi tidak mudah. Dia melakukan pengukuran berkali-kali, hasilnya selalu fluktuatif meskipun metode yang digunakan sudah tepat.

Nah, untuk mensiasati kondisi tersebut, Patterson akhirnya membuat laboraturium yang steril di Argonne National Laboratory dan di laboratorium itulah, detik-detik discovery dari sebuah misteri terbesar ilmu pengetahuan akhirnya terkuak. Umur dari planet bumi.

PELAJARI:  Prinsip - prinsip Pengawetan Pangan

Ada hal lain yang dilakukan oleh Patterson yang kemudian membuatnya sadar bahwa yang membuat penelitiannya itu terhambat sekian lama ternyata karena lingkungan sekitar udah terkontaminasi dengan timbal. Pada saat itu, timbal sering digunakan sebagai bahan campuran pada bensin untuk mencegah knocking pada mesin mobil.