Jenis Sawah Berdasarkan Sumber Airnya

ASTALOG.COM – Sejarah pembentukan sawah bermula dari kawasan Asia Timur (Nuswantarah-nama kuno Indonesia-red.), sekitar 10.000-9.000 tahun yang lalu. Kemudian menyebar seiring dengan penyebaran manusia dan ditanam di kawasan tinggi Himalaya,daratan Tionghoa, Eropa Timur, Australia,Bagian Barat Afrika dan di Amerika.

Sedangkan sejarah membuktikan bahwa sawah dan irigasi dikembangkan di lembah sungai Nil, aliran sungai Tigris dan Eufrat, sepanjang sungai Sindu dan sungai Hwang Ho, sungai Gangga hingga sungai Mekong.

 

Perkembangan Irigasi dan pertanian sudah terjadi sejak 6000 tahun yang lalu, irigasi sudah berkembang di Benua Amerika sebelum kedatangan orang-orang eropa, yaitu dilembah pantai Peru, daerah Andes, Mexico Tengah dan Amerika Utara bagian Barat Daya.

Pengertian Sawah
sawah adalah usaha pertanian yang dilaksanakan pada tanah basa dan memerlukan air untuk irigasi. Jenis tanaman yang terutama untuk pertanian sawah adalah padi. Dalam bersawah, pengolahan lahan dilakukan secara intensif dan merupakan pertanian menetap. Sawah sangat bermanfaat bagi manusia karna tampa sawah maka padi dan sejenisnya tidak akan kita makan, dimana kita tahu semua bahwa padi merupakan makanan khas indonesia.

PELAJARI:  Mengapa Penegakan HAM Penting Dilakukan di Indonesia?
 

Jenis Jenis Ekosistem Sawah
Berdasarkan sumber airnya, Ekosistem sawah dikategorikan menjadi 3 yaitu:

1. Ekosistem Sawah tadah hujan
sawah yang memperoleh air dari air hujan sehingga produktivitas sawah tergantung dari musim hujan.

2. Sawah pasang surut
Tumbuhan serta hewan yang ada dalam ekosistem sawah pasang surut lebih rentang terhadap kematian ataupun hewan bermigrasi ke ekosistem lain yang lebih memadai saat tidak ada hujan. Ekosistem sawah pasang surut adalah sawah yang terletak dekat sungai pasang surut.

Ekosistem Sawah ini memperoleh air dari air sungai yang tertahan dan melimpah atau merembes ke luar dikarenakan bendungan air laut yang pasang. Umumnya, sawah pasang surut berada dekat dari daerah pantai dan rawa-rawa. Padi yang ditanam pada ekosistem ini pun haruslah padi yang tahan terhadap suasana garam dan berbatang tinggi. Anda dapat menemukan ekosistem sawah pasang surut di daerah pantai timur Sumatra, pantai utara dan selatan Jawa dan daerah barat Kalimantan.

PELAJARI:  Sekretariat ASEAN Berkedudukan Di?

3. Ekosistem sawah lebak
sawah yang di apit oleh dua sungai besar. Ekosistem Sawah lebak sangatlah produktif dan ringan biaya karena memanfaatkan aliran sawah dari dua sisi. Petani mengerjakan sawah biasanya di waktu kemarau (pembuatan irigasi). Sawah ini juga rentang tergenang air dikarenakan saat musim hujan, air akan meluap akan tetapi dengan irigasi yang tepat masih bisa dihindari. Anda dapat menemukan ekosistem sawah lebak di antara Sungai Musi dan sungai Ogan di daerah Sumatra Selatan.

Ciri Sawah
Ciri-ciri sawah antara lain

1. Setiap petak sawah dibatasi pematang, pematang tersebut ada yang lurus dan ada yang berkelok-kelok menyesuaikan dengan kontur tanahnya.
2. Permukaannya selalu datar meskipun di daerah bergunung-gunung atau berbukit. Apabila sawah berada di kontur berbukit-bukit, maka dibentuk terasiring.
3. Pengolahan dan pengelolaan dikerjakan pada kondisi jenuh air /berair.
4. Kesuburannya lebih stabil daripada lahan kering sehingga memungkinkan diolah secara intensif tanpa adanya penurunan produktifitas yang drastis.
5. Secara umum produktifitasnya lebih tinggi daripada lahan kering
6. Sawah pada umumnya mempunyai sumber perairan yang relatif teratur kecuali sawah tadah hujan.
7. Tanaman yang utama diusahakan adalah padi sawah.
8. Unsur hara berasal dari masukan bahan dari luar.