Otot dan Gerak Tubuh

ASTALOG.COM – Miologi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari otot. Yang kita sebut sehari-hari sebagai “daging” sebenarnya tak lain adalah “kumpulan serabut-serabut otot”. Otot-otot kerangka merupakan salah satu dari empat kelompok jaringan pokok. Otot adalah suatu jaringan yang mempunyai kemampuan untuk berkontraksi. Kira-kira 40% dari seluruh tubuh kita terdiri dari otot.
 
Otot dikaitkan pada tulang, tulang rawan (kartilago), ikt sendi (ligamentum) dan kulit (integumen). Yang langsung terletak di bawah kulit adalah datar, dan yang pada anggota gerak panjang. Tulang-tulang tidak dapat berfungsi sebagai alat gerak jika tidak digerakkan oleh otot. Demikian pula kulit dan rambut kita hanya dapat bergerak bila digerakkan oleh otot. Peredaran atau transpor zat makanan dalam usus maupun darah di dalam pembuluh darah, secara tidak langsung juga digerakkan oleh otot.
 
Serabut-serabut otot itu pada hakekatnya merupakan sel-sel otot. Serabut-serabut otot itu berkumpul menjadi berkas-berkas otot. Beberapa berkas otot berkumpul membentuk otot atau daging. Bagian tengah dari daging ini menyambung, dan kedua ujungnya mengecil dan keras, disebut urat atau tendon. Tendon atau urat inilah yang menempel pada daging atau otot.
 
Fungsi otot yang utama adalah sebagai alat gerak aktif, disebabkan oleh kemampuan sel-sel otot berkontraksi. Otot berkontraksi karena suatu rangsangan, baik rangsangan panas, dingin, dan sentuhan lainnya. Rangsangan tidak hanya satu, tapi sejumlah rangsangan yang berurutan. Rangsang ini menyebabkan ketegangan otot atau tonus. Tonus yang maksimal terus-menerus disebut tetanus. Otot berkontraksi karena suatu rangsangan mekanis (pijit, tarik), termis (dingin, panas), kemis (garam, asam, basa), dan elektris.
 
Macam-macam Otot
 
Alat gerak dibedakan dua macam, yaitu alat gerak pasif atau kerangka dan alat gerak aktif atau otot. Dalam istilah sehari-hari otot itu disebut urat daging atau daging, dimasukkan dalam golongan zat makanan. Tetapi bila perkataan “otot” dipakai, yang dimasukkan ialah alat gerak sebagai bagian tubuh. Otot ini dapat menggerakkan tulang terhadap tulang, kulit biji mata, dinding usus, dan pembuluh darah.
 
Kita mengenal ada tiga macam otot, yaitu:
1) Otot polos (otot tidak bergaris, otot licin, atau otot tak sadar
2) Otot lurik (otot seranlintang, otot bergaris, otot kerangka atau otot sadar)
3) Otot jantung
 
Berikut ini akan kita bahas satu per satu otot-otot tersebut.
 
1) Otot polos
 
Otot polos terdiri dari sel-sel otot polos. Sel otot ini bentuknya seperti gelendong, di bagian tengah terbesar dan kedua ujungnya meruncing. Otot polos memiliki serat yang arahnya searah dengan panjang sel disebut miofibril. Serat miofibril terdiri dari miofilamen dan masing-masing miofilamen terdiri dari protein otot yaitu aktin dan miosin.
 
Sel otot polos dilapisi oleh selaput yang disebut sarkolema dan protoplasmanya disebut sarkoplasma. Otot polos memiliki inti, letaknya di tengah dengan miofibril yang homogen, panjangnya 15-500 mikron dengan diameter 20 mikron. Otot polos merupakan otot tak sadar, karena bekerja di luar kesadaran kita, dan dipengaruhi oleh susunan saraf otonom.
 
Otot polos bergerak secara lambat dan teratur, dan tidak cepat lelah. Walaupun kita tidur, otot polos masih mampu bekerja. Otot polos terdapat pada dinding alat-alat tubuh dalam, misalnya pada dinding usus, dinding pembuluh darah, pembuluh limfe, dinding saluran pencernaan, trahea dan cabang tenggorok, pada iris dan muskulus siliaris mata, otot polos dalam kuit, saluran kelamin, dan saluran eskresi.
 
Bagaimana cara kerja otot polos?
 
Bila otot polos berkontraksi, maka bagian tengahnya membesar dan otot menjadi pendek. Kerutan itu terjadi lambat. Bila otot itu mendapat suatu rangsang, maka reaksi terhadap rangsang berasal dari susunan saraf tak sadar (otot involunter). Oleh karena itu, otot polos tidak berada di bawah pengaruh kehendak. Jadi, bekerjanya di luar kesadaran kita.
 
2) Otot lurik
 
Sel-sel otot lurik berbentuk silindris atau seperti tabung dan berinti banyak. Letaknya di pinggir, panjangnya 2,5 cm dan diameternya 50 mikron. Sel otot lurik ujung selnya tidak menunjukkan batas yang jelas dan miofibril tidak homogen, akibatnya tampak adanya serat-serat lintang.
 
Otot lurik dibedakan menjadi tiga macam, yaitu: otot rangka, otot kulit, dan otot lingkar. Otot-otot rangka mempunyai hubungan dengan tulang dan berfungsi menggerakkan tulang. Otot ini bila dilihat di bawah mikroskop, maka tampak susunannya berupa serabut-serabut panjang yang mengandung banyak inti sel, dan tampak adanya garis-garis terang diseling gelap yang melintang.
 
Otot-otot kulit seperti yang terdapat pada roman muka termasuk otot lurik, berada di bawah kehendak kita. Perlekatannya pada tulang dan kulit, tetapi ada juga yang terdapat dalam kulit seluruhnya. Otot-otot yang merupakan lingkaran disebut otot lingkar, misalnya otot yang mengelilingi mulut dan mata.
 
Bagaimana cara kerja otot lurik?
 
Bila otot lurik berkontraksi, maka menjadi pendek dan setiap serabut turut bergerak dengan berkontraksi. Otot-otot jenis ini hanya berkontraksi jika dirangsang oleh rangsang saraf sadar (otot volunter). Kerja otot lurik adalah bersifat sadar, karena itu disebut otot sadar, artinya bekerjanya menurut kemauan atau perintah otak. Reaksi kerja otot lurik terhadap rangsang cepat, tetapi tidak tahan kelelahan.
 
3) Otot jantung
 
Otot jantung merupakan otot istimewa. Otot ini bentuknya seperti otot lurik. Perbedaannya ialah bahwa serabutnya bercabang dan bersambung satu sama lain, berciri merah khas dan tidak dapat dikendalikan kemauan, kontraksi tidak dipengaruhi saraf, fungsi saraf hanya untuk mempercepat atau memperlambat kontraksi, karena itu disebut otot tak sadar.
 
Otot jantung ditemukan hanya pada jantung (kor), mempunyai kemampuan khusus untuk mengadakan kontraksi otomatis dan gerakan tanpa tergantung pada ada tidaknya rangsangan saraf. Cara kerja otot jantung ini disebut miogenik, yang membedakannya dengan neurogenik.