Kelenjar Ludah dan Pencernaan di dalam Rongga Mulut

ASTALOG.COM – Agar sari makanan yang terdapat dalam makanan berguna bagi tubuh, maka makanan itu harus dicerna terlebih dahulu. Proses pencernaan berlangsung di dalam saluran pencernaan makanan. Proses tersebut dimulai di rongga mulut. Di dalam rongga mulut makanan dipotong-potong oleh gigi seri dan dikunyah oleh gigi geraham, sehingga makanan menjadi bagian-bagian yang lebih kecil. Proses pencernaan makanan semacam ini disebut pencernaan mekanik.
 
Walaupun zat makanan telah dilumatkan atau dihancurkan di dalam rongga mulut tetapi belum dapat diserap oleh dnding usus halus. Karena itu, makanan harus diubah menjadi sari makanan yang mudah larut. Dalam proses ini diperlukan beberapa enzim pencernaan yang dikeluarkan oleh kelenjar pencernaan. Pencernaan dengan bantuan enzim disebut pencernaan kimiawi.
 
Pada saat ini, secara khusus akan kita bahas mengenai kelenjar ludah dan pencernaan di dalam rongga mulut.
Dalam rongga mulut terdapat tiga kelenjar ludah yang besar, yaitu:
 
a. Kelenjar parotis, terletak di sebelah bawah dengan daun telinga di antara otot pengunyah dengan kulit pipih. Cairan ludah hasil sekresinya dikeluarkan melalui dektus stensen ke dalam rongga mulut melalui satu lubang di hadapan gigi molar kedua atas.
 
b. Kelenjar sublingualis, terletak di bawah lidah, salurannya (duktus rinivus) menuju lantai rongga mulut.
 
c. Kelenjar submandibularis, terletak lebih ke belakang dan ke samping dari kelenjar sublingual. Salurannya (duktus wharton) menuju ke lantai rongga mulut di belakang gigi seri pertama.
 
Kecuali itu, selaput lendir rongga mulut mengandung kelenjar kecil lainnya disebut kelenjar bukkal. Semua kelenjar di atas menghasilkan air ludah (saliva) untuk membasahi rongga mulut dan membasahi makanan. Kira-kira 1600 cc saliva disekresikan setiap hari. Lebih dari 99% saliva terdiri dari air, sisanya terdiri dari garam, urea, lendir, bikarbonat, lisozim (enzim penghancur bakteri), dan amilase (ptialin).
 
Saliva yang ditelan akan diabsorpsi kembali. Seseorang yang kekurangan air di dalam tubuhnya akan mengurangi sekresi air ludah sehingga rongga mulut mengering dan akan terasa haus. Rangsangan parasimpatis, adanya makanan di rongga mulut, membaui makanan, melihat, memikirkan makanan, suara memasak dapat merangsang pengeluaran air ludah.
 
Ada dua jenis pencernaan di dalam rongga mulut, yaitu:
 
a. Pencernaan mekanis, yaitu pengunyahan dengan gigi, pergerakan otot-otot lidah dan pipi untuk mencampur makanan dengan air ludah sehingga terbentuklah suatu bolus yang agak bulat untuk ditelan.
 
b. Pencernaan kimiawi, yaitu pemecahan zat pati (amilum) oleh ptialin (suatu amilase) menjadi maltosa. Suatu bukti ialah bila kita mengunyah nasi (zat pati), lama kelamaan akan terasa sedikit manis. Ptialin bekerja di rongga mulut (pH 6,3 – 6,8) dan masih bekerja di dalam lambung untuk mencernakan zat pati kira-kira 15 menit sampai asam lambung menurunkan pH sehingga ptialin tidak bekerja lagi.