Orbit dan Rotasi Planet Venus

ASTALOG.COM – Venus adalah planet terdekat kedua dari Matahari setelah Merkurius, sekaligus sebagai planet yang tidak memiliki satelit alami sebagaimana halnya Merkurius. Planet Venus mengorbit Matahari selama sekitar 224,7 hari Bumi. Venus diselimuti oleh lapisan buram yang terdiri dari awan asam sulfat yang sangat reflektif, sehingga permukaannya tidak dapat dilihat dari luar angkasa.

Meskipun begitu, dalam mitologi Romawi, Venus dilambangkan sebagai dewi cinta dan kecantikan. Tidak heran sebab di malam hari, Venus memiliki penampakan yang cerah setelah bulan. Dengan magnitudo yang tampak sebesar -4.6, akan menghasilkan penampakan bayangan yang cukup cerah di langit malam. Kecerahan maksimal planet ini bisa dilihat segera sebelum matahari terbit atau setelah matahari terbenam, sehingga Venus sering pula disebut sebagai Bintang Fajar atau Bintang Senja.

 

Berdasarkan pengamatan yang telah dilakukan sejumlah ilmuwan, Venus dikatakan sebagai “planet saudara Bumi” mengingat ukuran, gravitasi, dan komposisinya yang mirip. Lagi-lagi karena Venus merupakan planet yang terdekat dengan Bumi dan ukurannya paling mendekati Bumi. Meskipun begitu, dalam hal lain, planet ini sangat berbeda dari Bumi. Hal ini bisa dilihat dari tekanan atmosfernya yang bisa mencapai hingga 92 kali lebih besar daripada Bumi. Dengan suhu rata-rata sebesar 735°K (462°C; 863°F), Venus merupakan planet terpanas di Tata Surya.

PELAJARI:  Manfaat Kelapa Sawit

ORBIT DAN ROTASI PLANET VENUS

  • Venus mengorbit Matahari dari jarak 072 AU (1.08×1010 km; 6.7×109 mi) dengan periode orbit selama 224,65 hari.
  • Walaupun semua orbit planet berbentuk elips, orbit Venus hampir melingkar, dengan eksentrisitas lebih rendah dari 0,01.
  • Setiap 584 hari, terjadi konjungsi inferior, yaitu ketika Venus berada di antara Bumi dan Matahari sehingga Venus berada pada jarak rata-rata terdekat dari Bumi, yaitu 41 juta km.
  • Venus dapat mendekati Bumi hingga pada jarak 38,2 juta km.
  • Akibat berkurangnya eksentrisitas orbit Bumi, jarak minimal Venus diperkirakan akan membesar dalam puluhan ribu tahun.
  • Semua planet di Tata Surya mengorbit Matahari dengan arah melawan jarum jam, namun tidak halnya dengan Venus yang berotasi searah jarum jam setiap 243 hari Bumi. Ini merupakan rotasi terlambat di Tata Surya, di mana hari sideris Venus (243 hari) berlangsung lebih lama daripada tahun Venus (224,7 hari Bumi).
  • Khatulistiwa Venus berotasi dengan kecepatan 65 km/h (40 mph), sementara kecepatan rotasi Bumi di khatulistiwa adalah 1,670 km/h (1,040 mph).
  • Rotasi Venus melambat 6,5 menit per hari sideris Venus semenjak wahana Magellan mengunjungi planet tersebut 16 tahun yang lalu.
  • Akibat rotasi Venus yang unik, panjang hari matahari di Venus lebih pendek daripada hari siderisnya, yaitu 116,75 hari Bumi, sehingga satu tahun Venus sama dengan 1,92 hari (Matahari) Venus. Bagi pengamat di permukaan Venus, Matahari akan terbit di barat dan tenggelam di timur.
  • Periode rotasi Venus mungkin merupakan keadaan setimbang antara penguncian pasang surut dengan gravitasi Matahari, yang cenderung memperlambat rotasi, dan gelombang atmosfer yang dihasilkan dari pemanasan atmosfer Venus oleh matahari.
PELAJARI:  Ciri-ciri Ras Negroid
 

MENGAPA VENUS TIDAK MEMILIKI SATELIT ALAMI?

Sebelumnya, pada abad ke-17, Giovanni Cassini melaporkan keberadaan satelit yang mengelilingi Venus yang dinamai Neith. 200 tahun kemudian, terdapat berbagai laporan pengamatan. Namun, satelit semacam itu tidak sungguh ada dan sebagian besar ternyata merupakan bintang di kejauhan.

Sementara itu, model Tata Surya awal yang dibuat oleh Alex Alemi dan David Stevenson di California Institute of Technology menunjukkan bahwa Venus mungkin pernah memiliki 1 satelit yang terbentuk dari peristiwa tubrukan besar miliaran tahun yang lalu. Sekitar 10  juta tahun kemudian, tubrukan lain mengubah arah putaran Venus dan akibatnya satelit Venus secara perlahan terdeselerasi secara pasang surut hingga akhirnya bertubrukan dengan Venus.

Dari sini dapat diketahui bahwa Venus tidak memiliki satelit alami karena terjadinya tubrukan besar miliaran tahun yang lalu.