Arti Tut Wuri Handayani

ASTALOG.COM – Makna dan arti Tut Wuri Handayani terdiri dari 3 kalimat ungkapan atau slogan yang dibut oleh bapak pendidikan kita sekaligus Pahlawan nasional Ki Hajar Dewantara.

Kalimat ini sering kita dengar pada waktu sekolah atau bisa dilihat pada sebuah gambar/logo Tut wuri Handayani. Meski kalimat ini terlihat sederhana sebenarnya tersimpan makna mendalam sebagai sebuah ungkapan penting dari sebuah keteladanan bagi seorang pendidik atau pemimpin baik moral maupun semangat bagi anak didiknya.

 

Semboyan “Tut wuri handayani”, atau aslinya: ing ngarsa sung tulada, ing madya mangun karsa, tut wuri handayani. Arti dari semboyan ini adalah: tut wuri handayani (dari belakang seorang guru harus bisa memberikan dorongan dan arahan), ing madya mangun karsa (di tengah atau di antara murid, guru harus menciptakan prakarsa dan ide), dan ing ngarsa sung tulada (di depan, seorang pendidik harus memberi teladan atau contoh tindakan yang baik).

PELAJARI:  Pendiri Palang Merah Indonesia

Sehingga Tercipta kalimat :
Di Depan, Seorang Pendidik harus memberi Teladan atau Contoh Tindakan Yang Baik, Di tengah atau di antara Murid, Guru harus menciptakan prakarsa dan ide, Dari belakang Seorang Guru harus Memberikan dorongan dan Arahan.

 

Sejarah Tut Wuri Handayani
Siapapun orangnya jika kembali mengingat sejarah awal mula pendidikan di Indonesia, maka kita akan langsung mengingat satu pejuang bangsa, juga sebagai bapak pendidikan Indonesia, yaitu Ki Hajar dewantara bersama Taman Siswanya di jaman dahulu kala. Salah satu tujuan dibuatnya Lembaga pendidikan tersebut adalah bertujuan guna membuat budaya tanding kepada pendidikan kolonial di masa tersebut. Selian itu, masalah pendidikan ada maksud tertentu dan terpenting, yaitu menyadarkan kepada bangsa ini dari keterjajahan oleh bangsa penjajah, baik dijajah secara fisik dan budaya.

Sejarah singkat siapa orang yang pertama kali mencetuskan semboyan Tut Wuri Handayani pastinya dia adalah Ki Hajar Dewantara. Pertama kali yang mendirikan Taman Siswa, pada tanggal 3 Juli 1922 silam, dimana di Taman siswa tersebut ada sekitar 7 pasal asas yang dijadikan sebagai pedoman bagi semua Taman Siswa yang ada di tanah air sampai sekarang ini. Raden Soewardi Soerjaningrat adalah nama asli Ki Hajar Dewantara, yang pertama kali mengucapkan dan membuat semboyan Tut Wuri Handayani.

PELAJARI:  Apa yang Dimaksud Dengan Model Atom Bohr?

Lambang atau Logo Tut Wuri Handayani
Hampir kebanyakan orang akan menyebutnya sebagai Tutwuri Handayani yang aslinya adalah Lambang dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan sesuai adanya Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan NO. 0398/M/1977 tertanggal 6 September 1977, dengan perincian arti lambang sebagai berikut :

1. Logo Bidang Segi Lima (warna Biru Muda)
Artinya, menggambarkan alam kehidupan dari Pancasila.

2. Logo Semboyan Tut Wuri Handayani
Dipakai Ki Hajar Dewantara pada pelaksanaan di sistem pendidikannya. Dengan arti penghargaan juga penghormatan kita kepada almarhum Ki Hajar Dewantara yang hari lahirnya sudah dijadikan Hari Pendidikan Nasional.

3. Logo Belencong Menyala Bermotif Garuda
Artinya sebagai lampu yang bisa membuat pertunjukan menjadi semakin hidup. dan arti Burung Garudaadalah sebuah gambaran sifat dinamis, gagah perkasa, juga mampu dan berani mandiri mengarungi luasnya angkasa.

PELAJARI:  Jelaskan Pengertian Organisasi, Disorganisasi, dan Reorganisasi?

4. Logo Buku
Artinya, jika buku itu adalah sumber untuk semua jenis ilmu yang bisa bermanfaat untuk kehidupan manusia.

5. Logo Warna
Warna putih di ekor juga sayap garuda lalu buku artinya suci, bersih tanpa adanya pamrih. Warna kuning emas di api yang menyala, artinya keagungan dan keluhuran dari sebuah pengabdian. Warna biru muda di bidang segi lima artinya jiwa pengabdian yang tidak akan kunjung putus dengan mempunyai pandangan hidup yang sangat mendalam.