Masalah yang Sering Terjadi pada Gigi Bungsu

ASTALOG.COM – Kita sering mendengar istilah Gigi Bungsu. Ya, gigi bungsu adalah gigi geraham ketiga yang muncul pada usia sekitar 18-30 tahun. Gigi bungsu termasuk dalam kategori struktur vestigial, yaitu struktur yang fungsi awalnya menjadi hilang atau berkurang sejalan dengan evolusi.

Banyak ahli berpendapat bahwa perubahan jenis makanan pada manusia modern dari mentah menjadi dimasak membuat makanan lebih lunak. Selain itu, pemeliharaan gigi modern mengalami kemajuan pesat. Akibatnya kerusakan pada gigi berkurang. Kehadiran gigi bungsu yang diperkirakan dapat membantu bila ada geraham lain yang tanggal menjadi tidak berguna, hal ini menjadi masalah bagi kebanyakan orang.

 

MASALAH YANG SERING TERJADI PADA BUNGSU

1. Gigi yang Tumbuh Berdesakan

 

Karena gigi bungsu tumbuh paling akhir, kadang-kadang rahang tidak memiliki tempat yang cukup untuk gigi bungsu tumbuh dengan wajar. Akibatnya gigi bungsu mendesak gigi geraham yang berada di depannya. Hal ini akan mengakibatkan sakit pada gigi. Masalah ini umumnya diatasi dengan mencabut gigi bungsu yang baru tumbuh. Bila gigi bungsu menempati posisi yang sulit untuk dicabut, yang dicabut adalah gigi geraham yang terdesak sehingga gigi bungsu mendapat tempat yang cukup untuk tumbuh.

PELAJARI:  Ketentuan Mengenai Irian Barat dalam KMB

2. Gigi yang Tidak Muncul Sempurna pada Gusi

Terkadang gigi bungsu tidak muncul dengan sempurna pada gusi. Gusi yang menutupi gigi dapat menyebabkan penumpukan sisa makanan dan bakteri yang dapat menyebabkan infeksi dan sakit pada gigi. Pada beberapa kasus, gigi bungsu dapat tumbuh secara vertikal yang menyebabkan sulitnya proses pencabutan.

PENGOBATAN UNTUK MASALAH YANG DITIMBULKAN GIGI BUNGSU

Saat ini, pencabutan merupakan solusi terbaik untuk mengatasi masalah yang ditimbulkan oleh kehadiran gigi bungsu. Sebelum dicabut, gigi umumnya akan difoto terlebih dahulu dengan sinar X untuk mengetahui bentuk, posisi dan kedalaman gigi. Pencabutan gigi bungsu biasanya dilakukan dengan pembiusan lokal, namun kadang-kadang juga dilakukan dengan bius total. Walaupun tergolong operasi kecil, pencabutan gigi bungsu sebaiknya dilakukan secara profesional oleh dokter gigi, mengingat komplikasi yang mungkin timbul saat dan setelah pencabutan. Untuk mempercepat proses penyembuhan setelah pencabutan, maka lakukan hal-hal berikut ini:

  1. Usahakan beristirahat sepanjang hari dan tidak mengerjakan pekerjaan berat.
  2. Hindari merokok. Bila memungkinkan selama proses penyembuhan (3-4 hari), minimal selama 24 jam setelah operasi.
  3. Hindari berkumur atau menggosok gigi selama 24 jam setelah operasi
  4. Setelah 24 jam, kebersihan daerah operasi dapat dijaga dengan berkumur air hangat bergaram (1 sendok teh garam untuk 1 gelas air) minimal 4 kali sehari.
  5. Berkumurlah dengan hati-hati karena tekanan dapat menyebabkan lubang bekas operasi terbuka lagi dan terjadi pendarahan.
  6. Setelah 24 jam, menggosok gigi dapat dilakukan dengan hati-hati, terutama di daerah operasi.
  7. Bila diberi obat penahan sakit dan antibiotik, minumlah sesuai petunjuk dokter. Antibiotik harus dihabiskan walaupun gigi sudah tidak terasa sakit. Sebaliknya, obat penahan sakit dapat dihentikan bila sakit mereda.
  8. Makan dan minumlah seperti biasanya. Hindari berdiet, karena makan dan minum yang cukup sangat penting untuk proses penyembuhan.
  9. Hindari minum menggunakan sedotan karena tekanannya dapat melepaskan gumpalan darah pada lubang operasi.
  10. Hindari minuman bersoda karena busanya diperkirakan dapat melepaskan gumpalan darah pada lubang operasi. Minuman jus buah terutama jeruk sangat disarankan.
    Makan tambahan vitamin C dianjurkan.
  11. Untuk menghindari pembengkakan, setelah operasi rahang sebaiknya dikompres dengan es atau air dingin.
  12. Tempelkan kompres dingin selama 15 menit, diselingi 10 menit tanpa kompres, diulang sampai saat istirahat malam.
  13. Pada hari-hari setelah hari operasi, rahang dapat dikompres dengan kompres hangat, untuk menstimulasi peredaran darah di daerah gigi bungsu yang dapat mempercepat penyembuhan.
PELAJARI:  Jenis-Jenis Protektorat