Bentuk-bentuk Nasionalisme

ASTALOG.COM – Nasionalisme adalah suatu paham yang menciptakan dan mempertahankan kedaulatan sebuah negara dengan mewujudkan satu konsep identitas bersama untuk sekelompok manusia yang mempunyai tujuan atau cita-cita yang sama dalam mewujudkan kepentingan nasional. Selain itu, nasionalisme bisa juga diartikan sebagai rasa ingin mempertahankan negaranya, baik dari gangguan internal maupun eksternal.

Ikatan nasionalisme biasanya tumbuh di tengah masyarakat saat pola pikirnya mulai merosot. Ikatan ini terjadi saat manusia mulai hidup bersama dalam suatu wilayah tertentu dan tak beranjak dari situ. Saat itu, naluri mempertahankan diri sangat berperan dan mendorong mereka untuk mempertahankan negerinya, tempatnya hidup dan menggantungkan diri.

 

BENTUK-BENTUK NASIONALISME

Nasionalisme dapat menonjolkan dirinya sebagai sebagian paham negara atau gerakan (bukan negara) yang populer berdasarkan pendapat warganegara, etnis, budaya, keagamaan dan ideologi. Kategori tersebut lazimnya berkaitan dan kebanyakan teori nasionalisme mencampuradukkan sebagian atau semua elemen tersebut. Adapun bentuk-bentuk dari nasionalisme antara lain:

  1. Nasionalisme Kewarganegaraan (nasionalisme sipil) adalah sejenis nasionalisme di mana negara memperoleh kebenaran politik dari penyertaan aktif rakyatnya, yaitu “kehendak rakyat”serta “perwakilan politik”. Teori ini mula-mula dibangun oleh Jean-Jacques Rousseau dan menjadi bahan-bahan tulisan.
  2. Nasionalisme Etnis adalah sejenis nasionalisme di mana negara memperoleh kebenaran politik dari budaya asal atau etnis sebuah masyarakat. Dibangun oleh Johann Gottfried von Herder, yang memperkenalkan konsep Volk (bahasa Jerman untuk “rakyat”).
  3. Nasionalisme Romantik (nasionalisme organik/nasionalisme identitas) adalah lanjutan dari nasionalisme etnis di mana negara memperoleh kebenaran politik secara semula jadi (“organik”) hasil dari bangsa atau ras; menurut semangat romantisme. Nasionalisme romantik juga bergantung pada perwujudan budaya etnis yang menepati idealisme romantik; dimana kisah tradisi telah direka untuk konsep nasionalisme romantik. Misalnya “Grimm Bersaudara” yang merupakan karya Herder menjadi koleksi kisah-kisah yang berkaitan dengan etnis Jerman.
  4. Nasionalisme Budaya adalah sejenis nasionalisme dimana negara memperoleh kebenaran politik dari budaya bersama dan bukannya “sifat keturunan” seperti warna kulit, ras dan sebagainya. Contoh: rakyat Tionghoa yang menganggap negara adalah berdasarkan kepada budaya. Unsur ras telah dibelakangkan di mana golongan Manchu serta ras-ras minoritas lain masih dianggap sebagai rakyat negara Tiongkok. Kesediaan Dinasti Qing untuk menggunakan adat istiadat Tionghoa membuktikan keutuhan budaya Tionghoa. Malah banyak rakyat Taiwan menganggap diri mereka nasionalis Tiongkok sebab persamaan budaya mereka tetapi menolak RRT karena pemerintahan RRT berpaham komunisme.
  5. Nasionalisme Kenegaraan adalah variasi nasionalisme kewarganegaraan yang selalu digabungkan dengan nasionalisme etnis. Contoh: paham Nazisme, nasionalisme Turki kontemporer, Franquisme sayap-kanan di Spanyol, sikap ‘Jacobin‘ terhadap unitaris dan golongan pemusat negeri Perancis, nasionalisme masyarakat Belgia, dan nasionalis Basque atau Korsika.
  6. Nasionalisme Agama adalah sejenis nasionalisme dimana negara memperoleh legitimasi politik dari persamaan agama. Walaupun begitu, biasanya nasionalisme agama tercampur dengan nasionalisme etnis. Misalnya di Irlandia, dimana semangat nasionalisme bersumber dari persamaan agama mereka yaitu Katolik. Sementara itu nasionalisme di India seperti yang diamalkan oleh pengikut partai BJP bersumber dari agama Hindu.