Bagaimana Suatu Bahasa Bisa Terbentuk?

ASTALOG.COM – Peranan penting bahasa bagi manusia selain sebagai media untuk mengekspresikan diri, perasaan, pikiran, keinginan serta kebutuhannya, baik sebagai makhluk pribadi maupun sosial, serta sebagai alat integrasi dan adaptasi sosial antar manusia dalam mengembangkan peradabannya. Orang menggunakan bahasa sebagai alat komunikasi dalam aktifitasnya di masyarakat. Sifat komunikasi yaitu komunikasi verbal atau komunikasi yang dijalin secara lisan maupun tulisan dan komunikasi non verbal yang dijalin dengan bahasa isyarat maupun simbol-simbol.

Dalam melakukan komunikasi verbal, bahasa merupakan sesuatu hal yang penting.begitu pun dipandang dari segi apa pun,bahasa memiliki kedudukan dan mendasar karena dengan memiliki kemampuan berbahasa kita memahami pemaknaan pesan yang disampaikan dengan orang lain.dan akhirnya mampu memgoperasikannya sebagai kebutuhan dasar manusia karena pada dasarnya manusia adalah mahluk social yang harus hidup berdampingan sesamanya.

 

Bahasa tidak henti-hentinya menjadi perhatian para ilmuwan sejak dahulu kala. Sebab, bahasa memiliki posisi sentral bagi kehidupan manusia. Melalui bahasa, ilmu pengetahuan berkembang. Bahkan peradaban berkembang juga karena bahasa.

PELAJARI:  Bagaimana Proses Hemodialisis?

Melalui bahasa, manusia tidak saja ingin menyampaikan pemahaman kepada orang lain, tetapi juga ingin dipahami oleh orang lain. Begitu sentralnya posisi bahasa bagi manusia, maka tidak berlebihan jika dikatakan bahasa adalah pusat memahami dan pemahaman manusia.

 

Mengenai evolusi bahasa terbentuk berdasarkan dua pandangan yang pertama melihat bahasa sebagai ciri unik manusia,maksudnya adalah kemampuan yang timbul akibat sampingan otak manusia yang semakin menbesar, dalam hal ini bahasa dianggap baru muncul dalam tempo singkat baru-baru ini, ketika ambang kognitif terlampui.pandangan kedua menegaskan, bahwa lisan berevolusi lewat seleksi alam atas beragam kemampuan pada leluhur bukan manusia, tetapi tidak terbatas pada komunikasi, inti dari pandangan kedua ini adalah bahwa perkembangan anatomi manusia sangat berpengaruh pada kemampuan berbahasa bahasa lisan. Kemampuan berbahasa tidak muncul sekaligus sehingga kita bertanya-tanya keunggulan apakah yang diberikan bahasa yang belum berkembang kepada leluhur kita. Jawaban yang mencolok adalah bahwa bahasa semacam itu memberi cara berkomunikasi yang efisien, kemampuan ini tentunya bermanfaat bagi kita.

PELAJARI:  Ideologi Terbuka dan Ideologi Tertutup

Bahasa membantu manusia memiliki pedoman yang sama dalam menginterprestasikan lingkungannya atau dengan kata lain membantu manusia menyusun kebudayaan sebagai pedoman hidupnya,karena bahasa tejadi akibat tindak yang berulang-ulang dalam masyarakat hal ini dinilai memiliki fungsi berkelanjutan bagi kebudayaannya.

Asal Usul Bahasa

Berbicara tentang asal usul bahasa, kita berhadapan dengan suatu aspek kajian yang paling banyak dipertentangkan.bagaimana sesungguhnya asal-usul bahasa, belum ada yang memuaskan, seperti dilansir dari laman Andrameda.blogspot.co.id.

Karena itu, di antara para penyelidik tentang genealogi keberbahasaan manusia, masih sulit untuk dicapai kesepakatan tunggal yg bersifat final. Begitu muncul pertanyaan “Bagaimana mulanya bahasa itu lahir?,” kita Akan bersinggungan dengan banyak teori yg saling kontradiktif Masing-masing teori mencoba menjelaskan secara spesifik tentang asal bahasa. Beberapa teori dan pendapat itu memilih jawaban yg beragam.

PELAJARI:  Fungsi Usus Buntu

Bahkan karena terlalu sulitnya sumber-sumber yg bisa menjelaskan secara akurat tentang asal-usul bahasa, pada tahun 1866 masyarakat linguis Perancis sempat melarang mendiskusikan subjek tersebut, karena hal itu dianggap hanya spekulasi yg sama sekali tidak berarti.membicarakan asal bahasa, menurut mereka sebuah pertentangan yg sia-sia.

Penyelidikan Antropologi telah membuktikan bahwa kebanyakan kebudayaan primitif menyakini tentang adanya keterlibatan Dewa atau Tuhan dalam permulaan sejarah berbahasa mereka. Pada penciptaannya, manusia dikaruniai kemampuan berbahasa sebagai anugerah Ilahi.