Jepang Menjajah Indonesia Tahun?

ASTALOG.COM – Dilansir dari wikipedia, Masa pendudukan Jepang di Indonesia dimulai pada tahun 1942 dan berakhir pada tanggal 17 Agustus 1945 seiring dengan Proklamasi Kemerdekaan Indonesia oleh Soekarno dan M. Hatta atas nama bangsa Indonesia.

Pada Mei 1940, awal Perang Dunia II, Belanda diduduki oleh Jerman Nazi. Hindia Belanda mengumumkan keadaan siaga dan pada Juli mengalihkan ekspor untuk Jepang ke Amerika Serikat dan Inggris. Negosiasi dengan Jepang yang bertujuan untuk mengamankan persediaan bahan bakar pesawat gagal pada Juni 1941, dan Jepang memulai penaklukan Asia Tenggara di bulan Desember tahun itu. Pada bulan yang sama, faksi dari Sumatra menerima bantuan Jepang untuk mengadakan revolusi terhadap pemerintahan Belanda.

 

Pasukan Belanda yang terakhir dikalahkan Jepang pada Maret 1942. Pengalaman dari penguasaan Jepang di Indonesia sangat bervariasi, tergantung di mana seseorang hidup dan status sosial orang tersebut. Bagi yang tinggal di daerah yang dianggap penting dalam peperangan, mereka mengalami siksaan, terlibat perbudakan seks, penahanan sembarang dan hukuman mati, dan kejahatan perang lainnya. Orang Belanda dan campuran Indonesia-Belanda merupakan target sasaran dalam penguasaan Jepang.

PELAJARI:  Perbedaan Bunga Sempurna dan Bunga Tidak Sempurna

Selama masa pendudukan, Jepang juga membentuk persiapan kemerdekaan yaitu BPUPKI (Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia) atau 独立準備調査会 (Dokuritsu junbi chōsa-kai?) dalam bahasa Jepang. Badan ini bertugas membentuk persiapan-persiapan pra-kemerdekaan dan membuat dasar negara dan digantikan oleh PPKI yang bertugas menyiapkan kemerdekaan.

 

Latar Belakang yang Mendasari Penjajahan Jepang di Indonesia

Pada tahun 1941, pasukan Jepang melihat bahwa Amerika, Inggris, dan Belanda harus diperangi bersamaan, apalagi karena Amerika melakukan embargo minyak yang amat mereka butuhkan. Pada tahun itu, Admiral Isoroku Yamamoto mengembangkan strategi perang untuk melakukan dua operasi besar-besaran. Operasi pertama adalah operasi yang dikenal sebagai salah satu penyerangan yang terbesar dalam sejarah Perang Dunia II, penyerangan terhadap basis Armada Pasifik Amerika Pearl Harbor yang terletak di kepulauan Hawaii. Operasi kedua merupakan penyerangan atas Filipina dan Malaya atau Singapura yang kemudian berlanjut ke Jawa.

PELAJARI:  Ledakan Bom Atom di Hiroshima

Minggu pagi tanggal 7 Desember 1941 Jepang melancarkan seranggan rahasia ke Pearl Harbor, ratusan pesawat pembom dan pesawat tempur Jepang diberangkatkan dalam dua gelombang. Penyerangan ini berhasil mencederai daya tempur dan menewaskan ribuan serdadu Amerika. Namun, tiga kapal induk Amerika Serikat selamat karena tidak sedang berada di Pearl Harbor saat serangan berlangsung. Esoknya, pada tanggal 8 Desember 1941, dewan kongres Amerika Serikat mengeluarkan pernyataan perang terhadap Jepang yang menjadi langkah awal mereka untuk ikut terlibat pada Perang Dunia Kedua.

Penyerangan tadi bagi pasukan Jepang hanyalah permulaan, karena pada bulan Januari sampai dengan bulan Februari di tahun 1942, Jepang berhasil menduduki Filipina, Tarakan, Balikpapan, Pontianak, Samarinda dan penaklukan terhadap Palembang dilakukan paling akhir. Untuk melawan pasukan Jepang, sebuah komando gabungan yang diberi nama ABDACOM atau American British Dutch Australian Command dibentuk oleh pasukan Sekutu di Bandung dengan Jenderal Sir Archibald Wavell sebagai pemimpinnya. Pada tanggal 5 Maret 1942, Batavia berhasil ditaklukan oleh Jepang dan Belanda secara resmi menyerah pada tanggal 8 Maret 1942. Kejadian ini menandai awal sejarah penjajahan Jepang di Indonesia.

PELAJARI:  Mengenal Koperasi Indonesia

Meskipun tujuan awal mereka memang untuk menduduki Indonesia, pihak Jepang membuat propaganda untuk merebut hati rakyat pribumi. Slogan yang dikenal dengan semboyan 3A tersebut berbunyi “Jepang pemimpin Asia, Jepang cahaya Asia, Jepang pelindung Asia.”

Karena zaman Jepang merupakan pemerintahan militer, tentara Jepang merubah Indonesia menjadi tiga wilayah pengaturan, yaitu:

1. Tentara XVI bertugas untuk memerintah wilayah Jawa dan Madura dengan Jakarta sebagai pusatnya.

2. Tentara XXV ditugaskan untuk memerintah Sumatra dengan Bukittinggi sebagai pusatnya.

3. Armada Selatan II dengan wilayah yang terdiri dari Kalimantan sampai Sulawesi termasuk Nusa Tenggara, Maluku, Papua dengan Makassar sebagai pusatnya.