Ciri Negara Berkembang

ASTALOG.COM – Negara berkembang merupakan istilah yang umum digunakan untuk menjelaskan suatu negara dengan kesejahteraan material tingkat rendah. Karena belum ada definisi tetap tentang negara berkembang yang diakui secara internasional, tingkat pembangunan bisa saja bervariasi di dalam negara berkembang tersebut. Sejumlah negara berkembang memiliki standar hidup rata-rata yang tinggi. Menurut mantan Sekretaris Jenderal PBB, Kofi Annan, negara berkembang merupakan negara yang memperbolehkan seluruh warga negaranya menikmati hidup yang bebas dan sehat dalam lingkungan yang aman. Namun menurut Divisi Statistik PBB, menyatakan bahwa tidak ada konvensi resmi untuk penetapan negara atau wilayah “maju” dan “berkembang” dalam sistem PBB.

CIRI NEGARA BERKEMBANG

 

Suatu negara dikatakan sebagai negara berkembang apabila memiliki beberapa ciri berikut ini:

PELAJARI:  Mengpa Kerajaan Singasari Bermusuhan Dengan Kerajaan Mongol Di Cina?

1. Pendapatan Perkapita Masih Rendah

 

Menurut Bank Dunia, negara berkembang memiliki pendapatan menengah ke bawah yang berkisar antara 876 sampai 3,465 US Dollar. Namun, ada pula negara berkembang yang memiliki pendapatan menengah tinggi yang berkisar antara 3,466 sampai 10,275 US Dollar.

2. Sektor Primer Masih Menjadi Andalan dalam Perekonomian

Sektor-sektor primer masih menjadi andalan dalam menjalankan roda perekonomian di negara berkembang, khususnya kekayaan alam; seperti: pertanian, pertambangan, perikanan dan kehutanan. Di sisi lain, kegiatan industri pengolahan dan jasa masih sangat kurang. Hal ini bisa disebabkan karena rendahnya penguasaan teknologi produksi masa kini dan hanya mengandalkan cara-cara lama atau tradisional dalam mengolah sumber daya alam yang ada.

PELAJARI:  Struktur dan Klasifikasi Batuan Beku

3. Laju Pertumbuhan Penduduk yang Tinggi

Tingkat kelahiran bayi yang tinggi merupakan suatu keadaan nyata yang terjadi di negara berkembang. Komposisi penduduk sangat dipengaruhi dengan tingginya tingkat kelahiran di negara berkembang. Karena komposisi penduduk yang berusia kurang dari 15 tahun relatif sangat besar, otomatis hal ini akan menjadi beban bagi penduduk produktif.

4. Tingkat Pendidikan dan Kesehatan yang Masih Rendah

Rendahnya tingkat pendidikan dan kesehatan di negara berkembang terlihat dari terbatasnya fasilitas pendidikan dan kesehatan dalam upaya pembangunan sumber daya manusia. Dalam hal ini, pemerintah seringkali di cap sebagai kambing hitam karena belum mampu menyediakan fasilitas umum secara baik dan merata bagi seluruh warganya.

5. Akumulasi Modal Masih Terhitung Rendah

PELAJARI:  Dimulainya Otonomi Daerah di Indonesia

Akumulasi tabungan masyarakat merupakan salah satu sumber modal untuk masyarakat dalam menjalankan kegiatan investasi. Sayangnya, hal tersebut tidak didukung dengan tingkat pendapatannya yang tinggi di negara berkembang dan menyebabkan masyarakat sulit untuk mengumpulkan tabungan. Tak heran jika kekurangan modal sering menjadi penghalang dalam proses pembangunan di negara-negara berkembang. Sebagai jalan keluar, akhirnya negara berkembang meminjam modal ke negara maju. Pada akhirnya, aktivitas pinjam meminjam tersebut akan berakibat pada tingginya ketergantungan ekonomi terhadap negara maju.

6. Budaya Masyarakat yang Belum Maju

Dalam hal ini, kurangnya kedisiplinan dan profesionalitas dalam bekerja serta banyaknya contoh kasus pelanggaran seperti korupsi dan seringkali menghalalkan banyak cara (yang sebenarnya itu haram) dalam meraih keinginannya.