ASTALOG.COM – Anda pasti sering melihat atau mendengar dialog interaktif yang ditayangkan melalui televisi (TV), radio atau forum umum, bukan?
Sebuah dialog interaktif biasanya membahas topik yang sudah ditentukan sehingga jika kita ikuti dengan seksama maka kelihatan lebih fokus dibandingkan dengan proses dialog sehari-hari.
Nah, kali ini kita akan membahas secara lebih rinci pengertian dan definisi dari dialog interaktif itu sendiri, beserta ciri, unsur dan contoh dialog interaktif yang bisa Anda pelajari.
Pengertian Dialog Interaktif
Pengertian dialog Interaktif adalah agenda diskusi yang membahas sebuah topik yang sedang hangat di masyarakat yang dilakukan dengan mengundang orang yang ahli atau pakar dalam topik tersebut sebagai narasumber.
Dialog interaktif biasa dilakukan di televisi, radio, maupun forum umum, di mana dalam prosesnya seringkali melibatkan para pendengar untuk menanggapi isi pembicaraan dialog yang sedang berlangsung melalui sesi khusus.
Unsur-Unsur Dialog Interaktif
Serupa dengan sebuah berita, dialog interaktif juga mengandung sejumlah unsur penting yang membedakannya dengan dialog biasa, antara lain:
- What : Apa yang sedang dibicarakan?
- Who : Siapa yang terlibat dalam pembicaraan itu?
- When : Kapan dialog tersebut dilaksanakan?
- Where : Di mana dialog tersebut dilaksanakan?
- Why : Mengapa dialog tersebut diadakan?
- How : Bagaimana jalan dan hasil dialog tersebut?
Hal-Hal Yang Perlu Diperhatikan dalam Dialog Interaktif
Ketika Anda sedang mengikuti atau menyimak dialog interaktif, ada sejumlah hal penting yang perlu diperhatikan agar Anda tidak terlewatkan dari hal-hal penting yang sedang dibahas, yaitu:
- Tema Dialog, kita harus mengetahui topik apa yang sedang dibahas.
- Narasumber, narasumber yang menyampaikan topik harus memang benar-benar ahlinya.
- Pendapat Narasumber, kita harus memperhatikan pendapat narasumber, perhatikan apakah pendapat narasumber berdasarkan data dan fakta.
- Kesimpulan Dialog, hal-hal penting yang ada dalam dialog interaktif tersebut.
Memberi Komentar Dalam Dialog Interaktif
Setelah menyimak sebuah dialog interaktif, hal yang perlu diakukan adalah memberikan komentar. Nah, ada beberapa hal yang harus kita diperhatikan ketika hendak memberikan komentar, yaitu:
- Komentar yang diberikan sebaiknya bersifat objektif (tidak memihak)
- Harus disertai data dan fakta yang meyakinkan serta akurat
- Berisi alasan yang logis
Membuat Kesimpulan Dialog Interaktif
Tidak mudah membuat sebuah kesimpulan pada sebuah dialog interaktif, apalagi jika narasumbernya membahas hal-hal yang komplit dan umum. Karena itu, ada beberapa hal yang perlu dilakukan agar setidaknya bisa menarik beberapa poin penting setelah mengikuti dialog interaktif, antara lain:
- Perhatikan dialog tersebut. Jangan sampai fokus kita teralihkan dengan suatu hal yang tidak penting. Sebab, apabila satu bagian saja hilang, maka kita akan kehilangan informasi utuhnya.
- Ingatlah selalu 5 W + 1 H. Kita tidak perlu mengikuti apa yang disampaikan oleh pembicara dan moderator kata demi kata, namun ingatlah konsep 5 W + 1 H di dalam otak kita. Cemati dengan tepat apa yang mereka bahas, siapa yang terlibat, kapan berlangsungnya peristiwa, dimana tempat peristiwa, mengapa, dan bagaimana prosesnya. Apabila kita sudah menemukan jawaban dari pertanyaan-pertanyaan ini, maka kita sudah mempunyai kesimpulan dialog interaktif tersebut.
- Catat jawaban dari 5 W + 1 H tersebut. Tidak harus mencatatnya dengan kalimat yang utuh. Catat saja poin-poin pentingnya yang dapat dikembangkan menjadi satu paragraf nantinya.
Contoh Dialog Interaktif di Televisi
Berikut adalah cuplikan dialog interaktif di salah satu stasiun televisi nasional:
https://youtu.be/ZCRDVKU7hpY
Nama Acara : Kabar Tokoh
Stasiun TV : TV one
Pewawancara : Indiarto Priadi
Narasumber : Anies Baswedan
Topik : Pencalonan Gubernur Jakarta
Indiarto Priadi : “Tokoh Indonesia Mengajar, rektor dan pernah menjadi menteri. Sekarang kok pengen menjadi Gubernur. Apa proyek anda sebetulnya?”
Anies Baswedan : “Saya selalu berpegang membawakan misi, bukan cita-cita untuk posisi, karena saya percaya sekali kalau cara kita melihatnya itu cita-cita. Saya bercita-cita menjadi “x” begitu tercapai, selesai lah sudah”.
Indiarto Priadi : “Lalu apa cita-cita itu?”
Anies Baswedan : “Kalau saya membawanya misi. Saya ingin ikut dan kemarin kita jelas, ketika berbicara Indonesia Mengajar atau Paramadina, saya dari dulu memang terlibat dalam acara kemasyarakatan dan saya selalu percaya bahwa setiap kita punya tanggung jawab moral untuk terlibat dalam kegiatan publik termasuk kegiatan politik. Jadi ketika saya diundang untuk ikut mewarnai Jakarta, saya katakan siap.
Dan saya tidak memulai ini dengan keliling.. menawarkan tidak.. dan saya tidak pernah mengira juga berhenti tugas di kabinet. Sesudah itu saya jalan sana-sini banyak kegiatan, kemudian diundang untuk menjadi calon untuk dipertimbangkan. Saya katakan siap”.
Indiarto Priadi : “Jarak antara anda diberhentikan menjadi menteri sampai menjadi calon gubernur relatif pendek. Kata-kata diundang sebetulnya bisa menimbulkan arti bahwa jangan-jangan seorang Anies Baswedan memiliki sebuah misi yang kemudian misinya adalah menjadi seorang penguasa. Apa komentar anda?”
Anies Baswedan : “Pertama, ketika pergantian kabinet itu sendiri, siapa yang mengira saya akan dicukupkan tugasnya? Saya pun tidak tahu. Jadi saya ini mengalir aja mas. Allah itu Maha Mengatur bahwa saya bilang ini Tuhan itu bekerja dengan cara yang sangat misterius, saya nggak tau apa rencana dibalik ini semua.
Tapi saya percaya bahwa Allah akan mentakdirkan yang terbaik. Jadi ketika dicukupkan pasti ada rahasia dibalik itu yang kita tidak tahu, begitu juga dengan sekarang kita saya diundang mengikuti proses di gubernur”.
Demikianlah pembahasan seputar dialog interaktif, ciri-ciri dan karakteristik serta beberapa hal penting tentang dialog interaktif. Semoga bermanfaat.