Proses Pewarisan Budaya Masyarakat Tradisional dan Moderen

ASTALOG.COM – Budaya merupakan salah satu alat yang dilahirkan secara turun temurun oleh satu wilayah kepada masyarakat wilayah tersebut ke masyarakat penerusnya. Budaya merupakan salah satu yang wajib dilindungi dan tidak boleh diputuskan silsilahnya.

Di Indonesia sendiri budaya sudah cukup banyak berkembang serta berbagai daerah memiliki budaya dan keberagamannya masing-masing. Disini admin Astalog,com akan berbagi kepada teman Astalog.com mengenai proses pewarisan budaya masyarakat tradisional dan moderen.

 

Proses pewarisan kebudayaan berlangsung sejak individu masih anak-anak dan terus berlanjut hingga akhir hayatnya.

Dengan demikian, proses tersebut berlangsung secara terus-menerus karena kebudayaan selalu berubah sehingga individu akan terus belajar untuk menyesuaikan diri dengan perubahan kebudayaan tersebut.

PELAJARI:  Mengenal Lebih Jauh Hak Imunitas
 

1. Proses budaya masyarakat tradisional

Dalam masyarakat tradisional di mana pola pengasuhan anak masih dibebankan kepada kedua orang tua proses pewarisan kebudayaan secara langsung akan dilakukan oleh orang tuanya.

Pada masyarakat berbasis pertanian seorang ibu bekerja di ladang yang sambil menggendong anaknya, sedangkan anak-anaknya yang lebih besar membantunya sambil bermain di ladang.

Apabila sang ibu tidak mampu mengasuh anaknya maka pengasuhan anak tersebut dilakukan oleh kerabatnya.

Di dalam masyarakat pertanian pewarisan kebudayaan dalam pengertian pembelajaran tingkah laku tetap dilakukan di dalam lingkungan keluarga.

Pola pengasuhan tersebut memberi kesempatan kepada anak yang lebih dewasa untuk ikut mengasuh adik-adiknya ketika orang tua mereka tidak bisa memenuhi tugas tersebut.

PELAJARI:  Kaitan Islam, Iman dan Ihsan

Kebiasaan ini tetap dilakukan sehingga anak-anak di daerah pedesaan terbiasa mengendong adiknya sambil bermain.

2. Proses budaya masyarakat moderen

Pola pewarisan kebudayaan di perkotaan berbeda dengan pewarisan kebudayaan di pedesaan karena sistem sosial masyarakat kota berbeda dengan sistem sosial masyarakat pedesaan.

Pola pewarisan kebudayaan masyarakat di perkotaan tidak dilakukan oleh anggota keluarga atau kerabat dekat, akan tetapi dilakukan oleh pembantu rumah tangga.

Orang kota memiliki pembantu rumah tangga atau pengasuh anak (baby sitter) yang bertugas mengasuh anak-anak pada saat kedua orang tuanya sedang bekerja.

Dalam pola pengasuhan tersebut, pewarisan kebudayaan tidak dilakukan oleh orang tua, melainkan oleh orang lain yang tidak memiliki relasi kekerabatan dengan anak.

PELAJARI:  Menganalisa 9 Anggota BPUPKI dan PPKI

Interaksi anak dengan orang tua sangat terbatas sehingga pewarisan kebudayaan dilakukan secara minimal. Oleh karena itu, pembantu atau baby sitter akan mengajari kebiasaan seperti cara makan dan berjalan pada anak.

Pembentukan sikap dan perilaku tersebut akan berpengaruh terhadap pola perilaku anak yang lebih ditentukan oleh proses pewarisan kebudayaan yang dilakukan oleh pembantu rumah tangga.

Pada proses pewarisan kebudayaan dalam keluarga juga juga terjadi dalam penyebaran informasi melalui media massa.

Itulah beberapa hal mengenai proses budaya masyarakat tradisional dan moderen, semoga dapat membantu sahabat Astalog.com.