Proses Interaksi Manusia dengan Lingkungan Sosial

ASTALOG.COM – Sebagai makhluk sosial, manusia tentunya tidak bisa hidup sendiri untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Untuk itu manusia akan selalu membutuhkan orang lain. Hal ini sudah berlangsung sejak manusia masih bayi dimana seorang bayi pastilah tidak bisa melakukan apa-apa, oleh karena itu, kita sebagai manusia telah menjalani yang namanya proses berinteraksi dengan orang lain sejak dini.

Dalam suatu lingkungan yang menjadi tempat tinggal manusia, pastilah juga dikelilingi oleh orang-orang sekitar, mulai dari tetangga, pedagang yang lewat di depan rumah menjajakan dagangannya, dan lain sebagainya. Karena berada dalam suatu lingkungan sosial, maka manusia akan dituntut untuk melakukan suatu interaksi sosial dengan lingkungan sekitarnya pula dan bukan hanya dengan sesama anggota keluarga di rumah saja. Perlu diketahui pula bahwa tetangga adalah keluarga terdekat saat kita jauh dari keluarga kita yang sebenarnya. Oleh karena itu, menjalin proses interaksi sosial dan saling menjaga kerukunan dan keharmonisan hidup dalam lingkungan sosial adalah syarat mutlak yang harus dipenuhi.

PELAJARI:  Fauna Khas Afrika
 

Proses interaksi sosial ini dapat terjalin bila manusia saling berkomunikasi dan melakukan kontak sosial dengan sesamanya yang berada di lingkungan sekitarnya. Proses ini tentu saja akan saling mempengaruhi hubungan antar sesama manusia. Interaksi sosial merupakan kunci dari semua kehidupan. Bertemunya seseorang dengan orang lain atau kelompok lainnya, kemudian mereka saling berbicara, bekerja sama, dan seterusnya untuk mencapai tujuan bersama. Kegiatan itu dapat dikatakan sebagai proses interaksi sosial yang menjadi dasar proses sosial.

Interaksi sosial adalah hubungan-hubungan antara orang perorangan, antara kelompok manusia, maupun antara orang perorangan dan kelompok manusia. Dalam interaksi sosial, hubungan yang terjadi harus secara timbal balik dilakukan oleh kedua belah pihak. Artinya kedua belah pihak harus saling merespon. Jika ditanya dia menjawab, jika diminta bantuan dia membantu, jika diajak bermain dia ikut main. Jika itu dilakukan, sebenarnya telah terjadi interaksi sosial.

 

Proses interaksi sosial akan terjadi apabila di antara pihak yang berinteraksi melakukan kontak sosial dan komunikasi. Kontak sosial ini dapat berarti hubungan masing-masing pihak tidak hanya secara langsung bersentuhan secara fisik, tetapi bisa juga tanpa hubungan secara fisik. Kontak sosial dapat bersifat positif dan negatif. Kontak yang bersifat positif akan mengarah pada kerjasama, sedangkan kontak yang bersifat negatif akan mengarah pada suatu pertentangan.

PELAJARI:  Dampak Negatif Penggundulan Hutan

Kontak sosial sendiri dapat dibagi ke dalam 3 bentuk kegiatan, yaitu :

  1. Antara orang perorangan. Contohnya, seorang bayi yang baru lahir, ia akan melakukan kontak sosial dengan ibunya dan keluarga secara langsung. Ia dapat merasakan cinta dan kasih sayang, minimalnya dari ibu dan ayahnya.
  2. Antara perorangan dengan kelompok. Contohnya, seorang siswa sedang belajar bersama atau berdiskusi dalam kelompok belajarnya.
  3. Antara kelompok dengan kelompok. Contohnya, seperti kelompok pelajar dari suatu sekolah melakukan studi banding ke sekolah yang lain.

Adapun faktor yang mendorong terjadinya proses interaksi sosial, yaitu :

  1. Faktor imitasi. Imitasi merupakan proses seseorang mencontoh orang lain atau kelompok. Faktor imitasi akan memunculkan dampak positif dan negatif. Selain itu imitasi juga bisa melemahkan daya kreasi seseorang.
  2. Faktor sugesti. Faktor sugesti akan terjadi apabila kemampuan berpikir seseorang terhambat sehingga orang itu melakukan pandangan orang lain. Selain itu sugesti akan terjadi jika orang yang memberi sugesti memiliki wibawa di bidangnya atau juga sugesti itu terjadi jika pandangan itu didukung oleh sebagian orang.
  3. Faktor identifikasi. Faktor identifikasi sifatnya lebih mendalam daripada imitasi karena kepribadian seseorang dapat terbentuk atas dasar proses identifikasi ini. Proses ini dapat berlangsung dengan sendirinya, sehingga pandangan dan sikap orang lain bisa masuk ke dalam jiwanya.
  4. Faktor simpati. Simpati merupakan suatu proses ketika seseorang merasa tertarik kepada orang lain. Simpati akan muncul melalui perasaan yang memegang peranan sangat penting. Faktor simpati yang utama adalah ingin mengerti dan ingin bekerjasama dengan orang lain.
PELAJARI:  Sebutkan 5 Contoh Pelanggaran Norma Kesopanan Di Sekolah

Berdasarkan uraian diatas maka dapat disimpulkan bahwa proses interaksi sosial antara manusia dengan lingkungan sosial dapat terjadi bila ada suatu proses kontak sosial dan komunikasi sosial. Keduanya merupakan syarat mutlak untuk terjadinya suatu proses interaksi sosial. Mengapa dikatakan demikian? Karena melalui kontak dan komunikasi, seseorang akan memberikan tafsiran pada perilaku orang lain, atau perasaan-perasaan yang ingin disampaikan kepada orang lain.

.