Bagian-bagian Sel Tumbuhan dan Fungsinya

ASTALOG.COM – Sel tumbuhan merupakan bagian terkecil dari setiap organ tumbuhan. Sel tumbuhan adalah penggerak dari suatu tumbuhan itu sendiri. Sel tumbuhan cukup berbeda dengan sel organisme eukariotik lainnya misalnya saja sel hewan. Meskipun tumbuhan dan hewan termasuk organisme eukariotik, mereka berbeda dalam fitur karakteristik tertentu.

Misalnya saja pada sel tumbuhan terdapat dinding sel yang berkembang dengan baik dan vakuola besar, sedangkan pada sel hewan tidak memiliki bagian struktur tersebut. Selain perbedaan-perbedaan struktural, sel tumbuhan tidak memiliki sentriol dan filamen menengah yang ditemukan pada sel hewan.

3 Tipe Sel Tumbuhan

  • Sel Parenkim dengan ciri khas antara lain:
    • Memiliki fungsi untuk menyokong berdirinya tumbuhan, juga merupakan dasar bagi semua struktur dan fungsi tumbuhan
    • Memiliki dinding primer yang tipis
    • Memiliki sitoplasma yang sangat fungsional
    • Sel ini hidup saat dewasa, dan bertanggung jawab terhadap fungsi biokimia.
  • Sel Kolenkim dengan ciri khas antara lain:
    • Tersusun sebagai berkas atau silinder dekat permukaan korteks pada batang dan tangkai daun serta sepanjang tulang daun besar pada helai daun.
    • Kolenkim jarang ditemukan pada akar. Kolenkim adalah jaringan hidup, erat hubungannya dengan parenkim, dan terspesialisasi sebagai penyokong dalam organ yang muda.
    • Bentuk sel berkisar antara bentuk prisma hingga bentuk memanjang.
    • Sel-sel kolenkim memiliki dinding primer yang lebih tebal dibandingkan sel-sel parenkim.
    • Dinding tidak menebal secara merata dan itu merupakan ciri khasnya.
    • Sel-sel kolenkim tidak memiliki dinding sekunder dan lignin.
  • Sel Skelerenkim dengan ciri khasnya antara lain:
    • Sel yang membentuk kumpulan sel yang berkesinambungan atau berupa berkas yang ramping.
    • Sklerenkim juga terdapat tersendiri di antara sel-sel lain.
    • Sklerenkim dapat berkembang dalam tubuh tumbuhan primer ataupun sekunder.
    • Dindingnya tebal, sekunder dan sering berlignin, dan pada saat dewasa protoplasnya bisa hilang.
    • Jaringan sklerenkim juga termasuk tipe jaringan permanen sederhana. Ada 2 tipe sel pada jaringan ini, yaitu:
      • Serabut adalah sel-sel yang sangat panjang dengan ujung sel lancip. Serabut memiliki kekuatan dan fleksibilitas yang besar. Karena kekuatan serta kelenturannya maka sel-sel ini digunakan orang dalam pembuatan lilitan, tali, tikar dan berbagai tekstil.
      • Sklereida adalah sel-sel dengan serabut berdinding tebal dan keras, namun sel sklereida pendek dan tidak sepanjang sel serabut.
PELAJARI:  Faktor Eksternal yang Mendorong Munculnya Pergerakan Nasional Indonesia

Bagian Sel Tumbuhan

 

image[5]

 

  1. Membran Sel merupakan bagian terluar yang melapisi sel disebut membran sel. Fungsi: untuk mengatur keluar masuknya zat serta berperan dalam mengatur keseimbangan internal sel.
  2. Dinding Sel merupakan lapisan terluar yang melapisi sel tanaman disebut dinding sel yang terbuat dari selulosa. Fungsi: untuk menjaga tekanan dalam sel.
  3. Plasmodesmata merupakan suatu saluran terbuka pada dinding sel tumbuhan melalui mana benang sitosol terhubung dari sel-sel tetangganya. Fungsi: sebagai penghubung dari protoplas (sel tanaman yang telah kehilangan dinding selnya) antar sel tumbuhan.
  4. Plastida merupakan salah satu organel pada sel tumbuhan dengan bentuknya yang paling umum dan dikenal, yaitu kloroplas sebagai tempat berlangsungnya fotosintesis. Plastida merupakan organel vital dengan membran ganda, sehingga ada membran luar dan membran dalam. Fungsi: sebagai tempat fotosintesis, sintesis asam-asam lemak, serta beberapa fungsi sehari-hari sel.
  5. Vakuola merupakan ruang dalam sel yang berisi cairan yang berupa rongga yang berselaput membran (tonoplas). Cairan ini adalah air dan di dalamnya terlarut zat seperti enzim, lipid, alkaloid, garam mineral, asam, dan basa, juga berisi asam organik, asam amino, glukosa, dan gas. Fungsi: 1. Tempat penyimpanan zat cadangan makanan seperti amilum dan glukosa 2. Tempat menyimpan pigmen (daun, bunga dan buah) 3. Tempat penyimpanan minyak atsiri (seperti minyak kayu putih) 4. Mengatur tekanan osmotik sel 5. Tempat penimbunan sisa metabolisme dan metabolik sekunder seperti getah karet, alkaloid, tanin, dan kalsium oksabit.
  6. Mitokondria merupakan sel tumbuhan berbentuk besar dan bulat atau berbentuk batang dalam sitoplasma. Fungsi: untuk memecah karbohidrat kompleks dan gula menjadi bentuk yang dapat digunakan untuk tanaman, serta mengandung enzim tertentu yang penting untuk pasokan energi ke sel tumbuhan. Oleh karena itu, organel sel ini juga dikenal sebagai pembangkit tenaga listrik sel.
  7. Peroksisom merupakan organel sitoplasma dari sel tumbuhan, yang mengandung enzim oksidatif tertentu. Enzim ini digunakan untuk pemecahan metabolisme asam lemak ke dalam bentuk gula sederhana. Fungsi penting lainnya dari peroksisom adalah untuk membantu kloroplas dalam menjalani proses fotorespirasi.
  8. Sitoplasma merupakan sel tumbuhan yang terdiri dari campuran air dan larutan senyawa organik dan anorganik. Sebagian besar bagian dari sel tersuspensi dalam sitoplasma. Semua fungsi metabolisme dan aktivitas sel juga terjadi di sini.
  9. Badan golgi merupakan struktur vesikuler datar yang tertumpuk satu di atas yang lain. Fungsi: untuk mengeluarkan dan menyimpan hormon serta enzim yang membantu dalam transportasi keluar dari sel.
  10. Retikulum endoplasma merupakan penghubung antara inti dan sitoplasma sel tumbuhan. Pada dasarnya itu adalah jaringan interkoneksi, kantung berbelit-belit hadir dalam sitoplasma. Fungsi: sebagai manufaktur, penyimpanan, dan pengangkutan struktur glikogen, protein, steroid, dan senyawa lainnya.
  11. Nukleus merupakan organel sel yang sangat khusus, yang menyimpan komponen genetik (kromosom) dari sel tertentu. Fungsi: sebagai pusat administrasi utama sel dengan mengkoordinasikan proses metabolisme seperti pertumbuhan sel, pembelahan sel, dan sintesis protein.
  12. Ribosom merupakan organel tumbuhan yang terdiri dari 40% protein dan 60% RNA (asam ribonukleat). Fungsi: membantu proses sintesis protein.