Sebut dan Jelaskan Struktur Bakteriofag

ASTALOG.COM – Bakteriofag atau yang biasa disingkat FAG ditemukan oleh dua orang ahli mikrobiologi bernama fredick Twort ( 1913) dan Felix d’Herelle (1917) sebagai partikel yang menyebabakan sel bakteri lisis ( pecah).

Nama Virus ini berasal dari kata bacteria dalam bahasa inggris dan kata phagien berasal dari bahasa Yunani yang artinya makan.

 

Struktur Bakteriofag
Struktur bakteriofag terdiri dari kepala, ekor, dan kaki serabut.

1. Kepala
Kepala virus berisi DNA dan bagian luarnya diselubungi kapsid.
Kapsid adalah selubung yang berupa protein, Kapsid terdiri atas bagian – bagian yang disebut kapsomer, misalnya,kapsid pada TMV dapat terdiri atas satu rantai polipeptida yang tersusun atas 2.100 kapsomer. Kapsid juga dapat terdiri dari protein – protein monomer identik, yang masing – masing terdiri dari rantai polipeptida.

 

Isi tubuh
isi tubuh yang kering disebut virion adalah bahan genetik yakni asam nukleat (DNA atau RNA), contohnya sebagai berikut:
a. Virus yang isi tubuhnya RNA dan bentuknya menyerupai kubus antara lain, virus polyomyelitis, virus radang mulut dan kuku, dan virus influenza.
b. Virus yang isi tubuhnya RNA, protein, lipida, dan polisakarida, contohnya para mixovirus.
c. Virus yang isi tubuhnya terdiri atas RNA, protein dan banyak lipida, contohnya virus cacar.

PELAJARI:  3 Makna Persatuan dan Kesatuan

2. Ekor
Ekor virus merupakan alat penancap ketubuh organisme yang diserangnya. Ekor virus terdiri atas tabung bersumbat yang dilengkapi benang / serabut.
Pada virus dijumpai asam nukleat yang diselubungi kapsid , disebut nukleokapsid , ada dua macam :
a. Nukleokapsid yang telanjang, misalnya TMV, Adenovirus, dan virus kutil (warzer virus).
b. Nukleokapsid yang diselubungi suatu membran pembungkus, misalnya pada virus influenza dan virus herpes.

3. Kaki Serabut
Kaki serabut merupakan perpanjangan ekor yang berfungsi untuk menancapkan diri ketubuh bakteri saat menyerang.

Siklus reproduksi
Bakteriofag dapat berkembangbiak dengan dua mekanisme yang berbeda, disebut siklus litik dan siklus lisogenik. Beberapa fag hanya mampu melakukan pertumbuhan litik, sementara yang lain mempertahankan kemampuan untuk berkembang biak baik dengan pertumbuhan litik atau masuk ke dalam siklus lisogenik. Pada siklus litik, fag pertama menempel ke situs reseptor pada dinding sel inang.

PELAJARI:  Sebutkan Dua Keuntungan Akibat Tanam Paksa Bagi Rakyat Indonesia?

Asam nukleat Fag (RNA atau DNA) disuntikkan di dalam inang, sedangkan kapsid protein dari partikel tetap menginfeksi di luar sel inang setiap saat. Setelah DNA atau RNA ada di dalam, transkripsi gen fag dimulai, dan protein fag mulai melakukan pengkodean.

Beberapa protein ini berfungsi untuk menonaktifkan dan menghancurkan DNA sel inang, memastikan bahwa sumber daya sel energi akan diarahkan secara eksklusif terhadap produksi protein fag dan replikasi asam nukleat fag. Replikasi Fag DNA atau RNA terjadi kemudian dengan cepat dan diikuti oleh pengemasan materi genetik ini ke dalam kapsid yang baru disintesis dari partikel keturunan fag.

Langkah terakhir adalah sel inang lisis-pecahnya sel inang untuk melepaskan fag progeni selesai dan infektif. Jumlah fag yang dirilis pada masing-masing ledakan bervariasi terhadap kondisi pertumbuhan dan spesies, tetapi kondisi ideal sering mengakibatkan ukuran ledakan 100-200 per sel inang.

PELAJARI:  Provinsi Jawa Barat di Sebelah Utara Berbatasan Dengan?

Untuk bakteriofag temperat, mereka mampu memasuki siklus lisogenik, infeksi sel inang jarang menyebabkan lisis. Injeksi DNA fag ke dalam inang diikuti dengan periode singkat sintesis messenger RNA (mRNA), yang diperlukan untuk mengarahkan produksi protein fag represor, yang menghambat produksi protein fag yang terlibat dengan fungsi litik.

Sebuah enzim penyisipan DNA juga dibuat, yang memungkinkan DNA fag secara fisik dimasukkan ke dalam DNA dari inang. Sel kemudian dapat terus tumbuh dan berkembang biak, dan salinan baru dari gen fag direplikasi setiap generasi sel sebagai bagian dari kromosom bakteri.

Sel inang dikatakan lisogenik, dengan mempertahankan potensi untuk dilisiskan jika profag muncul keluar dari DNA inang dan memasuki siklus litik. Profag terintegrasi tidak memiliki sifat yang berguna pada sel inang, namun, untuk sel sekarang akan kebal terhadap infeksi lebih lanjut dari spesies fag yang sama.