Apa yang Dimaksud Dengan Penyakit Ebola?

ASTALOG.COM – Artikel kali ini akan membahas seputar penyakit ebola. Apakah yang dimaksud dengan penyakit ebola? Apa-apa sajakah gejalanya? Serta bagaimana cara pencegahannya? Yuk simak artikel beriku ini.

Pengertian Ebola

 

Ebola menjadi pusat perhatian dunia karena epidemi yang akhir-akhir ini terjadi. Wabah kali ini tercatat sebagai yang paling tinggi sepanjang sejarah oleh WHO. Hingga saat ini, belum ada kasus Ebola yang ditemukan di Indonesia. Tetapi kewaspadaan harus tetap kita tingkatkan agar dapat terhindar dari penyakit mematikan ini.

 

Penyakit ini disebabkan oleh virus dan dapat berakibat fatal jika segera tidak ditangani. Ebola pertama kali ditemukan pada tahun 1976 di Sudan dan Kongo. Para pakar menduga bahwa virus Ebola sudah hidup dalam tubuh kelelawar pemakan buah atau codot. Virus tersebut kemudian menyebar ke hewan lain dan kemungkinan menjangkiti manusia melalui darah saat mereka membersihkan darah hewan buruan yang sudah terkontaminasi.

Gejala-Gejala Ebola

Masa inkubasi, yaitu jarak waktu antara masuknya virus ke dalam tubuh hingga muncul gejala pertama, penyakit Ebola adalah sekitar 2-21 hari. Tetapi penderita Ebola tidak menularkan virus sebelum menunjukkan gejala. Penularan virus Ebola hanya akan mulai terjadi pada saat gejala muncul. Gejala-gejala awal yang mengindikasikan penyakit ini antara lain:

PELAJARI:  Apa Pengertian Dari Protein Nabati?

1. Serangan demam yang datang secara tiba-tiba.
2. Sakit kepala.
3. Merasa sangat lemas.
4. Nyeri pada otot dan sendi.
5. Sakit tenggorokan.

Setelah gejala-gejala di atas, akan muncul gejala lanjutan yang meliputi:

1. Muntah.
2. Ruam-ruam.
3. Gangguan fungsi hati dan ginjal.
4. Pendarahan dalam tubuh yang terkadang juga keluar melalui mulut, hidung, mata, atau telinga.

Virus Ebola dapat menyebar dengan cepat dan sangat mematikan, jadi hindarilah kontak kontak langsung dengan penderita. Jika Anda menduga Anda atau ada anggota keluarga Anda tertular virus Ebola, segera temui dokter untuk menjalani pemeriksaan.

Diagnosis Pengobatan Ebola

Ebola termasuk penyakit yang sulit terdeteksi karena gejala awalnya yang mirip dengan penyakit lain, seperti meningitis dan malaria. Diagnosis infeksi akibat virus ini hanya dapat dipastikan melalui pemeriksaan laboratorium.

PELAJARI:  Apa Pengertian dari Saraf Simpatik, Saraf Parasimpatik, dan Sumsum Lanjutan ?

Untuk memastikan diagnosis, dokter akan menganjurkan pemeriksaan khusus virus Ebola melalui darah dan cairan dari tubuh pasien. Selain tes virus, hasil tes darah juga biasanya menunjukkan jumlah sel darah putih dan trombosit yang rendah, serta peningkatan kadar enzim hati.

Setelah positif didiagnosis menderita Ebola, pasien akan menjalani perawatan intensif di rumah sakit. Penanganan medis yang cepat dan tepat merupakan kunci dalam utama meningkatkan kemungkinan keselamatan penderita.

Belum ditemukan obat untuk memberantas virus Ebola. Tetapi penelitian terus dilanjutkan untuk menemukan vaksin dan obat yang efektif untuk menangani penyakit ini.

Perawatan yang dilakukan hanya bertujuan untuk mendukung kekebalan tubuh pasien dalam melawan virus. Pasien umumnya akan menerima cairan melalui infus untuk mencegah dehidrasi. Selama tubuh memerangi penyakit Ebola, tekanan darah, kadar oksigen dalam darah, serta fungsi organ-organ tubuh pasien harus dipertahankan semaksimal mungkin.

Langkah Pencegahan Penyebaran Virus Ebola

Penularan awal virus Ebola adalah melalui kontak dengan hewan terinfeksi yang penyebarannya terjadi secara langsung dengan penderita. Ada beberapa langkah yang dapat kita lakukan untuk mencegah dan membatasi penyebaran virus tersebut.

PELAJARI:  Apa yang Dimaksud Rantai Makanan?

1. Mencari tahu tentang virus Ebola sebanyak-banyaknya.

2. Jika ada anggota keluarga atau orang di sekitar Anda yang mungkin tertular Ebola, segera bawa mereka untuk menjalani pemeriksaan dan perawatan di rumah sakit.

3. Saat menjenguk penderita di rumah sakit atau berada di sekitar penderita, gunakanlah perlindungan seaman mungkin. Misalnya dengan mengenakan masker, sarung tangan, serta pakaian dan kacamata pelindung.

4. Selalu mencuci tangan, terutama setelah terjadi kontak langsung dengan kulit pasien. Termasuk juga dengan darah, cairan tubuh, dan benda-benda di sekitar pasien.

5. Jenazah penderita Ebola harus ditangani dengan perlindungan maksimal dan oleh pihak yang terlatih dalam menangani kasus sejenis ini.

6. Hindari bepergian ke daerah dengan kasus Ebola yang tinggi seperti Afrika Barat.

7. Jika Anda berada di daerah yang berisiko menularkan Ebola, hindari kontak dengan hewan-hewan yang berpotensi menularkannya. Misalnya kelelawar pemakan buah atau codot serta monyet.

8. Memasak daging hewan sampai benar-benar matang sebelum dikonsumsi.