Empedu Dikeluarkan Kedalam Usus 12 jari Untuk?

ASTALOG.COM – Empedu adalah cairan dalam kantong empedu. Sedangkan kantung empedu adalah organ berbentuk buah pir yang dapat menyimpan sekitar 50 ml empedu yang dibutuhkan tubuh untuk proses pencernaan. Pada manusia, panjang kantung empedu adalah sekitar 7-10 cm dan berwarna hijau gelap – bukan karena warna jaringannya, melainkan karena warna cairan empedu yang dikandungnya. Organ ini terhubungkan dengan hati dan usus dua belas jari melalui saluran empedu. Pada beberapa spesies, empedu disimpan di dalam kantung empedu dan dilepaskan ke usus dua belas jari untuk membantu proses pencernaan makanan.

Empedu terdiri dari:
– Garam-garam empedu.
– Elektrolit.
– Pigmen empedu (misalnya bilirubin).
– Kolesterol.
– Lemak.

 

Fungsi empedu adalah untuk membuang limbah tubuh tertentu (terutama pigmen hasil pemecahan sel darah merah dan kelebihan kolesterol) serta membantu pencernaan dan penyerapan lemak.

Kandung empedu tidak memiliki submukosa. Pembungkus pada kandung empedu terdiri dari tiga lapis, yakni permukaan luar dari kandung empedu adalah Visceral peritoneum, pada bagian tengah, otot dari dindingnya terdiri dari serat otot halus (sel), dan disebelah dalam merupakan membran mukosa yang tersambung dengan lapisan saluran empedu.

 

Bagian-bagian dari kandung empedu, terdiri atas:

* Fundus vesikafelea. merupakan bagian kandung empedu yang paling akhir setelah korpus vesikafelea.
* Korpus vesikafelea. bagian dari kandung empedu yang didalamnya berisi getah empedu. Getah empedu adalah suatu cairan yang disekeresi oleh sel hati sebanyak 500-1000 cc setiap harinya, sekresinya berjalan terus menerus, jumlah produksi cairan empedu dapat meningkat pada saat mencerna lemak.
* Leher kandung empedu. Merupakan saluran pertama tempat masuknya getah empedu ke badan kandung empedu lalu berkumpul dan dipekatkan dalam kandung empedu.
* Duktus sistikus. Panjangnya kurang lebih 3 ¾ cm. berjalan dari leher kandung empedu dan bersambung dengan duktus hepatikus membentuk saluran empedu ke duodenum.
* Duktus hepatikus. saluran yang keluar dari leher.
* Duktus koledokus. saluran yang membawa empedu ke duodenum.

PELAJARI:  Struktur Morfologi Daun

Proses Pembentukkan Empedu.
Empedu sebagian besar adalah hasil dari excretory dan sebagian adalah sekresi dari pencernaan. Garam-garam empedu termasuk ke dalam kelompok garam natrium dan kalium dari asam empedu yang berkonjugasi dengan glisin atau taurin suatu derifat atau turunan dari sistin, mempunyai peranan sebagai pengemulsi, penghancuran dari molekul-molekul besar lemak menjadi suspensi dari lemak dan absorpsi dari lemak, tergantung dari sistem pencernaannya.

Terutama setelah garam-garam empedu bergabung dengan lemak dan membentuk Micelles (agergat dari asam lemak, kolesterol dan monogliserida), kompleks yang larut dalam air sehingga lemak dapat lebih mudah terserap dalam sistem pencernaan (efek hidrotrofik).

Ukuran lemak yang sangat kecil sehingga mempunyai luas permukaan yang lebar sehingga kerja enzim lipase dari pankreas yang penting dalam pencernaan lemak dapat berjalan dengan baik. Kolesterol larut dalam empedu karena adanya garam-garam empedu dan lesitin.

Sekilas Mengenai Batu Empedu.
Batu empedu akan terbentuk jika cairan empedu tersebut mengeras. Batu empedu diduga terbentuk akibat pengerasan kolesterol yang tertimbun dalam cairan empedu. Hal ini terjadi karena adanya ketidakseimbangan antara kolestrol dan senyawa kimia dalam cairan tersebut.

Ukurannya bisa bermacam-macam. Ada yang sekecil butiran pasir dan ada yang sebesar bola pingpong. Jumlah batu yang terbentuk dalam kantong empedu juga bervariasi, misalnya ada orang yang hanya memiliki satu buah batu dan ada yang lebih banyak.

PELAJARI:  Kerugian Deuteromycota

Batu empedu umumnya tidak menyebabkan sakit, jadi tidak membutuhkan penanganan khusus. Tetapi jika batu ini menyumbat saluran kantong empedu, penderita akan mengalami gejala sakit pada bagian kanan perut yang datang secara tiba-tiba atau istilah medisnya kolik bilier atau peradangan kandung empedu (kolesistitis).

Batu juga bisa berpindah dari kandung empedu ke dalam saluran empedu, sehingga terjadi jaundice (sakit kuning) karena menyumbat aliran empedu yang normal ke usus. Penyumbatan aliran empedu juga bisa terjadi karena adanya tumor.

Penyebab dan Gejala Terjadinya Peradangan Kantung Empedu.
Secara medis memang belum diketahui secara pasti apa penyebab dan gejala terjadinya peradangan kantung empedu yang bisa menyebabkan batu empedu. Namun penelitian yang dilakukan pada beberapa kasus ditemukan beberapa faktor penyebabnya. Antara lain:
– Pola makan yang tidak sehat, terutama kelebihan lemak (obesitas)
– Diet tinggi kolesterol dan lamak.
– Mengalami gangguan fungsi hati.

Gejala Peradangan Kantung Empedu.
– Timbul rasa sakit di bagian sebelah kanan atas perut kemudian menjalar ke bahu kanan.
– Nyeri pada bagian perut seperti pada gejala sakit maag atau tukak lambung.
– Rasa nyeri berpindah-pindah dan kadang hilang kadang kembali terasa. Umumnya di sebelah kanan perut, ke punggung, bahu dan dada bagian depan.
– Rasa sakit atau nyeri biasanya timbul 1 jam setelah makan. Hal ini membuat penderita batu empedu mengalami penurunan nafsu makan karena takut munculnya rasa sakit setelah makan.
– Mengalami gangguan pencernaan, seperti mual, muntah dan berkeringat dingin.
– Jika mengkonsumsi makanan yang berlemak, digoreng atau sayuran hijau biasanya perut akan terasa kembung.
– Rasa nyeri dan sakit lebih sering timbul pada saaat malam hari sehingga penderita radang katung empedu sering terbangun mendadak.

PELAJARI:  Sebutkan dan Jelaskan 4 Teknik Dalam Permainan Lompat Jauh?

Berikut adalah faktor-faktor yang dapat meningkatkan risiko Anda terkena batu empedu:

* Faktor usia. Risiko penyakit batu empedu akan bertambah seiring usia. Penyakit ini umumnya dialami orang yang berusia di atas 40 tahun.
* Jenis kelamin. Risiko wanita untuk terkena penyakit batu empedu dua kali lebih tinggi dibandingkan risiko pria.
* Dampak melahirkan. Wanita yang pernah melahirkan memiliki risiko lebih tinggi. Penyebabnya mungkin karena meningkatnya kadar kolesterol akibat perubahan hormon selama masa kehamilan.
* Pengaruh berat badan. Risiko Anda akan meningkat jika mengalami kelebihan berat badan atau obesitas.

Langkah Pengobatan Untuk Mengatasi Batu Empedu.
Keberadaan batu empedu biasanya tidak mengganggu kesehatan. Tetapi jika menyebabkan gejala yang mengganggu atau jika terjadi komplikasi, penyakit ini harus ditangani.

Penanganan untuk batu empedu umumnya dengan operasi pengangkatan kantong empedu. Walau fungsi organ ini penting, tubuh kita tetap bisa bertahan tanpa memilikinya. Tanpa kantong empedu, hati akan tetap mengeluarkan cairan empedu yang membantu dalam pencernaan lemak.

Jenis operasi yang umum direkomendasikan adalah operasi ‘lubang kunci’ atau istilah medisnya kolesistektomi laparoskopik. Jenis operasi ini dianjurkan karena metodenya yang sederhana dengan tingkat risiko komplikasi yang rendah.