Apa yang Dimaksud Dongeng?

ASTALOG.COM – Dongeng merupakan bentuk sastra lama yang bercerita tentang suatu kejadian yang luar biasa dan penuh khayalan (fiksi) yang dianggap oleh masyarakat sebagai suatu hal yang sebenarnya tidak benar-benar terjadi atau tidak nyata. Dongeng juga merupakan bentuk cerita tradisional atau cerita yang disampaikan secara turun-temurun dari nenek moyang. Dongeng bertujuan untuk menyampaikan ajaran moral (mendidik) sekaligus juga menghibur.

Ciri Khusus Dongeng

  • Dongeng biasanya diceritakan dengan alur yang sederhana.
  • Penulisan dongeng ditulis dalam alur cerita yang singkat dan bergerak cepat.
  • Saat menceritakan atau menulis dongeng, biasanya karakter tokoh tidak diceritakan secara rinci.
  • Dongeng biasanya ditulis seperti gaya penceritaan secara lisan, serta pendahuluan dalam ceritanya sangat singkat dan langsung pada topik yang ingin diceritakan.

Struktur Dongeng

Pada umumnya, struktur suatu dongeng terbagi menjadi 3 bagian, yaitu:

  1. Pendahuluan merupakan kalimat pengantar untuk memulai dongeng.
  2. Isi atau peristiwa merupakan bentuk kejadian-kejadian yang disusun besarkan urutan waktu.
  3. Penutup merupakan akhir dari bagan cerita yang dibuat untuk mengakhiri cerita, kalimat penutup yang sering digunakan dalam dongeng, misalnya “mereka hidup bahagia selamanya.”

Unsur Intrinsik Dongeng

 

Pada umumnya, dongeng mengandung 5 unsur intrinsik, yaitu:

  1. Tema merupakan ide pokok dari cerita dan merupakan patokan untuk membangun suatu cerita.
  2. Alur merupakan jalan cerita yang diurutkan besarkan sebab-akibat atau pun besarkan urutan waktu.
  3. Penokohan merupakan proses penampilan tokoh dengan pemberian watak, dan sifat.
  4. Latar merupakan salah satu unsur pembentuk cerita yang menunjukana dimana, dan kapan rangkaian-rangkaian cerita itu terjadi.
  5. Amanat merupakan pesan yang ingin disampaikan pengerang kepada pembaca melalui cerita yang dibuatnya.
PELAJARI:  Cara Penulisan dan Penggunaan Tanda Titik Koma

Jenis-jenis Dongeng

Dongeng dapat dibedakan menjadi 8 jenis, yaitu:

  1. Mite merupakan bentuk dongeng yang menceritakan hal-hal gaib seperti cerita tentang dewa, peri ataupun Tuhan.
  2. Sage merupakan cerita dongeng tentang kepahlawanan, keperkasaan, atau kesaktian seperti cerita dongeng kesaktian Patih Gajah Mada.
  3. Fabel merupakan dongeng tentang binatang yang bisa berbicara atau bertingkah laku seperti manusia.
  4. Legenda merupakan bentuk dongeng yang menceritakan tentang suatu peristiwa mengenai asal usul suatu benda atau pun tempat.
  5. Cerita jenaka merupakan cerita yang berkembang dalam masyarakat yang bersifat komedi serta dapat membangkitkan tawa.
  6. Cerita pelipur lara biasanya merupakan bentuk cerita yang bertujuan untuk menghibur para tamu dalam suatu perjamuan dan diceritakan oleh seorang ahli cerita seperti wayang yang diceritakan oleh seorang dalang.
  7. Cerita perumpamaan merupakan bentuk dongeng yang mengandung kiasan/ibarat nasihat-nasihat, yang bersifat mendidik.
  8. Cerita daerah merupakan cerita yang tumbuh dan berkembang di suatu daerah.
PELAJARI:  Apa yang Dimaksud dengan Etnis?

Contoh Dongeng

 

Berikut ini salah satu contoh dongeng karya Hans Christian Andersen, seorang tokoh dongeng dunia dengan karya dongeng lainnya yang terkenal seperti Thumbelina dan The Little Mermaid.

Putri yang Sempurna

Dahulu kala, ada seorang Pangeran yang menginginkan seorang Putri Raja, tetapi Putri tersebut haruslah sempurna. Dia kemudian melakukan perjalanan mengelilingi dunia hanya untuk mencari putri tersebut, tetapi dia selalu menemukan bahwa ada sesuatu yang tidak sempurna pada setiap Putri Raja yang ditemuinya. Dia menemukan banyak Putri Raja, tapi tak ada yang benar-benar dianggap sempurna oleh Pangeran itu. Dengan putus asa akhirnya dia pulang kembali ke istananya dan merasa sangat sedih karena tidak menemukan apa yang dicarinya.

Suatu malam, terjadi hujan badai yang sangat keras; dimana kilat dan guntur beserta hujan turun dengan deras sekali; malam itu sungguh menakutkan. Ditengah-tengah badai tiba-tiba seseorang mengetuk pintu istana, dan ayah Pangeran yang menjadi Raja waktu itu, sendiri keluar membuka pintu untuk tamu tersebut. Seorang Putri yang sangat cantik berdiri di luar pintu, kedinginan dan basah kuyup karena badai pada malam itu. Air mengalir dari rambut dan pakaiannya yang masih basah, mengalir turun ke kaki dan sepatunya. Putri tersebut mengaku bahwa dia adalah Putri yang sempurna.

Kita akan segera mengetahui apakah yang dikatakan oleh Putri tersebut benar atau tidak,” pikir sang Ratu, tetapi dia tidak berkata apa-apa. Dia masuk ke dalam kamar tidur, mengeluarkan seprei yang mengalas tempat tidur yang akan dipakai oleh sang Putri dan menaruh sebutir kacang polong di atas tempat tidur itu. Kemudian dia mengambil 20 kasur dan meletakkannya di atas sebutir kacang tersebut. Malam itu sang Putri tidur di atas ranjang tersebut.

Di pagi hari, mereka menanyakan apakah sang Putri tidur nyenyak di malam itu. Oh saya sangat susah tidur!” kata sang Putri, “Saya sangat sulit untuk memejamkan mata sepanjang malam! Saya tidak tahu apa yang ada pada ranjang itu, saya merasa berbaring di atas sesuatu yang kasar, dan seluruh tubuh saya pegal-pegal dan memar di pagi ini, sungguh menakutkan!

Raja dan Ratu langsung tahu bahwa sang Putri ini pastilah putri yang benar-benar sempurna, karena hanya Putri yang sempurna dapat merasakan sebutir kacang yang ditempatkan di bawah 20 kasur dan dilapisi dengan 20 selimut. Hanya Putri yang benar-benar sempurna yang mempunyai kulit yang begitu halus. Pangeran kemudian menjadikannya sebagai istri, dan sekarang dia telah menemukan Putri yang selama ini dicarinya.