Apakah Perbedaan Antara Gerak Epirogenesis Dengan Gerak Orogenesis?

ASTALOG.COM – Tenaga pembentuk muka bumi terdiri dari tenaga endogen dan eksogen. Tenaga endogen adalah tenaga yang berasal dari dalam bumi. Tenaga endogn ini mempengaruhi bentuk relief permukaan bumi. Tenag endogen dengan arah vertical mengakibatkan tonjolan permukaan bumi berupa kubah (dome) sedangkan tenaga endogen dengan arah horizontal mengakibatkan lipatan-lipatan (fold) atau retakan-retakan bahkan patahan (fault).

Secara umum, tenaga endogen dapat dibedakan atas tenaga tektonik , tenaga vulkanik, dan gempa. Sebenarnya, ketiga tenaga tersebut merupakan suatu rangkaian proses yangterjadi pada kulit bumi (litosfer) yang dapat diterangkan oleh suatu teori tentang dinamika bumi yang saat ini tengah berkembang dengan pesat, yaitu teori tektonik lempeng .

 

Tektonisme merupakan perubahan letak lapisan bumi secara mendatar atau vertikal. Pada umumnya bentuk hasil tenaga tektonisme ini berupa lipatan dan patahan. Yang dimaksud dengan gerakan tektonik adalah semua gerak naik turun yang menyebabkan perubahan bentuk kulit bumi. Gerak tektonik dibedakan menjadi dua, yaitu gerak orogenesa dan gerak epirogenesa.

1. Gerak Epirogenesa
Gerak epirogenesa adalah gerakan pada lapisan kulit bumi secara horizontal maupun vertikal akibat pengangkatan dan penurunan permukaan bumi yang terjadi sangat lambat, berlangsung sangat lama serta meliputi wilayah yang sangat luas. Ada dua macam gerak epirogenetik, yaitu gerak epirogenetik positif dan gerak epirogenetik negatif.

PELAJARI:  Bentuk Mobilitas Penduduk di Indonesia
 

* Epirogenesa positif adalah gerakan yang ditimbulkan menuju ke dalam bumi /penurunan.penyebabnya adalah tambahan beban, misalnya adanya sedimen yang sangat tebal dan sebagainya, sehingga lautan seakan-akan naik.

* Epirogenesa negative adalah gerakan yangditimbulkan menuju keluar atau keatas, biasanya berupa pengangkatan . penyebabnya adalah pengurangan beban lapisan kerak bumi, misalkan lapisan es mencair sehingga laut seakan-akan turun. Contoh : pantai Stockholm, naik rata-rata 1m/ 100 tahun (Dr. Ir. H. M. Munir, MS. Geologi dan Mineralogy tanah, hal 124)

Sedangkan…

2. Gerak Orogenesa.
Orogenesa berasal dari bahasa latin, yaitu Oros yang berarti pegunungan, dan Gennao yang berarti pembentuk. Jadi secara sederhana kita dapat mengartikan bahwa gerak orogenesa ini adlah gerak pembentuk pegunungan. Gerak orogenesa sendiri merupakan gerak pada permukaan bumi baik secara horizontal maupun secara vertical akibat dari pergerakkan lempeng bumi yang berupa pangangkatan dan penurunan permukaan bumi yang terjadi secara sangat cepat dan meliputi daerah yang sempit. Gerak orogenetik disebut juga dengan gerak pembentu pegunungan. Geraka orogenesa ini dapat menimbulkan patahan dan lipatan.

A. Lipatan.
Lipatan adalah gerak tekanan horizontal yang menyebabkan kulit bumi yang elastis mengalami pengerutan, pelipatan dan menghasilkan relief muka baru berbentuk pegunungan. Bentuk-bentuk lipatan adalah sebagai berikut:
– Lipatan Normal
Lipatan normal terjadi jika dua tenaga penekanan mempunyai kekuatan yang sama dan saling berhadapan. Bentuk lipatan ini meiliki dua lapisan yang seimbang lerengnya.

PELAJARI:  Provinsi di Indonesia yang Disebut Serambi Mekah

– Lipatan Asimetris
Lipatan asimetris terjadi apabila salah satu tenaga penekanan lebih kuat dari yang lain. Bentuk lipatan ini memiliki lereng yang curam.

– Lipatan Tumpang Tindih
Lipatan tumpang tindih terjadi jika salah satu tenaga penekanan lebih kuat dari yang lain, sehingga terdapat lapiisan batuan yang menumpang pada batuan lainnya akibatnya terbentuk lapisan batuan yang hampir paralel.

Macam – macam lipatan adalah sebagai berikut :

-Lipatan tegak (symmetrical folds), terjadi karena pengaruh tenaga horizontal sama atau tenaga radial sama dengan tenaga tangensial.
– Lipatan miring (asymmetrical fold), terjadi karena arah tenaga horizontal tidak sama.
– Lipatan menutup (recumbent folds), terjadi Karena tenaga tangensial saja yang bekerja.
– Lipatan rebah (overturned folds), terjadi karena arah tenaga horizontal dari satu arah.
– Sesar sungkup (overthrust), terjadi karena adanya pergerakan pada sepanjang kerak bumi.

B. Patahan.
Patahan merupakan gerakan tekanan horizontal dan vertical yang menyebabkan lapisan kulit bumi yang rapuh menjadi retak atau patah yang terjadi karena tekanan yang kuat tersebut melampaui titik patah batuan dan berlangsung dnegan sangat cepat. tidak hanya retakan, batuanpun dapat terpisah.

PELAJARI:  Ciri-ciri Hutan Stepa dan Tundra?

Jenis – jenis dari patahan adalah sebagai berikut :

* Tanah naik (horst) , yaitu dataran yang terletak lebih tinggi dari daerah sekelilingnya, akibat dataran di sekelilingnya patah. Horst terjadi akibat gerak tektogenesa horizontal memusat, yaitu tekanan dari dua arah atau lebih yang menimbulkan kerak bumi terdorong naik.
* Tanah turun (graben/slenk) , yaitu kenampakan dataran yang letaknya lebih rendah dari daerah di sekelilingnya, akibat dataran di sekelilingnya patah. Graben terjadi karena tarikan dari dua arah yang mengakibatkan kerak bumi turun.
* Sesar, yaitu patahan yang diakibatkan oleh gerak horizontal yang tidak frontal dan hanya sebagian saja yang bergeser. Sesar ini dibagi menjadi dua, yaitu dekstral dan sinistral. Dekstral, yaitu jika kita berdiri di depan potongan sesar di depan kita bergeser ke kanan. Sinistral, yaitu jika kita berdiri di depan potongan sesar di depan kita bergeser ke kiri.
* Blok mountain, yaitu kumpulan pegunungan yang terdiri atas beberapa patahan. Blok mountain terjadi akibat tenaga endogen yang berbentuk retakan-retakan di suatu daerah, ada yang naikdan ada yang turun dan ada pula yang berbentuk miring sehingga terbentuk komplek pegunungan patahan yang terdiri atas balok-balok lithosfera.