Bagaimana Proses Terbentuknya Jalur Gunung Berapi?

ASTALOG.COM – Artikel kali ini akan membahas mengenai bagaimana proses terbentuknya gunung api? Bagaimana proses terbentuknya jalur gunung berapi?, serta akan membahas jenis-jenis gunung api. Penasaran? Yuk simak artikel berikut ini.

Proses Terbentuknya Gunung Api

 

Planet bumi mempunyai struktur tertentu, yaitu kerak bumi, lapisan selubung , dan inti bumi yang dapat memicu terjadinya dinamika dari bagian dalam inti bumi yaitu tektonik dan gunungapi. Tektonik gunungapi merupakan dinamika bumi utama yang menghasilkan bentukan- bentukan muka bumi makro, erosi, trasportasi dan sedimentasi membentuk-bentukan muka bumi mikro,seperti lembah-lembah dan dataran.

 

Seperti telah disinggung sebelumnya bahwa terbentuknya gunungapi yaitu pada jalur- jalur gunungapi yaitu pada gambar dibawah ini.
Berdasarkan letak terbentuknya gunung Api terbagi atas 3 macam. Yaitu:

1. Terbentuknya di daerah punggungan tengah samudera tempat berpisahnya /mekarnya lempeng kulit bumi yang pecah saling menjauhi.

2. Terbentuk pada pertumbukan antara lempeng benua dengan lempeng samudera dan lempeng samudera dengan lempeng samudera.

3. Terbentuk pada titik panas tempat keluarnya magma ke permukaan (di benua maupun di samudera).
Berdasarkan gejala terbentuknya gunungapi terbagi atas dua macam, yaitu:

1. Pergerakan lempeng
2. Gaya endogen

Kalau kita mengingat kembali teori tektonik lempeng, menurut teori ini bahwa kerak bumi adalah suatu lempeng yang rigid/kaku dan bergerak satu terhadap yang lainnya diatas suatu cairan plastis (astenosfer) seperti ban berjalan ban berjalan “ conveyor belt”. Lempeng-lempeng tersebut bergerak relatif 5-10 cm/ tahun, yang masing-masing bergerak saling menjauh yang disebut divergen, saling bertubrukan yaitu konvergen dan saling berpapasan.Dari proses tersebut maka terbentuklah pegunungan berapi atau pegunungan tengah samudera /mid oceanic ridge.

PELAJARI:  Dasar-Dasar Pemisahan Campuran

Selain karena pergerakan lempeng disamping itu karena adanya gaya endogen. Ketika magma yang bersifat asam akan bergerak keatas karena lebih ringan sedang yang bersifat basa di bagian bawah. Gerakan pemisahan magma di dalam dapur magma tersebut akan menimbulkan gaya keatas, mendobrak batuan penyusun kerak bumi dan apibila ada kesempatan akan muncul ke permukaan lewat celah-celah retakan atau lewat pipa gunung api. Magma yang keluar ke permukaan bumi dari proses ekstrusi dinamakan lava.

Proses ekstrusi atau erupsi berdasarkan lubang keluarnya magma dapat dibedakan menjadi dua tipe:

1. Erupsi linier atau erupsi belahan, yaitu magma keluar melalui retakan dan celah-celah yang ada di bumi. Magma yang keluar pada umunya berupa lava cair yang dan sangat sedikit mengandung material-material lepas.

2. Erupsi sentral, magma yang keluar melalui diatrema dan kepundan. Diaterma merupakan lubang berupa pipa pada gunung api yang menghubungkan dapur magma dengan kepundan atau dasar kawah gunungapi.

PELAJARI:  Pencemaran Tanah dan Air

Erupsi sentral terdiri atas tiga macam seri, tergantung pada tekanan yang terdapat dalam magma, yaitu:

1. Erupsi efusif atau lelehan, karena magma bersifat encer dengan tekanan lemah sehingga hanya menimbulkan lelehan lava melalui retakan yang terdapat pada tubuh gunungapi.

2. Erupsi eksflosif, yaitu keluarnya magma ke permukaan bumi dengan cara ledakan akibat magma memiliki tekanan yang tinggi. Erupsi ini dikanal dengan letusan gunungapi, menyemburnya material vulkanik yang berupa padat dan cair.

3. Erupsi campuran, perselingan antara seri lava dan eksplosif, membentuk strato yang terdiri atas pelavisan lava dan bahan-bahan lepas.

Proses Terbentuknya Jalur Gunung Api di Indonesia

Menurut hasil penelitian para ahli geologi, lempeng India-Australia yang berada di dasar samudera sebelah selatan Indonesia telah bertabrakan dengan lempeng Eurasia (daratan Benua Eropa dan Asia) di sepanjang lempeng bagian selatan Indonesia. Di tempat ini, lempeng India-Australia terdesak dan menyusup ke bawah Kepulauan Indonesia.

Proses tabrakan antarlempeng yang kemudian terjadi penyusupan suatu lempeng benua ke lempeng benua lainnya atau yang sering disebut dengan penunjaman (subduction). Penunjaman lempeng India-Australia ke bawah Kepulauan lndonesia sudah berjalan lama dan diperkirakan mulai 70 juta tahun yang lalu dengan kedalaman sekitar 1.200 km. Peristiwa serupa juga terjadi di kawasan Indonesia bagian timur, tepatnya di sekitar Kepulauan Maluku, Sulawesi, dan Irian Jaya (Papua). Di daerah ini lempeng Pasifik mengalami penunjaman ke bawah lempeng Eurasia.

PELAJARI:  Ledakan Penduduk dan Kebijaksanaan Kependudukan

Proses penunjaman tersebut menimbulkan getaran atau gempa bumi di Indonesia dan melepaskan panas yang menyebabkan melelehnya batuan, sehingga menghasilkan magma. Lelehan batuan (magma) yang panas merupakan sumber energi yang dapat mendesak permukaan bumi dan kemudian muncul sebagai gunung api, dan membentuk deretan gunung api. Di sepanjang jalur pegunungan api ini, banyak terjadi gempa.

Jenis-Jenis Gunung Api

a. Statovolkano
Gunung berapi jenis ini umumnya tinggi dan terdiri atas lapisan lava mengeras serta abu vulkanik. Gunung berapi ini terdiri atas lapisan-lapisan. Hampir 99% gunungapi di Indonesia termasuk stratovulkano.

b. Perisai
Gunung berapi ini bentuknya landai dan sedikit menggelembung. Terbentuk dari lava yang mengalir dengan lancar. Seperti Hawaii.

c.Cinder Cone
Merupakan gunung berapi yang abu dan pecahan kecil batuan vulkanik menyebar di sekeliling gunung. Sebagian besar gunung bjenis ini membentuk mangkuk di puncaknya. Jarang yang tingginya diatas 500 meter dari tanah disekitarnya.

d.Kaldera
Gunung berapi jenis ini terbentuk dari ledakan yang sangat kuat yang melempar ujung atas gunung sehingga membentuk cekungan . seperti Gunung Bromo dan Gunung Batok.