Siapakah Penemu Baterai Pertama Kali?

ASTALOG.COM – Baterai adalah alat listrik kimiawi yang menyimpan energi dan mengeluarkan tenaganya dalam bentuk listrik. Baterai biasanya terdiri dari 3 komponen penting, yaitu:

  1. batang karbon sebagai anode (kutub positif baterai)
  2. seng (Zn) sebagai katode (kutub negatif baterai)
  3. pasta sebagai elektrolit (penghantar)

Jenis-jenis Baterai

  • Baterai yang biasa dijual (disposable/sekali pakai) mempunyai tegangan listrik 1,5 volt. Baterai jenis ini ada yang berbentuk tabung atau kotak. Baterai sekali pakai disebut juga dengan baterai primer. Baterai primer hanya bisa dipakai sekali, karena menggunakan reaksi kimia yang bersifat tidak bisa dibalik (irreversible reaction)
  • Ada juga baterai yang dinamakan rechargeable battery, yaitu baterai yang dapat diisi ulang, seperti yang biasa terdapat pada telepon genggam. Baterai isi ulang disebut dengan baterai sekunder. Baterai sekunder dapat diisi ulang karena reaksi kimianya bersifat bisa dibalik (reversible reaction).
 

Baik baterai primer maupun baterai sekunder, kedua-duanya bersifat mengubah energi kimia menjadi energi listrik.

Siapakah Penemu Baterai Pertama Kali?

Baterai yang menjadi barang yang mudah ditemukan dalam kehidupan sehari-hari tentu saja ada yang membuatnya. Lalu siapakah yang menemukan baterai pertama kali? Jawabannya adalah Alessandro VoltaAlessandro Volta adalah seorang ahli Fisika dari Italia. Namanya terkenal karena penemuannya akan elemen baterai atau tumpukan Volta di tahun 1800.

PELAJARI:  Mengpa Kerajaan Singasari Bermusuhan Dengan Kerajaan Mongol Di Cina?
 

Sebenarnya penemuannya ini merupakan lanjutan dari eksperimen yang telah dilakukan rekannya, Luigi Galvani dimana Volta membuktikan bahwa teori Galvani, yaitu efek kejutan kaki kodok adalah salah. Hal ini menimbulkan perdebatan ilmiah antara pengikut Volta dan Galvani selama 6 tahun. Namun perdebatan ilmiah itu tidak menyurutkan langkah Volta dan ia tetap melakukan penelitian lebih lanjut untuk membuktikan teorinya.

Selama 8 tahun, Volta melakukan penelitian itu hingga ia mendapat kesimpulan bahwa listrik itu berasal dari logam, dan bukannya daging atau kaki katak yang telah mati. Efek ini ternyata muncul akibat 2 logam tak sejenis, yaitu besi dan tembaga dari pisau bedah milik Galvani waktu itu. Volta pun kemudian membuat Baterai Volta (Voltac Pile) yang terbuat dari tembaga dan seng yang dicelupkan ke air garam dan dihubungkan tanpa bersinggungan.

PELAJARI:  Negara ASEAN Dibentuk Pada Tanggal?

Para ilmuwan lain kemudian melakukan penyempurnaan baterai Volta ini. Hal ini sekaligus membuktikan bahwa teori Volta yang benar dan sekaligus menjatuhkan teori Galvani. Nama Alessandro Volta kemudian tercatat sebagai seorang penemu baterai dimana satuan tegangan listrik memakai namanya, yaitu Volt. Ini semua berkat jasanya yang telah melakukan eksperimen dan menemukan baterai yang sangat berguna dan digunakan hingga sekarang.

Prinsip Kerja Baterai

Pada dasarnya prinsip kerja baterai sangat sederhana sebab baterai merupakan alat yang mengubah energi listrik menjadi energi kimia saat pengisian dan mengubah energi kimia menjadi energi listrik saat digunakan. Adapun prinsip kerjanya, yaitu:

  1. Baterai memiliki 2 kutub, yaitu kutub pertama yang bertanda positif (+) dan kutub kedua yang bertanda negatif (-).
  2. Di dalam baterai ada beberapa sel listrik, dan sel listrik tersebut menjadi tempat menyimpan energi listrik dalam bentuk energi kimia.
  3. Elektroda-elektroda yang tersimpan di dalam baterai ada yang negatif ada pula yang positif. Elektroda negatif disebut katoda, yang memiliki fungsi sebagai pemberi elektron. Sedangkan elektroda positif disebut anoda, yang berfungsi sebagai penerima elektron.
  4. Ada aliran arus istrik yang mengalir dari kutub positif (anoda) ke kutub negatif (katoda). Sedangkan elektron akan mengalir dari kutub negatif menuju kutub positif.
  5. Di dalam baterai sendiri, terjadi sebuah reaksi kimia yang menghasilkan elektron. Kecepatan dari proses ini atau elektron adalah sebagai hasil dari elektrokimia yang mengontrol seberapa banyak elektron dapat mengalir diantara kedua kutub.
  6. Elektron mengalir dari baterai ke kabel dan tentunya bergerak dari kutub negatif ke kutub positif tempat dimana reaksi kimia tersebut sedang berlangsung.
  7. Komponen-komponen pada baterai bisa menghasilkan energi listrik karena anoda dan katoda terbuat dari bahan yang dapat bereaksi dengan bahan elektrolitnya. Saat anoda dan elektrolit bereaksi, terbentuklah satu senyawa baru yang menyisakan satu elektron. Sebaliknya, reaksi antara katoda dan elektrolit membutuhkan satu elektron. Kemudian, sisa elektron dari reaksi anoda dan elektrolit tadi dikirimkan ke katoda agar katoda dapat bereaksi dengan elektrolit. Perpindahan elektron inilah yang dapat menimbulkan aliran listrik dari sebuah baterai.
PELAJARI:  Mengapa Jepang Menerapkan Kebijakan Ekonomi Perang?