Siapakah Penemu Energi Listrik?

ASTALOG.COM –  Dalam kehidupan manusia listrik sudah sangat dibutuhkan. Hampir semua orang di dunia menggunakan listrik. Apalagi di daerah perkotaan, listrik sudah jadi bagian kehidupan karena listrik merupakan salah satu energi yang sangat penting bagi kehidupan umat manusia dan tidak dapat dipisahkan.

Hal ini disebabkan karena hampir sebagian kebutuhan manusia yang berupa peralatan menggunakan listrik sebagai energinya. Sebut saja kipas angin, televise, charger, mesin cuci, dan bahkan komputer. Secara garis besar, energi listrik bisa diartikan sebagai energi yang berasal dari muatan listrik yang menyebabkan medan listrik statis atau gerakan electron dalam komduktor atau ion dalam zat cair atau gas.

 

Listrik mempunyai satuan amper yang dilambangkan dengan A dan tegangan listrik dengan satuan volt yang dilambangkan dengan V dengan ketentuan kebutuhan konsumsi daya listrik Watt yang dilambangkan dengan W.

Listrik bisa dikonversikan menjadi energi lain untuk menunjung aktivitas manuasia seperti menggerakan motor, lampu penerangan, dan juga untuk memanaskan suatu benda. Energi yang dihasilkan dapat berasal dari berbagai sumber seperti air, minyak, batu bara, panas bumi dan panas matahari. Semua energi ini besarnya mulai dari satuan Joule hingga jutaan Joule.

Sejarah Penemuan Listrik.

 

Diawali oleh Thales (antara 640-546 SM) berkebangsaan Yunani. ia biasa menggosok batu ambarnya dengan kain wool sehingga benda yang ringan didekat tongkatnya itu bergerak tetapi ia belum mengerti kenapa itu bisa terjadi.

Lalu William Gilbert (1733) seorang berkebangsaan Inggris menyebut pada peristiwa Thales itu adalah elektrik atau listrik, ia mengambil kata itu dari bahasa Yunani yaitu elektron atau batu ambar. Kemudian Charles du Fay (antara 1698-1739) berkebangsaan Perancis, ia mengetahui bahwa elektrik itu terdiri dari negatif (-) dan positif (+).

PELAJARI:  Siapakah Penemu Baterai Pertama Kali?

Sejauh itu banyak sekali penelitian tentang listrik dan pada tahun 1800 barulah manusia bisa menikmati gunanya listrik. Pada tahun 1800 Alessandro Volta berpendapat bahwa listrik itu seperti air dan berarti listrik itu sangat berguna karena mempunyai tenaga, dan dari hasil kerja kerasnya ia pun berhasil membuat baterai dan kita tahu bahwa baterai adalah sumber listrik.

Penemu Energi Listrik.

Michael Faraday yang lahir pada tanggal 22 September 1791 di Newington Butts,Inggris ialah ilmuwan Inggris yang mendapat julukan “Bapak Listrik”, karena berkat usahanya listrik menjadi teknologi yang banyak gunanya. Ia mempelajari berbagai bidang ilmu pengetahuan, termasuk elektromagnetisme dan elektrokimia. Dia juga menemukan alat yang nantinya menjadi pembakar Bunsen, yang digunakan hampir di seluruh laboratorium sains sebagai sumber  panas yang praktis.

Penemuan Faraday pertama yang penting di bidang listrik terjadi tahun 1821. Dua tahun sebelumnya Oersted telah menemukan bahwa jarum magnit kompas biasa dapat beringsut jika arus listrik dialirkan dalam kawat yang tidak berjauhan. Ini membikin Faraday berkesimpulan, jika magnit diketatkan, yang bergerak justru kawatnya.

Bekerja atas dasar dugaan ini, dia berhasil membuat suatu skema yang jelas dimana kawat akan terus-menerus berputar berdekatan dengan magnit sepanjang arus listrik dialirkan ke kawat. Sesungguhnya dalam hal ini Faraday sudah menemukan motor listrik pertama, suatu skema pertama penggunaan arus listrik untuk membuat sesuatu benda bergerak. Betapapun primitifnya, penemuan Faraday ini merupakan “nenek moyang” dari semua motor listrik yang digunakan dunia sekarang ini.

PELAJARI:  Apa Ciri Khusus Rafflesia Arnoldii?

Faraday juga merupakan orang yang berjasa untuk menghasilkan arus listrik pada skala praktis. Michael Faraday wafat pada 25 Agustus 1867 di dekat kota London.

Selain Michael Faraday, berikut beberapa tokoh yang dianggap juga sebagai tokoh penemu listrik.

1. Andre Ampere dan George Ohm.
Andre Marie Ampere, seorang matematikawan Perancis yang mengabdikan dirinya untuk mempelajari listrik dan magnet, adalah orang pertama yangmenjelaskan teori elektro-dinamis. Sebuah peringatan yang tetap terhadap Ampere adalah penggunaan namanya untuk unit arus listrik.

George Simon Ohm, seorang matematikawan dan fisikawan Jerman, adalah seorang guru perguruan tinggi di Cologne pada tahun 1827 ketika ia menerbitkan, “The Circuit galvanik Diselidiki matematis”. Teori-teorinya yang brilian diterima oleh ilmuwan Jerman dan penelitiannya diakui di Inggris dan dia menerima penghargaan Copley Medal di 1841. Namanya telah diberikan kepada satuan hambatan listrik.

2. Galvani and Volta.
Pada tahun 1786, Luigi Galvani, seorang profesor Italia dibidang kedokteran, menemukan bahwa ketika kaki katak mati tersentuh oleh pisau logam, kaki mengejang keras. Galvani berpikir bahwa otot-otot katak pasti mengandung listrik. Pada tahun 1792 ilmuwan lain Italia, Alessandro Volta, tidak setuju: ia menyadari bahwa faktor utama dalam penemuan Galvani adalah dua logam yang berbeda – pisau baja dan pelat timah – apon yang katak berbaring.

Volta menunjukkan bahwa ketika ada kelembaban antara dua logam yang berbeda, listrik akan muncul. Hal ini mendorongnya untuk menemukan baterai listrik pertama, tumpukan volta, yang terbuat dari lembaran tipis tembaga dan seng dipisahkan dengan karton lembab.

PELAJARI:  Bagaimana Cara Manusia Modern Melakukan Interaksi Dengan Manusia?

Dengan cara ini, jenis baru listrik ditemukan, listrik yang mengalir terus seperti arus air dan bukannya melepaskan buatan dalam satu percikan tunggal. Volta menunjukkan bahwa listrik dapat dibuat untuk perjalanan dari satu tempat ke tempat lain dengan kawat, sehingga membuat kontribusi penting terhadap ilmu listrik. Satuan potensial listrik, Volt, dinamai dari nama Volta.

3. Josep Swan dan Thomas Edison.
Hampir 40 tahun berlalu sebelum Generator DC dibangun oleh Thomas Edison di Amerika. Edison telah melakukan banyak penemuan termasuk phonograf dan telegraf cetak yang diperbaiki. Pada tahun 1878 Joseph Swan, seorang ilmuwan Inggris, menemukan filamen lampu pijar dan dalam waktu dua belas bulan Edison membuat penemuan yang sama di Amerika. Swan dan Edison kemudian mendirikan perusahaan patungan untuk memproduksi lampu filamen praktis yang pertama.

Pada bulan September 1882, Edison menggunakan generator DC untuk menyediakan listrik untuk menerangi laboratoriumnya dan kemudian untuk menerangi jalan pertama  di Kota New York yang akan diterangi oleh lampu listrik. Keberhasilan Edison tidak tanpa kontroversi, namun – meskipun ia yakin tentang manfaat DC untuk menghasilkan listrik, ilmuwan lain di Eropa dan Amerika membuktikan bahwa DC memiliki banyak kekurangan.

Hukum Faraday.

“Jumlah massa zat yang dihasilkan pada lektroda (katoda atau anoda) berbanding lurus dengan jumlah listrik yang digunakan selama elektrolisis”

m = e . i . t / 96.500

q = i . t 

Dimana:

m = massa zat yang dihasilkan (gram)

e = berat ekivalen = Ar/ Valensi = Mr/Valensi

i = kuat arus listrik (amper)

t = waktu (detik)

q = muatan listrik (coulomb)