Fungsi Hormon pada Manusia

ASTALOG.COM – Dalam ilmu Biologi dikenal istilah hormon. Istilah hormon yang diambil dari kata bahasa Yunani, yaitu “Horman” yang artinya “menggerakkan” adalah pembawa pesan kimiawi antar sel atau antar kelompok sel. Pada prinsipnya pengaturan produksi hormon dilakukan oleh hipotalamus (bagian dari otak).

Hipotalamus mengontrol sekresi banyak kelenjar yang lain, terutama melalui kelenjar pituitari, yang juga mengontrol kelenjar-kelenjar lain. Hipotalamus akan memerintahkan kelenjar pituitari untuk mensekresikan hormonnya dengan mengirim faktor regulasi ke lobus anteriornya dan mengirim impuls saraf ke posteriornya dan mengirim impuls saraf ke lobus posteriornya.

 

Saat ini, masalah “ketidakseimbangan hormon” menjadi masalah yang global yang terjadi di seluruh dunia. Tentu saja ketidakseimbangan hormon dapat merusak kesehatan.  Namun jika hormon tersedia dalam proporsi yang tepat, hormon dapat membuat tubuh kita menjadi sehat. Dengan kata lain, hormon menentukan respon tubuh kita, dimana hormon akan membantu dalam mengelola stres yang berlebihan, sekaligus tetap menekan terjangkitnya tubuh dari serangan penyakit.

Fungsi Hormon pada Manusia

ada terdapat beragam jenis hormon yang ada pada tubuh manusia, dimana masing-masing memiliki fungsi yang berbeda-beda, tetapi tetap bertujuan untuk mengontrol fungsi tubuh. Berikut ini fungsi hormon pada manusia sesuai dengan jenisnya:

  1. Adiponektin:
    1. mengontrol beberapa proses metabolisme seperti regulasi glukosa dan katabolisme lipid
    2. membantu mencegah penyakit seperti aterosklerosis, obesitas, diabetes tipe 2, penyakit hati berlemak non-alkohol (NAFLD)
  2. Aldosteron:
    1. mendorong reabsorpsi natrium di ginjal dan peningkatan volume darah
    2. melepaskan kalium dan hidrogen melalui ginjal
    3. meningkatkan retensi air
  3. Androstenedion: Mendorong produksi estrogen dalam sel granulosa dengan menyediakan substrat androstenedion.
  4. Antidiuretik (ADH):
    1. mengeluarkan ACTH di hipofisis anterior
    2. menyebabkan vasokonstriksi sampai tingkat menengah
    3. menyebabkan retensi air dalam ginjal
  5. Antimullerian (AMH):
    1. membatasi sekresi prolaktin dan TRH dari hipofisis anterior
    2. menghambat perkembangan saluran Mullerian ke dalam rahim
  6. Atriopeptin (ANP):
    1. meningkatkan laju filtrasi glomerulus yang mengarah ke ekskresi besar natrium dan air
    2. meningkatkan pelepasan asam lemak bebas dari jaringan adiposa
  7. Calcidiol:
    1. mengetahui status vitamin D
    2. mendorong penyerapan kalsium dari usus
  8. Calsitonin (CT)
    1. menurunkan kadar kalsium darah dengan menghambat penyerapan kalsium di usus
    2. menghambat penyerapan kalsium oleh ginjal dan dengan demikian mempromosikan ekskresi kalsium melalui urin
    3. mencegah aktifitas osteoklas dalam tulang
    4. berperan penting dalam regulasi vitamin D
  9. Calcitriol:
    1. mengontrol transfer kalsium dari darah ke urin oleh ginjal
    2. meningkatkan penyerapan kalsium dari usus ke dalam darah
    3. mempromosikan pelepasan kalsium ke dalam darah dari tulang
    4. menghambat pelepasan kalsitonin
  10. Cholecystokinin (CCK)/hormon peptida:
    1. mendorong pelepasan enzim pencernaan dari pankreas dan empedu dari kantong empedu
    2. berperan terhadap penekan kelaparan yang terkait dengan toleransi obat
    3. bertanggung jawab untuk pencernaan dan kenyang yang tepat
  11. Corticotropin Releasing (CRH):
    1. merespon terhadap stres
    2. mempromosikan pelepasan ACTH dari hipofisis anterior
    3. menentukan periode kehamilan
    4. memicu terjadinya nifas
  12. Cortisol:
    1. merespon terhadap stres
    2. menurunkan tingkat glukokortikoid darah
    3. mengatur metabolisme glukosa
    4. mempromosikan pematangan paru-paru pada janin
    5. mengontrol kehilangan natrium melalui usus kecil
    6. membantu menjaga pH
    7. membantu meningkatkan sekresi asam lambung dan pelepasan enzim tembaga
  13. Dopamin:
    1. menentukan perilaku, kognisi dan gerakan sadar
    2. meningkatkan denyut jantung dan tekanan darah
    3. berperan penting dalam fitur psikologis seperti motivasi, hukuman dan imbalan
    4. mengontrol pola tidur, mood, konsentrasi, memori kerja, dan keterampilan belajar
  14. Erythropoietin (EPO):  meningkatkan produksi eritrosit (sel darah merah).
  15. Estriol (E3): menjaga rahim tetap tenang/diam selama masa kehamilan.
  16. Growth hormone-releasing hormone (GHRH): terdapat pada kelenjar hipotalamus yang memicu pelepasan hormon pertumbuhan dari kelenjar hipofisis anterior.
  17. Insulin:
    1. mengatur metabolisme karbohidrat dan lemak
    2. membantu menjaga kadar glukosa darah dengan meningkatkan penyerapan glukosa dalam sel-sel hati, otot, dan jaringan lemak. Glukosa disimpan dalam bentuk glikogen di otot dan hati
    3. menghambat pelepasan glukagon dan tidak memungkinkan tubuh untuk menggunakan lemak sebagai sumber energi.
    4. terlibat dalam beberapa proses metabolisme
  18. Lutein: mengatur ovulasi pada wanita.
  19. Testosteron:
    1. menentukan kepadatan tulang, serta kekuatan dan massa otot
    2. berperan penting dalam pertumbuhan jakun, jenggot dan rambut ketiak, bulu dada, rambut kaki, dll, dan dalam perubahan terkait seperti pendalaman suara, pubertas (pematangan organ seksual), pengembangan skrotum, libido, dll.
  20. Thyroid: mengatur pelepasan tiroksin (T4) dan triiodothyronine (T3).