Negara yang Dijuluki Negeri 1001 Malam

ASTALOG.COM – Ada sebuah negara di dunia ini yang dijuluki sebagai “negeri 1001 malam“. Negara itu adalah Irak. Lalu, mengapa Irak dijuluki sebagai negeri 1001 malam? Konon hal ini berhubungan dengan kisah yang terjadi di Persia pada jaman dahulu kala. Kebetulan dahulu kala wilayah Irak merupakan wilayah bagian dari Persia. Bagaimana kisahnya?

Kisah 1001 Malam

Alkisah, seorang Sultan di daratan Persia bernama Raja Syahriyar, marah besar setelah menangkap basah istrinya tengah berselingkuh. Raja Syahriyar langsung memancung istrinya beserta laki-laki yang menjadi selingkuhannya.

 

Sejak saat itu, Raja Syahriar memerintahkan kepada Wazir (julukan untuk Perdana Menteri) untuk mencarikannya gadis untuk dinikahinya secara resmi, namun kemudian esok sorenya dihukum pancung.

Telah banyak wanita yang menjadi korban kebiadaban Raja Syahriyar. Hingga akhirnya, putri Wazir yaitu Syahrazad, dengan tanpa paksaan meminta untuk menikah dengan sang Raja Syahriyar.

 

Saat malam pertama, Syahrazad bercerita sebuah cerita kepada Raja Syahriyar. Namun ia tidak menyelesaikan ceritanya saat malam itu. Raja Syahriyar penasaran dengan cerita Syahrazad sehingga hukuman pancung pun ditunda agar bisa mendengar kelanjutan kisah Syahrazad.

Syahrazad bercerita terus tiap malam dan selalu berakhir menggantung. Cerita yang disampaikan Syahrazad selalu cerita dalam cerita sehingga meskipun satu cerita selesai, bingkai ceritanya tak pernah selesai. Cerita-cerita yang dikisahkan Syahrazad adalah dongeng yang kita kenal seperti Aladdin dan Lampu Wasiat, Sinbad Sang Pelaut, Ali Baba, Harun Al-Rasyid, Abunawas, dan sebagainya.

PELAJARI:  Hasil dan Dampak dari Konferensi Meja Bundar (KMB)

Akhirnya selama 1001 malam Syahrazad terbebas dari hukuman pancung dan dunia pun mendapat 1001 cerita dan Raja Syahriyar pun menarik hukuman tersebut, serta tetap mencintai Syahrazad dan menjadikannya permaisuri. Akhirnya rakyatnya terutama para gadis di negeri itupun selamat dari aturan Raja yang mengerikan tersebut.

Sejarah Irak di Masa Lalu

Secara historis Irak dikenal sebagai Mesopotamia yang diambil dari bahasa Yunani yang secara harafiah berarti “di antara 2 sungai“. Tanah ini menjadi tempat kelahiran peradaban pertama dunia yang dikenal, yaitu budaya Sumeria, diikuti dengan budaya Akkadia, Babilonia, dan Asyur yang pengaruhnya meluas ke daerah-daerah tetangganya sejak sekitar 5000 SM.

Peradaban-peradaban ini menghasilkan tulisan tertua dan sebagian dari ilmu pengetahuan, matematika, hukum dan filsafat yang pertama di dunia, hingga menjadikan wilayah ini pusat dari apa yang umumnya dikenal sebagai “Buaian Peradaban“. Peradaban Mesopotamia kuno mendominasi peradaban-peradaban lainnya pada zamannya.

PELAJARI:  Akibat dari Sistem Kepercayaan Pada Zaman Pra-Aksara

Pada abad ke-6 SM, wilayah ini menjadi bagian dari Kekaisaran Persia di bawah Koresy Agung selama hampir 4 abad, sebelum ditaklukkan oleh Alexander Agung dan tetap berada di bawah kekuasaan Kerajaan Macedonia selama hampir 2 abad. Sebuah suku bangsa Iran dari Asia Tengah yang bernama Parthia kemudian merebut wilayah ini, diikuti dengan Dinasti Sassanid Persia selama 9 abad, hingga abad ke-7 masehi.

Di awal abad ke-7 masehi, Islam menyebar ke daerah yang sekarang bernama Irak. Sepupu sekaligus menantu Nabi Muhammad memindahkan ibukota di Kufah “fi al-Iraq” di mana ia menjadi Khulafaur Rasyidin yang ke-4. Bani Umayyah yang berkuasa dari Damaskus pada abad ke-7 masehi pun menguasai Provinsi Irak. Kemudian, Baghdad menjadi ibukota Khilafah Abbasiyah yang merupakan kota utama bagi dunia Arab dan Islam selama 5 abad.

Kemudian pada tahun 1258, Baghdad dihancurkan oleh bangsa Mongol. Turki Utsmani lalu mengambil alih Baghdad dari Persia pada tahun 1535. Turki Utsmani lalu kehilangan Baghdad ke Dinasti Safavid Persia pada tahun 1509, dan mengambilnya kembali pada tahun 1632. Kekuasaan Turki Utsmani atas Irak berlangsung hingga Perang Dunia I saat Khilafah Turki Utsmani berada bersama Kekaisaran Jerman dan Blok Sentral.

PELAJARI:  Memahami Penggolongan Laut Berdasarkan Kedalamannya

Sekilas Tentang Irak

  • Nama resmi : Republik Irak
  • Ibukota : Baghdad
  • Motto : Allahu Akbar (Allah Maha Besar)
  • Bahasa resmi : Arab dan Kurdi
  • Bentuk Pemerintahan : Republik Parlementer, yang terdiri dari:
    • Presiden
    • Wakil Presiden
    • Perdana Menteri
  • Kemerdekaan dari Britania Raya :
    • 3 Oktober 1932 (Kerajaan)
    • 14 Juli 1958 (Republik)
  • Luas total wilayah : 437.072 km2
  • Mata uang : Dinar Irak
  • Pembagian administrasi : Terdiri dari 18 propinsi (governorat), yaitu:
    • Baghdad
    • Salah ad Din
    • Diyala
    • Wasit
    • Maysan
    • Al Basrah
    • Dhi Qar
    • Al Muthanna
    • Al-Qādisiyyah
    • Babil
    • Karbala
    • An Najaf
    • Al Anbar
    • Ninawa
    • Dahuk
    • Arbil
    • At Ta’mim (Kirkuk)
    • As Sulaymaniyah
  • 5 daerah budaya:
    • Kurdi di utara yang berpusat di Arbil
    • Arab Islam Sunni di tengah sekitar Baghdad
    • Arab Islam Syi’ah di selatan yang berpusat di Basra, Assyria
    • Sekelompok orang Kristen yang tinggal di berbagai kota di utara
    • Arab Rawa, yaitu sekelompok orang yang berpindah-pindah, yang tinggal di daerah berawa-rawa di sungai tengah.