Jelaskan Cara Reproduksi Alga Biru

ASTALOG.COM – Alga biru (Ganggang Biru = Cyanobacteria) atau ganggang lendir, adalah satu satunya ganggang yang tergolong dalam kingdom monera Divisio Cyanophyta, ganggang ini bersel satu atau berbentuk benang dengan struktur tubuh yang masih sederhana dimana intinya masih prokaryotik, mempunyai pigmen biru-kehijauan, dan bersifat autotrof karena mempunyai klorofil sehingga mempunyai kemampuan untuk fotosintesis.

Ciri-ciri Alga Biru
1. Bersel tunggal ( Uniseluler ), ada pula yang berkoloni. Bersel tunggal (Uniseluler), ada pula Yang berkoloni.
2. Memiliki klorofil, karotenoid serta pigmen fikobilin yang terdiri dari Memiliki Klorofil, pigmen karotenoid Serta fikobilin Yang terdiri Dari fikosianin dan fikoeritrin.
3. Dinding sel mengandung peptida, hemiselulosa dan selulose, Dinding sel mengandung peptida, hemiselulosa murah selulose,
kadang – kadang berlendir. kadang – kadang berlendir.
4. Inti sel tidak memiliki membran ( prokariotik) Inti sel memiliki membran Tidak (prokariotik)

 

Contoh Alga Biru
1. Chroococcus, Hidup didasar kolam yang tenang, berkembang biak secara vegetatif dengan membelah diri, mempunyai pengikat sel-sel muda
Gloeocapsa, Alga ini hampir serupa dengan Chroococcus, mempunyai selubung berwarna. Hidup pada batu-batuan dan juga sebagai epifit pada tanaman lain. Berkembang biak secara vegetatif dengan membelah diri.

PELAJARI:  Potensi Sumber Daya Udara

2. Policystis, Spesies penyusun koloni berbentuk bola, atau agak tidak teratur. Perkembangannya dengan membelah diri dari masing-masing penyusun koloni juga dengan fragmentasi koloni.

 

3. Cyanophyta berbentuk benang atau filamen
Oscillatoria, Spesies ini tubuhnya berupa benang tebal terdiri atas sel-sel vegetatif yang pipih, bagian luar terbungkus selubung lendir dari bahan gelatin. Alga ini dapat melakukan gerakan maju mundur yang dikenal dengan gerak osilasi. Perkembangan dengan membelah diri pada se-sel vegetatif serta dengan fragmentasi filamen atau benang. Potongan filamen tersebut kemudian membentuk hormogonium, dan selanjutnya hormogonium tersebut tumbuh menjadi benang baru.

Nostoc, Nostoc tubuhnya berupa benang yang terdiri atas sel-sel yang berbentuk bola. Diantara sel-sel pembentuk benang terdapat sel yang berbentuk lain di sebut heterokista, dengan dinding sel yang tebal. Pada bagian heterokista inilah filamen mudah putus. Potongan benang tersebut merupakan homogonium yang kemudian tumbuh menjadi benang baru. Heterokista dapat pula menjadi benang baru.

Rivularia, Alga ini berbentuk seperti cambuk. Sel-sel pada pangkalnya lebih besar dari pada sel sel pada ujungnya. Sel pertama pada pangkal benang mempunyai bentuk yang berbeda dari sel yang lain. Sel ini merupakan heterokista yang berfungsi sebagai alat perkembangbiakan

PELAJARI:  Ciri-ciri Benua Eropa

Manfaat Alga Biru
Beberapa manfaat ganggang hijau biru antara lain:

Jenis alga biru bersel satu merupakan vegetasi perintis, hal ini karena ganggang tersebut mampu/dapat mengawali kehidupan sebelum organisme lainnya dapat hidup di suatu tempat.
Sejumlah ganggang hijau biru berfilamen (bentuk benang) dapat mengikat nitrogen (N2) bebas dari atmosfer dan diubah menjadi amoniak (NH3). Hal ini dilakukan juga di dalam heterokista, sehingga dapat berperan dalam proses menyuburkan tanah.

Jenis ganggang hijau biru yang bermanfaat di antaranya:
1. Perendaman sawah selama musim hujan mengakibatkan Nostoc tumbuh subur dan memfiksasi N2 dan udara sehingga dapat membantu penyediaan nitrogen yang digunakan untuk pertumbuhan padi.
2. Anabaena azollae
3. Hidup bersimbiosis dengan Azolla pinata (paku air). Paku air mendapat keuntungan berupa amonia hasil fiksasi nitrogen oleh Anabaena azollae.
4. Spirullina
Ganggang ini mengandung kadar protein yang tinggi, sehingga dijadikan sumber makanan.

Reproduksi Ganggang Biru
Sel membelah menjadi dua yang saling eksklusif sehingga membentuk sel – sel tunggal, dalam beberapa generasi sel – sel membelah dan yang tidak saling eksklusif arah sehingga membentuk filamen yang terdiri dari baris rantai sel yang disebut trikom. Tempat – Tempat tertentu Dari filamen baru setelah mengalami dormansi (Istirahat Yang Panjang). Tempat – tempat tertentu filamen baru setelah dormansi (panjang istirahat). Dapat mengikat nitrogen Heterokist bebas di Udara contoh PADA Gleocapsa. Dapat mengikat nitrogen Heterokist gratis di sampel udara di Gleocapsa. Heterokist adalah sel Yang pucat, kandungan selnya terlihat homogen (terlihat DENGAN mikroskop Cahaya) murah memiliki Dinding Yang Transparan. Heterokist adalah sel pucat, isi sel muncul homogen (terlihat dengan mikroskop cahaya) dan memiliki dinding transparan. Heterokist terbentuk oleh penebalan sel vegetatif Dinding. Heterokist dibentuk oleh penebalan dinding sel vegetatif. Sedangkan akinet terbentuk penebalan sel vegetatif Dari sehingga menjadi gede murah Penuh DENGAN cadangan Makanan (granula cyanophycin) murah penebalan-penabalan eksternal oleh Zat Tambahan Yang Kompleks. Sementara akinet terbentuk dari penebalan sel vegetatif menjadi lebih besar dan penuh dengan cadangan makanan (cyanophycin butiran) dan penebalan penobatan eksternal-dengan penambahan zat kompleks.