Yang Menyebabkan Urine Berwarna Kekuningan

ASTALOG.COM – Urine adalah cairan sisa hasil metabolisme yang diekskresikan oleh ginjal dan kemudian dikeluarkan dari dalam tubuh. Kandungan urin terdiri dari air dengan bahan terlarut berupa sisa metabolisme (seperti urea), garam terlarut, dan materi organik.

Kandungan urin terdiri dari air dengan bahan terlarut berupa sisa metabolisme (seperti urea), garam terlarut, dan materi organik. Air seni (urine) setiap orang tidaklah sama.

 

Saat buang air kecil, pernahkah Anda bertanya apa yang membuat warna urine Anda berubah-ubah setiap hari? Yah, perubahan warna urine adalah sebagai tanda dari kondisi kesehatan Anda.

Warna urine menunjukkan kondisi kesehatan seseorang. Warna urine yang sehat adalah kuning muda jernih. Warna terang menunjukkan seseorang lebih sehat dibandingkan orang lain yang memiliki urine berwarna gelap. Ketika urine seseorang berubah warna menjadi gelap, menunjukkan ginjal tidak sehat, atau sedang mengalami dehidrasi dan dianjurkan untuk mengonsumsi banyak air minum.

PELAJARI:  Planet yang Memiliki Periode Rotasi Paling Singkat
 

Setelah mengetahui apa yang menyebabkan urine berubah, selanjutnya apakah Anda tahu mengapa urine bisa berwarna demikian?

Warna kuning pada urine disebabkan karena adanya suatu zat yang disebut urochrome. Normalnya, zat tersebut memiliki warna bervariasi mulai dari kuning pucat hingga amber tua. Warna urine sendiri tergantung dari konsentrasi urochrome di urine, jika Kamu sedikit mengkonsumsi cairan maka warna urine Kamu akan terlihat kuning tua, sebaliknya jika Kamu mengkonsumsi banyak cairan maka warnanya menjadi kuning muda (terkadang bahkan terlihat bening). Warna urine yang kuning muda juga dapat disebabkan karena Kamu mengkonsumsi obat diuretik yang merangsang tubuh Kamu untuk mengeluarkan banyak cairan melalui urine.

PELAJARI:  Motif Konsumsi dan Tujuannya

Urochrome sendiri sebenarnya adalah produk hasil rombakan dari sel darah merah yang telah mati yang sebelumnya telah diproses di hati untuk mengalami proses detoksifikasi, baru kemudian disaring oleh ginjal dan akhirnya keluar melalui urine sekaligus berperan dalam memberi warna urine itu sendiri.

Warna urine tidak hanya dipengaruhi oleh urochrome, tetapi juga oleh makanan atau mungkin obat yang kita konsumsi. Contoh saja ketika Kamu banyak mengkonsumsi jus wortel maka urine Kamu akan berwarna oranye, jika Kamu mengkonsumsi Asparagus maka warna urine kamu akan menjadi lebih cerah sebagaimana Kamu mengkonsumsi vitamin-vitamin seperti vitamin B dan C. Obat-obatan seperti Rifamycin dapat membuat urine menjadi berwarna merah darah, pasien yang minum obat ini harus diberitahu kalau urine-nya akan berwarna merah darah, kalau tidak dia akan berpikir kalau air seninya mengandung darah.

PELAJARI:  Mengapa Membran Sel Bersifat Semipermiabel?

Warna urine juga merefleksikan kondisi kesehatan seseorang, sebagai contoh seperti yang telah dikatakan di atas bahwa warna merah darah dalam urine mengindikasikan bahwa orang tersebut menderita hematuria (urine mengandung darah).

Urine bisa tidak berbau atau memiliki bau yang khas. Urine sebenarnya cukup steril ketika meninggalkan kantong kemih, kecuali orang yang buang air itu menderita infeksi. Tetapi, begitu terkena udara, urine mulai rusak oleh bakteri yang berasal dari bagian luar saluran kencing dan kulit. Bakteri menyebabkan garam dalam urine, terutama urea, diubah menjadi sejumlah zat kimia, termasuk amonia, yang baunya menjijikkan.