Cikal Bakal Terbentuknya Kepulauan Indonesia

ASTALOG.COM – Sebagai negara kepulauan terbesar di dunia, tentu saja sering timbul pertanyaan tentang bagaimana kepulauan di Indonesia bisa terbentuk? Hal ini tentu butuh proses panjang hingga akhirnya kepulauan di Indonesia  bisa dihuni dengan limpahan kekayaan alam yang tidak ada habisnya.

CIKAL BAKAL TERBENTUKNYA KEPULAUAN INDONESIA

 

Berdasarkan catatan sejarah yang juga ditinjau dari sisi geografi, pulau-pulau yang menjadi cikal bakal dari kepulauan Indonesia mulai terbentuk sekitar 50 juta tahun lalu. Pada periode quaternary atau periode 4 bagian yang berlangsung sekitar 2 juta tahun lalu hingga sekarang, dianggap sebagai proses utama dari terbentuknya kepulauan Indonesia.

Sekitar 1 juta tahun yang lalu, pada saat Pulau Sumatera, Pulau Jawa, Pulau Bali, dan Pulau Kalimantan masih menyatu dengan Semanjung Asia, maka wilayah itu disebut sebagai Paparan Sunda (Sundaland). Secara geologi, Paparan Sunda adalah landas kontinen perpanjangan lempeng benua Eurasia di Asia Tenggara. Tebing curam bawah laut memisahkan Paparan Sunda dari kepulauan Sulawesi dan Kepulauan Sunda Kecil.

PELAJARI:  Tanda Terjadinya Gempa Tsunami
 

Bagian-bagian dari Paparan Sunda terpisah oleh naiknya permukaan air laut, mulai dari 20.000 tahun lalu sampai sekarang. Naik turunnya permukaan air laut yang dipengaruhi suhu bumi dan lelehan es, membuat Paparan Sunda beberapa kali terpisah menjadi beberapa pulau, kemudian menyatu kembali, dan terpisah lagi. Peristiwa itu terjadi berulang-ulang bahkan hingga sekarang.

Pada masa Paleozoikum (masa kehidupan tertua), keadaan geografis Kepulauan Indonesia belum terbentuk seperti sekarang ini. Saat itu kepulauan Indonesia masih merupakan bagian dari samudera yang sangat luas yang meliputi hampir seluruh bagian bumi.

Pada fase berikutnya, yaitu pada akhir masa Mesozoikum sekitar 65 juta tahun lalu, terjadi aktivitas tektonik yang sangat aktif. Aktivitas itu menggerakkan lempeng-lempeng Indo-Australia, Eurasia, dan Pasifik yang berada di wilayah geologis kepulauan Indonesia.

Aktivitas ini dikenal sebagai fase tektonik (orogenesa laramy), sehingga menyebabkan daratan terpecah-pecah. Benua Eurasia menjadi pulau-pulau yang terpisah satu dengan lainnya. Sebagian di antaranya bergerak ke selatan membentuk pulau-pulau Sumatera, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, serta pulau-pulau di Nusa Tenggara Barat dan Kepulauan Banda.

PELAJARI:  Ideologi Terbuka dan Ideologi Tertutup

Sementara itu Pulau Papua yang berasal dari craton Australia, telah terbentuk beberapa juta tahun lalu, sebelum terbentuknya pulau lain di Indonesia. Selain itu, sebagian pecahan benua Australia bergerak ke utara membentuk pulau-pulau Timor, Kepulauan Nusa Tenggara Timur, dan sebagian Maluku Tenggara. Pergerakan pulau-pulau hasil pemisahan dari kedua benua tersebut telah mengakibatkan wilayah pertemuan keduanya sangat labil. Kegiatan tektonis yang sangat aktif dan kuat menyebabkan terbentuknya Kepulauan Indonesia pada masa Tersier sekitar 65 juta tahun lalu.

Kemudian sebagian besar daratan pulau Jawa, Sumatera, dan Kalimantan, telah tenggelam menjadi laut dangkal sebagai akibat terjadinya proses kenaikan permukaan laut atau transgresi. Pada saat itulah pulau Sulawesi mulai terbentuk. Sementara itu pulau Papua sudah mulai bergeser ke utara, meski masih didominasi oleh cekungan sedimentasi laut dangkal berupa paparan dengan terbentuknya endapan batu gamping.

PELAJARI:  Bagaimana Penyerbukan pada Anggrek?

Pada kala Pliosen sekitar 5 juta tahun lalu, terjadi pergerakan tektonis yang sangat kuat, yang mengakibatkan terjadinya proses pengangkatan permukaan bumi dan kegiatan vulkanis. Pada gilirannya menimbulkan terbentuknya rangkaian perbukitan struktural seperti perbukitan besar (gunung), dan perbukitan lipatan serta rangkaian gunung api aktif sepanjang gugusan perbukitan itu.

Kegiatan tektonis dan vulkanis terus aktif hingga awal masa Pleistosen yang dikenal sebagai kegiatan tektonis Plio-Pleistosen. Kegiatan tektonis ini terus berlangsung di seluruh Kepulauan Indonesia. Kegiatan ini memicu terbentuknya wilayah daratan di Indonesia. Jadi pulau-pulau di wilayah Kepulauan Indonesia masih terus bergerak secara dinamis hingga sekarang. Itulah sebabnya Indonesia menjadi negara yang rawan gempa, baik vulkanis maupun tektonis.